Darmin khawatir 65 persen penduduk desa pindah ke kota di 2025
Merdeka.com - Masa depan kemandirian desa akan berhasil jika Indonesia mampu mengatasi masalah yang dihadapi saat ini, yakni pertumbuhan laju migrasi penduduk. Laju migrasi penduduk desa di penjuru Indonesia mencapai 4 persen per tahun, salah satu yang tertinggi di dunia.
Diperkirakan pada 2025, 65 persen penduduk desa akan berpindah ke kota. Angka ini diestimasi akan mencapai 85 persen pada 2050.
Salah satu penyebab laju migrasi ini adalah rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat desa yang sebagian besar berprofesi sebagai petani subsisten. Petani yang memilih tetap tinggal di desa tidak memiliki banyak pilihan, baik untuk memilih bibit, pupuk, alsintan, hingga penjualan hasil garapannya sendiri.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Bagaimana dampak "migrasi" pada ekonomi? Migrasi dapat meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan investasi di daerah tujuan, terutama jika migran memiliki keterampilan dan modal yang dibutuhkan.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa berkembang? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat.
-
Apa itu Desa Devisa? Desa Devisa adalah program pemberdayaan masyarakat untuk mengembangkan potensi komoditas ekspor sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, seperti dilansir dari laman resmi Diskominfo Jatim.
-
Apa itu transmigrasi? Transmigrasi adalah Perpindahan Penduduk, Pahami Sejarah, Tujuan hingga Syaratnya Transmigrasi ini merupakan sebutan untuk perpindahan penduduk dari suatu daerah menuju ke daerah lainnya.
Bantuan pertanian yang datang ke desa pun terkadang tidak cocok dengan kebutuhan spesifik di daerah mereka. Sementara itu, di luar musim bercocok tanam, banyak petani subsisten mencari pekerjaan ke kota untuk menambah penghasilan, namun tidak jarang setelahnya tidak kembali lagi ke desa. Bila tidak ditanggulangi, meningkatnya angka migrasi desa ke kota akan membuat desa 'hilang' dan mengganggu ketahanan pangan.
“Dari sini, kita harus mulai bergerak untuk melakukan transformasi pada petani-petani yang awalnya hanya bersifat subsisten menjadi lebih berorientasi pada pasar," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat memberikan keynote speech
Pada seminar bertajuk 'Menuju Kemandirian Desa Masa Depan', Jumat (19/5) di Kantor Kemenko Perekonomian.
Menurut Darmin, untuk melahirkan petani-petani yang berorientasi pasar, hal yang penting dilakukan adalah memberikan akses yang lebih luas kepada petani, salah satunya melalui pembangunan desa yang lebih mandiri.
"Basis utama dari desa mandiri ini adalah membangun infrastruktur pasar yang dapat mendukung peningkatan nilai tambah hasil produksi sektor pertanian. Di samping itu, dibutuhkan pula pembangunan fasilitas yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan utama petani di desa," lanjutnya.
Darmin mencontohkan, saat ini hasil pangan petani cenderung mencari pembeli, bukan dicari pembeli. Hal itu membuat harga di konsumen akhir menjadi mahal.
"Perlu ada pasar pengumpul. Orang tahu dari kabupaten ketika mau beli harus datang kemana dan logistiknya harus benar. Harus orang yang kesana kemari nyari kol misalnya, jangan kol yang kesana kemari, mahal akhirnya," pungkas Darmin.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga mengatakan, untuk mewujudkan visi Indonesia emas, Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kekuatan pertama.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kesadaran terhadap demensia merupakan hal penting untuk mengurangi stigma dan kemunculannya.
Baca SelengkapnyaKementerian Perhubungan memprediksi 193,6 juta orang atau 71,7 persen penduduk Indonesia melakukan perjalanan mudik lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya penduduk di kota diharapkan bisa membawa energi dan ekonomi yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta memprediksi, jumlah pendatang ke Jakarta usai Lebaran 2024 diperkirakan turun drastis.
Baca SelengkapnyaJumlah kelas menengah di Indonesia pada tahun 2023 tercatat 52 juta jiwa atau 18,8 persen dari total penduduk Indonesia.
Baca SelengkapnyaMendagri menegaskan, penguatan desa perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya urbanisasi.
Baca SelengkapnyaPengelolaan arus lalu lintas tidak hanya mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur saja.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi ditargetkan capai 6-7 persen di 2045.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca Selengkapnya