Data BI: Neraca Pembayaran Indonesia Membaik di Semester II-2020
Merdeka.com - Bank Indonesia mencatat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada semester II-2020 lebih baik dari semester sebelumnya. Perbaikan perekonomian global dan domestik mendorong kenaikan aliran masuk modal asing sehingga meningkatkan kinerja NPI di akhir paruh kedua tahun 2020.
"Pada paruh kedua, NPI diprakirakan makin baik dengan mencatat surplus yang lebih tinggi dibandingkan semester I-2020," tulis Bank Indonesia dalam Buku Laporan Perekonomian Indonesia 2020 yang diluncurkan pada Rabu, (27/1).
Perkembangan NPI yang positif ini mendukung peningkatan cadangan devisa. Pada semester-I 2020 tercatat cadangan devisa sebesar USD 131,7 miliar. Kemudian meningkat pada semester II-2020 menjadi USD 135,9 miliar.
-
Apa yang membuat cadangan devisa RI meningkat? 'Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh penerimaan pajak. Faktor lainnya, jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, di tengah kebutuhan stabilisasi nilai tukar Rupiah sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.'
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
-
Siapa yang menyatakan bahwa cadangan devisa cukup untuk kebutuhan Indonesia? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
-
Kapan cadangan devisa RI mencapai Rp2.288 triliun? Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2024 sebesar USD140,2 miliar. Posisi cadangan devisa tersebut setara Rp2.288 triliun dengan asumsi kurs Rp16.321 per dolar AS.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Dari data tersebut, Bank Indonesia menilai cadangan devisa yang dimiliki setara dengan pembayaran 9,8 bulan impor dan Utang Luar Negeri (ULN) pemerintah. Selain itu, angka ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 (tiga) bulan impor.
NPI membaik juga didukung profil ULN yang aman dan terkendali. ULN korporasi non-keuangan tumbuh positif 7,2 persen (yoy) pada November 2020. Padahal saat itu tengah terjadi perlambatan sumber pembiayaan ekonomi lain.
ULN tersebut dibuat untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan di sektor energi, manufaktur dan pertambangan. Keseluruhan rasio ULN terhadap PDB berada pada kisaran rata-rata negara peer.
Komposisi ULN juga tetap sehat tercermin dari rasio ULN jangka pendek yang berada di bawah rerata peer dan ULN jangka panjang yang lebih dominan mencapai 89,3 persen.
Perbaikan NPI pada semester II-2020 ini dipengaruhi prakiraan surplus transaksi berjalan. Pada triwulan III-2020, transaksi berjalan tercatat surplus sebesar USD 96 juta. Bank Indonesia memperkirakan perbaikan tersebut berlanjut pada triwulan IV 2020.
Defisit Mengecil
Secara keseluruhan tahun 2020, defisit transaksi berjalan diprakirakan sekitar 0,5 persen dari PDB. Lebih rendah dibandingkan tahun 2019 yang tercatat 2,7 persen dari PDB.
Pada neraca barang, surplus transaksi perdagangan pada semester kedua didorong oleh perbaikan ekspor beberapa komoditas. Antara lain, ekspor logam, pulp and paper, dan besi baja ke Tiongkok.
Termasuk juga ekspor pakaian dan hasil perikanan ke Amerika Serikat tumbuh signifikan didorong pemulihan ekonomi kedua negara tersebut.
Ekspor CPO juga mulai membaik sejalan dengan peningkatan penjualan retail makanan di Tiongkok. Peningkatan impor masih tertahan dipengaruhi oleh penggunaan persediaan yang masih ada dan peningkatan kapasitas produksi yang masih terbatas.
Sementara itu, pada paruh kedua, defisit neraca jasa melebar terutama dampak kunjungan wisman yang masih rendah, dibandingkan semester sebelumnya pada saat wisman masih masuk ke Indonesia terutama pada triwulan I-2020.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun posisi cadangan devisa pada akhir Agustus 2024 setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi nasional yang terjaga.
Baca SelengkapnyaCadangan devisa ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Baca SelengkapnyaNPI pada triwulan I 2024 mencatat defisit USD6,0 miliar dan posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2024 tercatat tetap tinggi sebesar USD140,4 miliar.
Baca SelengkapnyaMeski mengalami defisit, kinerja APBN selama Agustus diklaim mengalami perbaikan.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaDari sisi permodalan, hingga Juni tahun 2023 CAR BNI berada pada level yang kuat sebesar 21,6 persen.
Baca SelengkapnyaMeskipun, harga komoditas ekspor sekarang ini menunjukan grafik pelemahan.
Baca SelengkapnyaPeredaran uang di bulan Juni 2024, tumbuh 7,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSelain sektor penerimaan, Bea Cukai turut mendukung APBN 2023 dengan menjaga stabilitas kondisi ekonomi.
Baca SelengkapnyaPada APBN 2019, defisit sebesar Rp348,7 triliun atau 2,20 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit tersebut turut mendorong perolehan aset Bank Mandiri yang menembus Rp2.258 triliun secara konsolidasi di akhir Juni 2024.
Baca Selengkapnya