Data BPS: Ekspor Babi Indonesia Turun 10,86 Persen di 2019
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor babi Indonesia pada September 2019 sebesar USD 4,8 juta. Angka tersebut turun sebesar 10,86 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar USD 5,3 juta.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti mengatakan, secara umum BPS mencatat ekspor binatang hidup termasuk babi. Babi sendiri, sebagian besar diekspor ke Singapura.
"Kami mencatat binatang hidup. Untuk babi, ada datanya," ujarnya saat ditemui di Kantor BPS Pusat, Jakarta, Selasa (15/10).
-
Dimana pusat perdagangan di Banten? Pelabuhan Karangantu jadi pusat perdagangan di Banten sejak abad ke-15 .
-
Kenapa Batam jadi kota perdagangan bebas? Kota ini merupakan bagian dari kawasan khusus perdagangan bebas yang dinamakan 'Batam Raya'.
-
Bagaimana Babat menjadi pusat perdagangan? Pasalnya, daerah ini terletak di kawasan strategis, yakni berada pada persimpangan jalan antara Surabaya, Bojonegoro, Jakarta, dan Jombang.
-
Apa saja produk peternakan yang diekspor ke Singapura? Menyusul Karkas Ayam Beku dan DOC, Indonesia Berhasil Ekspor Telur ke Singapura Sebanyak 557.280 butir telur ayam konsumsi diekspor ke Singapura.
-
Kenapa telur Indonesia diekspor ke Singapura? Singapura menjadi salah satu negara dengan standar mutu dan keamanan pangan yang tinggi, sehingga ekspor ini menjadi salah satu keberhasilan Indonesia di pasar dunia.
-
Dimana lokasi Pulau Batam? Kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau ini terdiri dari gugusan pulau-pulau kecil yang berada di kawasan Selat Singapura hingga Selat Malaka.
Pintu keluar ekspor babi dari Indonesia adalah melalui Batam. Batam menjadi senter ekspor karena dekat dengan Singapura yang merupakan pasar utama paling besar.
Adapun ekspor babi secara kumulatif dari Januari hingga September 2019 tercatat USD 44,79 juta. Angka tersebut tumbuh 9,22 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya USD 41,01 juta.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Realisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaChina merupakan salah satu dari 3 negara yang jadi mitra dagang utama RI.
Baca SelengkapnyaBudi menjelaskan, negara tujuan ekpor Indonesia masih didominasi oleh Amerika Serikat (AS) sebanyak 32,8 persen, China 20 persen dan lainnya.
Baca SelengkapnyaKementerian Kelautan dan Perikanan mencatat ekspor udang Indonesia ke pasar Amerika Serikat mengalami penurunan tajam.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor pakan babi ke Israel mencapai USD5,4 juta, naik ini 103 persen di tahun 2020 menjadi USD11 juta.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Provinsi Bangka Belitung pada Februari hanya USD18,76 juta atau setara Rp298,42 miliar.
Baca SelengkapnyaEkspor ikan Indonesia ke Uni Eropa didominasi oleh komoditas tuna, tongkol, dan cakalang dengan kontribusi sebesar 30,3 persen.
Baca SelengkapnyaJika dilihat secara historis dari tahun 2021 hingga 2023, nilai ekspor mobil dari Indonesia terus mengalami peningkatan
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca Selengkapnya42 ton pakan udang, 8 juta ekor benur, dan 400 ekor induk udang dengan total nilai ekonomi mencapai Rp. 1,66 Miliar dikirimkan.
Baca SelengkapnyaPenurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.
Baca Selengkapnya