Data BPS: Luas Panen Padi 2022 Meningkat, Produksi Beras Capai 32 Juta Ton
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, angka sementara luas panen padi pada tahun 2022 naik dibandingkan dengan luas panen padi pada tahun 2021.
Dari hasil survei yang menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KGA), luas panen padi pada 2022 diperkirakan mencapai 10,61 juta hektare atau naik sebesar 194,71 ribu hektare. Jika dibandingkan dengan tahun 2021 yang sebesar 10,41 juta hektare, maka ada peningkatan sebesar 1,87 persen.
"Untuk luas panen nasional diperkirakan mencapai 10,61 juta hektar atau meningkat 1,87 persen dibandingkan dengan tahun tahun lalu," terang Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik, Setianto, Senin (17/10).
-
Bagaimana Mentan ingin mengembalikan lahan pertanian yang terkena banjir? Mentan mengatakan, pertanian adalah jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah. Dia ingin, sejumlah lokasi yang terdampak bencana dapat kemabli pulih dan berproduksi seperti sedia kala.
-
Bagaimana Bendungan Tiu Suntuk meningkatkan hasil panen? 'Suplai air irigasi ini akan meningkatkan indeks pertanaman menjadi 300 persen sehingga para petani bisa panen tiga kali dalam setahun,' ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bob Arthur Lombogia.
-
Bagaimana Mentan meningkatkan produksi padi di lahan rawa? 'Saat ini baru 5 ton, tapi ke depan kita akan tingkatkan menjadi 7 ton per hektare. Jadi yang IP nya 1 kita naikan jadi 2 atau menjadi 3. Semuanya perlu kolaborasi dan kerja keras untuk memaksimalkan lahan rawa yang ada,' ujar Mentan, Sabtu (18/11).
-
Apa yang dihasilkan dari lahan pertanian produktif? Kelompok Wanita Tani (KWT) D'Shafa mampu mendapatkan tambahan penghasilan setelah berhasil mengubah tempat penampungan sampah menjadi lahan pertanian produktif.
-
Mengapa perubahan iklim berdampak pada produktivitas pertanian? Perubahan iklim mengakibatkan pemanasan suhu bumi, kenaikan batasan air laut, dan terjadinya banjir.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
Dia menjelaskan peningkatan luas panen ini disebabkan oleh kembali terairinya sejumlah lahan sawah yang sebelumnya tidak terairi oleh sumber air, waduk atau dam yang sempat rusak akibat bencana banjir.
Selain itu, Setianto menyebut, daerah penyumbang utama dari meningkatnya luas panen pada tahun 2022 secara year on year berasal dari provinsi Jawa Timur, Sulawesi Selatan serta Kalimantan barat.
Meski begitu, luas panen padi masih terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Sumatera. Dengan rincian, Pulau Jawa sebesar 52,28 persen dengan daerah tertinggi ada di provinsi Jawa Timur. Kemudian, Pulau Sumatera sebesar 20,88 persen dengan daerah utamanya berada di Lampung. Pulau Bali dan Nusa tenggara sebesar 5,38 persen dengan daerah lahan terbesar ada di Nusa Tenggara Barat.
Produksi Beras 32 Juta Ton
Serta Pulau Kalimantan sebesar 6,43 persen persen yang berada di Kalimantan Barat, Sulawesi sebesar 14,37 persen yang ada di Sulawesi Selatan. Yang terkecil ada di Pulau Maluku dan Papua yang hanya sebesar 0,08 dengan provinsi Papua yang menjadi daerah dengan lahan terbanyak.
"Jika lahan dikonversikan menjadi beras. Maka produksi beras pada 2022 diperkirakan sebesar 32,07 juta ton," lanjut Setianto.
Dia menambahkan, potensi luas panen padi pada bulan Oktober sampai Desember 2022 mencapai 1,91 juta hektare atau sebesar 16,54 persen. Sehingga, jika dibandingkan, realisasi luas panen pada periode yang sama pada 2021 sebesar 1,64 juta hektar atau diperkirakan meningkat sebesar 0,27 juta hektare.
"Potensi 3 bulan ke depan perlu dijaga agar tidak terjadi penurunan yang signifikan. Karena kondisi iklim selama periode Oktober sampai Desember sudah menanti," pungkasnya.
Reporter Magang: Hana Tiara Hanifah
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mentan menggenjot pembangunan dan optimasi lahan rawa menjadi persawahan produktif.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data KSA BPS ketersediaan beras periode Januari-Oktober 2023 ini mencapai 27,88 juta ton.
Baca SelengkapnyaBPS menyampaikan proyeksi peningkatan produksi beras nasional yang akan terjadi di bulan Agustus-September 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden mengatakan, Kabupaten Maros adalah wilayah subur yang selama ini mampu menjadi lumbung pangan di Provinsi Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan panen raya padidi Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Jumat (11/8).
Baca SelengkapnyaPlt Menteri Pertanian (Mentan), Arief Prasetyo Adi panen raya sekaligus tanam padi di Kabupaten Sukoharjo guna mendorong percepatan tanam nasional.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kebutuhan pangan sejalan dengan pertumbuhan laju penduduk.
Baca SelengkapnyaPengembangan ini penting dilakukan mengingat Banten memiliki area pesisir pantai yang membutuhkan benih khusus.
Baca SelengkapnyaKementan kembali memanfaatkan dan mengembangkan lahan rawa sebagai alternatif peningkatan produksi padi.
Baca SelengkapnyaPara petani di Kabupaten Tanah Laut menggelar panen raya padi hasil produksi tahun 2023.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, hasil panen raya di daerah tersebut mencapai 6,2 ton per hektare.
Baca SelengkapnyaMentan Amran saat ini tengah gencar menyalurkan pompanisasi ke wilayah sentra produksi khususnya di area Jawa.
Baca Selengkapnya