Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Data ILO: Satu dari Enam Kaum Muda Berhenti Bekerja Akibat Covid-19

Data ILO: Satu dari Enam Kaum Muda Berhenti Bekerja Akibat Covid-19 Demo buruh. ©2015 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Organisasi Buruh Internasional (ILO) melaporkan, sebanyak satu dari enam kaum muda berhenti bekerja akibat merebaknya pandemi virus corona (Covid-19). Laporan tersebut juga menyatakan, bagi yang masih bekerja mereka mengalami pemotongan jam kerja sebesar 23 persen.

Direktur Jenderal ILO, Guy Ryder mengatakan, krisis ekonomi akibat pandemi corona telah menghantam kaum muda, terutama perempuan dengan lebih berat dan cepat dibandingkan kelompok lainnya.

"Jika kita tidak mengambil aksi yang signifikan dan segera untuk memperbaiki situasi mereka, imbas virus ini dapat kita rasakan beberapa dasawarsa ke depan," ujar dia dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.com, Kamis (28/5).

Orang lain juga bertanya?

"Jika bakat dan energi mereka tidak termanfaatkan dengan baik akibat kurangnya peluang, atau keterampilan ini akan membahayakan masa depan kita semua dan akan semakin sulit untuk membangun kembali perekonomian yang lebih baik pasca Covid-19," serunya.

Menurut Monitor ILO: Covid-19 dan Dunia Kerja edisi keempat, kaum muda terkena dampak pandemi secara tidak proporsional, serta terjadi peningkatan yang besar dan cepat dalam pengangguran muda sejak Februari 2020. Hal itu lebih banyak berdampak kepada perempuan muda dibandingkan laki-laki muda.

Dalam laporan tersebut, dituliskan bahwa pandemi ini memberikan kejutan tiga kali lebih besar bagi kaum muda. Tidak hanya menghancurkan pekerjaan mereka, tetapi juga mengganggu pendidikan dan pelatihan serta memberikan hambatan besar bagi mereka yang sedang berupaya memasuki pasar kerja atau berpindah pekerjaan.

Pengangguran Muda Lebih Tinggi

Pada angka 13,6 persen, tingkat pengangguran muda di 2019 terbilang lebih tinggi dibandingkan kelompok lainnya. Ada sekitar 267 juta kaum muda yang tidak dalam pekerjaan, pendidikan atau pelatihan di seluruh dunia.

Mereka yang berusia 15-24 tahun dan bekerja umumnya berada dalam bentuk pekerjaan rentan seperti pekerjaan berupah rendah, pekerjaan di sektor informal, atau sebagai pekerja migran.

Monitor ILO ini menyerukan tanggapan berskala besar dengan kebijakan yang tersasar untuk mendukung kaum muda, termasuk program yang memastikan lapangan kerja dan pelatihan yang luas di negara-negara berkembang, serta program yang kaya pekerjaan di negara dengan pendapatan ekonomi rendah dan menengah.

Reporter: Maulandy Rizki Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Korea Selatan Hadapi Badai Ekonomi, 400 Ribu Anak Mudanya Menyerah Cari Kerja
Korea Selatan Hadapi Badai Ekonomi, 400 Ribu Anak Mudanya Menyerah Cari Kerja

Mereka kehilangan motivasi karena ketersediaan lapangan pekerjaan formal semakin menurun.

Baca Selengkapnya
Target Pembangunan RAPBN 2025, Puteri Komarudin Dorong Pengentasan Pengangguran
Target Pembangunan RAPBN 2025, Puteri Komarudin Dorong Pengentasan Pengangguran

Puteri menyebut terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab tingginya pengangguran di kalangan pemuda.

Baca Selengkapnya
Pengangguran Anak Muda di China Makin Tinggi
Pengangguran Anak Muda di China Makin Tinggi

Tingkat pengangguran di China menyentuh level tertinggi di tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Tingkat Pengangguran China Mengkhawatirkan, Lulusan S2 Jadi Petugas Kebersihan Sekolah
Tingkat Pengangguran China Mengkhawatirkan, Lulusan S2 Jadi Petugas Kebersihan Sekolah

Persaingan kerja di level para lulusan perguruan tinggi semakin ketat seiring minimnya penyerapan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya
Jumlah Anak Muda Menganggur di China Cetak Rekor Tertinggi, Ada Apa?
Jumlah Anak Muda Menganggur di China Cetak Rekor Tertinggi, Ada Apa?

Tingkat pengangguran penduduk China berusia 16 hingga 24 tahun di daerah perkotaan naik menjadi 21,3 persen bulan lalu.

Baca Selengkapnya
Miris! China Ekonomi Terbesar Kedua Dunia Anak Mudanya Susah Cari Kerja
Miris! China Ekonomi Terbesar Kedua Dunia Anak Mudanya Susah Cari Kerja

Zhu kini harus bersaing dengan semakin banyak orang China yang terjun ke industri transportasi online.

Baca Selengkapnya
Banyak Pekerja di Singapura Resign Demi Hidup Seimbang
Banyak Pekerja di Singapura Resign Demi Hidup Seimbang

75 persen responden melaporkan merasakan pengaruh AI dalam pekerjaan mereka.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Biang Kerok Kenapa Banyak Sarjana Jadi Pengangguran
Ternyata Ini Biang Kerok Kenapa Banyak Sarjana Jadi Pengangguran

Para pencari kerja pemula tersebut merasa belum mempunyai beban layaknya pencari kerja yang sudah menikah.

Baca Selengkapnya
Anak Muda di China Enggan Menikah, Ternyata Ini Penyebabnya
Anak Muda di China Enggan Menikah, Ternyata Ini Penyebabnya

Isu penurunan jumlah penduduk (atau depopulasi) masih jadi momok bagi beberapa negara, salah satunya China. Enggan menikah jadi salah satu penyebabnya.

Baca Selengkapnya
Banyak Anak Muda di China Menganggur, Sulit Dapat Kerja Bergaji Tinggi
Banyak Anak Muda di China Menganggur, Sulit Dapat Kerja Bergaji Tinggi

China sempat menghentikan pelaporan tingkat pengangguran pemuda untuk sebagian besar paruh kedua tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Pekerja Laki-Laki Terus Menurun, Ternyata Ini Penyebabnya
Pekerja Laki-Laki Terus Menurun, Ternyata Ini Penyebabnya

Beberapa pria usia prima yang beruntung, tidak bekerja karena mereka sudah sukses secara finansial dan sudah pensiun.

Baca Selengkapnya
Cerita Pilu, Susah Dapat Kerja Hanya Karena Gen Z
Cerita Pilu, Susah Dapat Kerja Hanya Karena Gen Z

Calon mahasiswa enggan mengambil jurusan kejuruan karena dianggap berstatus rendah, meski lebih diminati.

Baca Selengkapnya