Datangkan ahli dari Jepang, Bandara Kulon Progo diklaim tahan gempa hingga 8 SR

Merdeka.com - Yogyakarta pernah diguncang gempa hebat pada 2006 dan timbulkan korban dalam jumlah tidak sedikit. Menyadari Indonesia berada di titik rawan, pemerintah memastikan infrastruktur yang dibangun tahan terhadap bencana dengan melakukan sejumlah langkah mitigasi.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mencontohkan pihaknya telah melakukan mitigasi bencana tsunami dan gempa bumi di lokasi Bandara Kulon Progo, Yogyakarta. Bandara tersebut diklaim tahan terhadap gempa dengan kekuatan 8 skala richter.

"Kita ingin ketika membangun, asumsinya dari BMKG dengan AP I menghitung secara detail. Jadi jangan takut lagi Kulon Progo kena tsunami, karena kita sudah memperhitungkan dengan 8 skala richter yang belum pernah terjadi Jawa," ujar Menteri Budi di Gedung BMKG, Jakarta, Jumat (26/1).

Salah satu langkah mitigasi yang dilakukan, lanjutnya, dengan cara pemasangan aliran listrik tidak pada lantai 1. Akan tetapi, ditempatkan di lantai 2. "Lantai 1 dibiarkan, kalau tsunami air dibiarkan masuk ke dalam. Hal seperti ini yang kita siapkan lebih awal," jelasnya.

Menteri Budi menambahkan, dalam melakukan mitigasi bencana di Bandara Kulon Progo, Kementerian Perhubungan menggandeng sejumlah ahli dari berbagai stakeholder. Bahkan, sampai mendatangkan beberapa ahli gempa dari Jepang.

"Jadi sebelum kita membangun, kita diskusi keras sekali, kita datangkan ahli ahli dari Jepang. Jepang pun selama ini salah mengantisipasi. Tsunami itu diantisipasi dengan suatu benda yang besar. Tsunami biarkan saja lewat‎. Bukan saja tsunami, yang lain juga," tandasnya.