Daur Ulang Jadi Solusi Penanganan Sampah Plastik
Merdeka.com - Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (Adupi), Christine Halim menyebut bahwa penanganan sampah plastik secara nasional dapat diatasi dengan baik, jika program waste manajemen atau pengelolaan sampah plastik dapat diterapkan secara masif.
Christine mengatakan, kebijakan pelarangan plastik perlu ditinjau ulang karena aturan tersebut bukan satu-satunya penyelesaian masalah plastik.
"Kebijakan pelarangan tidak dipertimbangkan dampak holistik dengan kajian keilmuan yang telah dipublikasikan," kata Christine di Jakarta.
-
Bagaimana sifat sampah plastik? Sifat sampah plastik tidak mudah terurai proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik, butuh waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami.
-
Mengapa sampah plastik sangat mencemari lingkungan? Selain dampak buruknya yang mampu mencemari lingkungan, permasalahan ini pun tentunya dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya karena dinilai sangat tidak higienis. Bukan hanya itu saja, tumpukan sampah ini juga mampu menciptakan ledakan gas metana yang berbahaya bagi keselamatan manusia.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah plastik? 'Berbagai upaya mengurangi timbulan sampah harus dilakukan untuk menekan dampak lingkungan hidup baik limbah padat, cair maupun gas, terutama penyebab pencemaran udara dan krisis iklim',
-
Mengapa sampah plastik berbahaya? Sifat sampah plastik tidak mudah terurai proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik, butuh waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami.
Menurutnya, pengelolaan sampah plastik merupakan langkah yang tepat karena plastik adalah objek diam yang tidak punya kaki untuk berpindah tempat atau berniat mencemari lingkungan. "Diperlukan program edukasi dan budaya di masyarakat untuk pengumpulan, pemilahan dan pembuangan sampah plastik pada tempatnya," papar Christine.
Sementara Ketua Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) Pris Polly Lengkong mengatakan, ada 3,7 juta orang di 25 provinsi bergantung pada sampah plastik dan sampah daur ulang lain dalam mencari nafkah.
"Pengurangan atau pelarangan plastik sudah pasti akan mengurangi pendapatan pemulung. IPI mengharapkan adanya sirkulasi ekonomi daur ulang ditingkatkan, khusus nya pada kantong plastik kresek agar ada peningkatan pendapatan pemulung," ujar Polly.
Selain itu, Polly juga menilai adanya pemberlakuan kantong plastik kresek tidak gratis di supermarket atau minimarket hanya menguntungkan pihak penjual plastik, tetapi di sisi pemulung pendapatannya tidak mengalami kenaikan.
"Pemerintah seharusnya memberlakukan harga daur ulang ditingkatkan, agar makin semangat pemulung untuk mencari kantong kresek supaya dapat meningkatkan pendapatan pemulung. Sehingga dapat sejahtera dan hidup layak seperti manusia merdeka," tuturnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik.
Baca SelengkapnyaKumpulan anak muda di Padang ini selain peduli terhadap lingkungan juga memiliki jiwa kreativitas tinggi.
Baca SelengkapnyaMembuang pecahan kaca tidak boleh dilakukan dengan sembarangan karena dapat membahayakan orang lain. Bagaimana cara membuang pecahan kaca dengan aman?
Baca SelengkapnyaPusat daur ulang sampah plastik di Medan Belawan memproduksi tiang lampu taman yang berbahan dasar sampah plastik
Baca SelengkapnyaLangkah yang bisa dilakukan untuk melestarikan sumber daya alam.
Baca SelengkapnyaMayoritas sampah di Kaltim adalah sisa makanan sebanyak 51,11%, diikuti oleh plastik 19,5%, dan sampah kertas/karton 12,37%.
Baca SelengkapnyaPenting untuk melakukan tindakan yang tepat agar permasalahan tumpukan sampah kronis ini tidak berlarut-larut terjadi.
Baca Selengkapnya