DBS nilai BI Rate sulit turun tahun ini
Merdeka.com - Ekonom Bank DBS Gundy Cahyadi meyakini bahwa bank sentral akan tetap waspada pada perkembangan ekonomi tahun ini. Dia menilai penurunan suku bunga acuan, BI Rate, tetap tidak akan terjadi.
Justru, menurutnya, potensi BI menaikkan suku bunga tetap ada jika ada tekanan baru terhadap Rupiah. "Skenario dasar kami untuk tingkat BI rate stabil pada 7,5 persen di sepanjang tahun ini," kata Gundy, Rabu (26/3).
BI, menurutnya, tidak akan mengubah kebijakan moneternya saat ini. Walau inflasi mereda, tapi itu baru setengah dari pertempuran tahun ini. Pasalnya, defisit transaksi berjalan masih agak jauh bila melihat sinyal besaran PDB 2 persen yang lebih berkesinambungan.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Mengapa saham BRI diproyeksikan terus naik? Kinerja positif dan berkelanjutan terus ditunjukkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Hal ini bisa dilihat di sepanjang semester I 2023 yang dinilai analis pasar modal akan menjadi katalis utama dalam pertumbuhan bank dengan portofolio kredit ESG terbesar di Indonesia.
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja positif di tengah ketidakpastian? “Keberhasilan BRI Group menjaga kinerja positif tersebut ditunjukkan dari asset yang secara konsolidasian meningkat 9,93% year on year (yoy) menjadi Rp1.851,97 triliun. Pertumbuhan aset tersebut juga diiringi dengan perolehan laba dalam 9 bulan yang mencapai sebesar Rp44,21 triliun atau tumbuh 12,47% yoy“, jelasnya.
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Apa yang DPR RI ingatkan ke BI? Puteri pun berharap BI bisa menambah dan memperluas lokasi penukaran uang supaya semakin mempermudah masyarakat untuk menjangkaunya.'Tahun ini memang sudah ada penambahan lokasi penukaran dibanding tahun sebelumnya yang masih berjumlah 5.066 titik. Karenanya, kami harap bisa terus diperluas. Terutama pada lokasi strategis yang menjadi pusat aktivitas masyarakat,' ujar Puteri.
"Adanya kekhawatiran atas pendanaan eksternal tergolong lazim, terutama mengingat ketidakpastian di pasar global," tutur Gundy.
Di sisi lain, Gundy percaya bahwa konsumsi rumah tangga masih menjadi faktor utama yang mendukung perekonomian. "Kontribusi dari konsumsi rumah tangga terhadap pertumbuhan PDB secara keseluruhan tetap stabil," ucap Gundy.
Menurutnya, kecenderungan tren saat ini menunjukkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan akan mencapai 5,6 persen (yoy) pada semester pertama 2014 atau sekitar 0,3 persen lebih tinggi dari rata-rata yang biasa terjadi di semester pertama dalam 3 tahun terakhir.
Gundy menambahkan dampak dari pemilu tahun ini akan positif, ditambah dengan ketahanan yang mendasari konsumsi rumah tangga. "Hal ini berdasarkan indikator-indikator seperti kepercayaan konsumen yang telah pulih sebelum bulan Mei 2013," ujar Gundy.
Berdasarkan survei BI, penjualan ritel saat ini tumbuh lebih dari 20 persen (yoy). Pertumbuhan pada penjualan kendaraan tetap kuat, tren tetap meningkat lebih dari 10 persen (yoy) hingga saat ini, mempertahankan pertumbuhan tahunan sejak tahun lalu. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Bank Indonesia masih berfokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaKebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaKe depan tren penurunan suku bunga kebijakan negara maju khususnya Amerika Serikat terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaDengan demikian, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5 persen, dan suku bunga Lending Facility 7 persen.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi pada sasaran 2,5±1 persen pada tahun 2024 dan 2025.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga AS umumnya digunakan untuk merangsang ekonomi ketika ada ancaman resesi.
Baca SelengkapnyaDengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca Selengkapnya