DBS: Pasar Saham akan Bertahap Bangkit dari Pandemi di 2021
Merdeka.com - The Development Bank of Singapore (DBS) memprediksi reli pasar tahun 2021 akan meluas lantaran adanya vaksin serta stimulus fiskal yang mendukung pemulihan perekonomian dunia, dan secara bertahap perusahaan-perusahaan akan bangkit kembali.
"2021 akan menandai satu tahun pemulihan karena perusahaan secara bertahap bangkit dari pandemi, lebih kuat dan lebih gesit," kata DBS Chief Investment Officer, Hou Wey Fook, dalam diskusi DBS, Senin (4/1).
Hou Wey Fook mengatakan, ada beberapa fokus strategis DBS di masa pemulihan ini di antaranya, imbal hasil obligasi riil negatif untuk mendukung aset berisiko, tersedia premi risiko ekuitas untuk memicu dana masuk ke ekuitas, pendapatan perusahaan akan pulih saat bisnis normal kembali.
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
-
Mengapa saham BRI diproyeksikan terus naik? Kinerja positif dan berkelanjutan terus ditunjukkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Hal ini bisa dilihat di sepanjang semester I 2023 yang dinilai analis pasar modal akan menjadi katalis utama dalam pertumbuhan bank dengan portofolio kredit ESG terbesar di Indonesia.
-
Bagaimana pertumbuhan kredit BRI di tahun 2024? Hingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Mengapa deflasi bulan September 2024 dianggap signifikan? 'Deflasi yang terjadi di bulan September 2024 ini lebih signifikan dibandingkan dengan bulan Agustus 2024, dan ini merupakan deflasi bulanan kelima yang terjadi sepanjang tahun 2024,' jelas Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, dalam siaran pers yang dirilis pada Selasa, 1 Oktober 2024.
Kemudian rotasi ke Nilai menandakan reli berkelanjutan. Pasar ekuitas telah memasuki tren naik yang sehat dan berbasis luas karena sektor Nilai atau tertinggal bermain mengejar Pertumbuhan, dan perang melawan Big Tech telah dimulai.
"Ini terjadi setelah meningkatnya dominasi perusahaan teknologi AS. Meskipun ada hambatan, investor harus tetap tenang karena menjalankan divisi bisnis di Big Tech dapat menghasilkan penciptaan nilai," ujarnya.
Lanjut Hou Fey Fook, kredit adalah "permainan aman" baru. Penyertaan obligasi korporasi Federal Reserve ke dalam perangkat kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE) mereka menyimpulkan kredit adalah "permainan aman" sebagai aset yang menghasilkan pendapatan.
Sweet spot dalam hal rasio tingkat imbal hasil / default adalah kredit dengan peringkat BBB / BB di Asia dan Eropa. Pertahankan durasi portofolio rata-rata selama 5 tahun.
Demikian emas terus menjadi nilai yang baik terhadap volatilitas. Terlepas dari keberhasilan pengembangan vaksin dan antisipasi pemulihan ekonomi hingga tahun depan, kebijakan moneter global diharapkan tetap akomodatif sepanjang tahun 2021 untuk mendukung pemulihan.
"QE memiliki efek menyediakan likuiditas ke dalam sistem, menurunkan imbal hasil obligasi, melemahkan dolar, dan mendorong inflasi lebih tinggi. Faktor-faktor ini menjadi faktor penarik untuk harga emas," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sektor properi didorong pelonggaran rasio LTV/FTV Kredit/Pembiayaan Properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti.
Baca SelengkapnyaSektor ini "sebanding" dengan sektor manufaktur, industri terbesar di Singapura
Baca SelengkapnyaAlhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaSektor konsumsi dan sektor perdagangan jadi faktor lambatnya pertumbuhan ekonomi di semester II tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaPerry Warjiyo mengungkapkan, kinerja ekonomi Indonesia yang tetap kuat di tengah ketidakpastian global didukung oleh bauran kebijakan BI dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaSaham BBRI diprediksi terus mengalami tren kenaikan di tahun 2023 ini.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaIHSG sempat menyentuh 7300-an mendekati penutupan perdagangan akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKondisi ekonomi global 2023 diprediksikan oleh banyak lembaga internasional merupakan tahun yang cukup gelap.
Baca Selengkapnya