Defisit neraca perdagangan terjadi sejak zaman Soeharto
Merdeka.com - Beberapa tahun terakhir, kinerja perekonomian nasional dari sisi perdagangan dibayangi makin lebarnya defisit neraca perdagangan dan neraca pembayaran. Kinerja ekspor tak berdaya menghadapi gempuran impor.
Wakil Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengatakan, defisit neraca perdagangan sudah terjadi sejak zaman pemerintahan Presiden Soeharto yaitu pada dekade 1990-an. Bambang menuturkan, butuh waktu panjang untuk memperbaiki current account defisit yang sifatnya struktural. Tahun 1990, current account defisit Indonesia cukup tinggi karena beberapa hal, salah satunya TKI.
"Ekonomi kita booming tahun 1990-an, kita juga mengalami current account defisit. Ekonomi booming tahun 1990-an tumbuh 7 persen kita mengalami current account defisit. Dulu TKI menyumbang karena gaji TKI di luar negeri jauh lebih rendah dari ekspatriat yang kita gaji di sini," jelas Bambang di Jakarta, Kamis (5/12).
-
Kenapa Presiden Soeharto bekuin Bea Cukai? Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1985 untuk memperlancar arus barang demi mendukung ekonomi, setelah berkonsultasi dengan menteri dan mengevaluasi dari BPKP.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Apa yang menyebabkan kerugian negara di proyek KA Besitang-Langsa? Akibat perbuatan para tersangka, terdapat kerusakan parah di beberapa lokasi sehingga jalur kereta api tidak dapat difungsikan.
-
Bagaimana Soeharto bekuin Bea Cukai? Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1985 untuk memperlancar arus barang demi mendukung ekonomi, setelah berkonsultasi dengan menteri dan mengevaluasi dari BPKP.
-
Kenapa kerugian negara dibebankan ke PT Timah? 'Sehingga kewajiban ini melekat ada di PT Timah,' ujar Febri di Jakarta, Kamis, (30/5).
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
Tidak hanya TKI, kala itu Indonesia terus mengalami defisit karena asuransi. Asuransi besar di Indonesia seperti Manulife, Axa Mandiri dan lainnya, mereasuransi lagi keluar negeri.
"Pasti mereka akan reasuransi kan keluar negeri. Itu menyumbang current account. Dan juga dulu semakin banyak FDI masuk ke Indonesia tapi repatriasi keluarnya banyak dan tidak sebanding dengan orang Indonesia usaha di luar negeri dan repatriasi ke dalam negeri," jelasnya.
Zaman pemerintahan Soeharto, Indonesia hanya mengalami surplus dari sektor wisata dan traveling. Orang Indonesia yang keluar negeri jauh lebih kecil dari turis ke dalam negeri. Kondisi tersebut terus berlanjut hingga saat ini. Untuk memperbaiki kondisi seperti ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan struktural.
"Kita hanya positif di traveling. Satu lagi yang bikin defisit itu orang Indonesia yang naik kapal asing lebih banyak dari orang asing yang naik kapal Indonesia. Ini struktural dan butuh waktu lama," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum Venezuela dan Zimbabwe mengalami hiperinflasi saat ini, Indonesia sudah terlebih dahulu mengalami hiperinflasi sebesar 635 persen di tahun 1963-1965.
Baca SelengkapnyaTransaksi berjalan Indonesia telah mengalami defisit secara terus-menerus dalam dua kuartal terakhir.
Baca SelengkapnyaIndonesia baru saja mencatat surplus neraca dagang selama empat tahun berturut-turut.
Baca SelengkapnyaCatatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaPudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) meminta publik memeriksa betul apa penyebab dari deflasi tersebut.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar.
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaDeflasi pada periode 1999 terjadi selama tujuh bulan berturut-turut. Dalam catatannya, deflasi terjadi pada Maret hingga September.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah.
Baca SelengkapnyaSamsi Sastrawidagda, pria yang lahir pada 13 Maret 1894 di Solo ini merupakan Menteri Keuangan Pertama di Indonesia.
Baca Selengkapnya