Deflasi Maret 2017, panen raya tekan efek penaikan harga energi
Merdeka.com - Badan Pusat Statitistik (BPS) mencatat deflasi 0,02 persen pada Maret 2017. Ini diluar dugaan lantaran Bank Indonesia, hingga minggu ketiga, memerkirakan inflasi 0,05 persen.
Kepala BPS Suhariyanto menyebut penurunan harga-harga tersebut didorong oleh dua kelompok pengeluaran. Yaitu, bahan makanan yang mencatat deflasi 0,66 persen.
Kemudian, transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang mencatat deflasi 0,13 persen. Ini lantaran terjadi penurunan tarif pulsa ponsel dan tarif pesawat udara.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
"Bisa dilihat penurunan harga bahan makanan seiring panen bisa menyesuaikan kenaikan tarif listrik dan BBM Pertamax," katanya saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (3/4). "Kesimpulannya, Panen raya mampu menetralisir kenaikan TDL."
Adapun inflasi terjadi kelompok makanan jadi. Semisal, nasi lauk pauk, ayam goreng, rokok kretek dan filter yang menyumbang inflasi 0,31 persen.
Kemudian, Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar terjadi inflasi 0,30 persen. Adapun bobotnya dalam perhitungan inflasi atau deflasi bulanan sebesar 0,07 persen.
"Karena kenaikan tarif listrik pelanggan 900 kwh."
Lalu kelompok sandang terjadi inflasi 0,18 persen, namun andilnya sebesar 0,01 persen. Kesehatan inflasi 0,18 persen, memberi andil 0,01 persen.
"Pendidikan, rekreasi dan olah raga inflasi 0,08 persen dan memberi andil 0,01 persen." (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan, pelanggan terpaksa merogoh uang lebih dari biasanya untuk menambah porsi nasi agar menjadi lebih banyak.
Baca SelengkapnyaHarga beras di tingkat penggilingan mengalami penurunan, dari awal bulan puasa seharga Rp12.500 per kilogram hingga kini menjadi Rp10.500 per kilogram.
Baca SelengkapnyaKementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.295 per kilogram (kg) atau naik 2,97 persen selama Januari 2024.
Baca SelengkapnyaKategori makanan, minuman dan tembakau, jadi kelompok menjadi penyumbang deflasi 4 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaJika sebelumnya harga beras berada di kisaran Rp 8.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 10.000 per liter.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Tengah yang hampir mencapai Rp19.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta serius dalam menjaga pasokan beras di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaKomoditas penyumbang utama deflasi adalah beras, ayam, dan ikan.
Baca SelengkapnyaSusiwijono mengatakan, masalah utama beras langka dan mahal di ritel modern disebabkan adanya pergeseran masa tanam dan masa panen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, inflasi yang rendah sangat penting untuk mendukung daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelompok menengah bawah.
Baca Selengkapnya