Deklarasi di Lombok, ITGA komitmen perjuangkan nasib jutaan petani tembakau dunia
Merdeka.com - Anggota Asosiasi Petani Tembakau Internasional bersama peserta Forum Tembakau Asia mendeklarasikan keberlanjutan usaha tani tembakau dalam sebuah forum yang digelar di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Selasa.
Pembacaan deklarasi dilakukan Ketua Pelaksana Harian ITGA, Antonio Abrunhosa. Deklarasi tersebut berisikan empat poin. Pertama, mengikuti aturan konsumsi tembakau dan memastikan bahwa tembakau adalah produk dari konsumsi yang berkelanjutan, termasuk berkaitan dengan pekerja anak dan deforestasi.
Kedua, untuk mencegah dampak dari penghancuran atas penghidupan jutaan keluarga petani tembakau dan buruh.
-
Kenapa Kemendag perlu berkoordinasi dengan pelaku industri tembakau? Lebih lanjut Mendag menjelaskan, Kemendag juga akan berkoordinasi dengan pelaku industri tembakau agar industri tembakau melakukan program kemitraan dengan petani.
-
Kenapa produksi tembakau penting bagi Indonesia? Industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Bagaimana Kemendag mendukung industri rokok? Mendag menambahkan, Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar pasokan tembakau dan cengkih dapat memenuhi kebutuhan industri rokok dengan mengutamakan hasil petani dalam negeri.
-
Bagaimana tembakau masuk ke Nusantara? Para penjajah bangsa Eropa membawa benih tembakau pada wilayah yang dijajahnya. Salah satunya adalah kawasan Nusantara. Diduga benih tembakau pertama kali dibawa ke Nusantara oleh bangsa Portugis.
-
Mengapa tembakau di Jawa Tengah berkembang pesat? Kondisi itu membuat pertanian tembakau di Jateng berkembang secara signifikan. Setiap daerah di Jateng bahkan punya karakteristik tembakau yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya.
-
Dimana cukai rokok menjadi pengendali industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
Ketiga, untuk mempromosikan tujuan pembangunan keberlanjutan (5065) dalam masyarakat dan komunitas dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), karena petani tembakau sangat banyak dan fakta tersebut seharusnya tidak diabaikan,
"Poin keempat adalah untuk menunjukkan kelayakan jangka panjang dari alternatif semacam itu, termasuk keberlanjutan berbasis pasar dalam 'trade off'," katanya seperti ditulis Antara.
Dalam deklarasi tersebut dibacakan permintaan petani tembakau dunia yang sudah disuarakan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, yakni berkaitan dengan serangkaian tindakan komprehensif yang harus diambil untuk memastikan bahwa tembakau dan produk hasil tembakau dijamin.
Selain itu, kontribusi yang signifikan dari penananam tembakau pada perekonomian dari negara-negara penanam tembakau. Dan penelitian ekonomi yang komprehensif pada pasar yang terkondisi dan diambil dalam pengukuran yang komprehensif.
Usai pembacaan deklarasi, perwakilan anggota ITGA dan anggota Forum Tembakau Asia menandatangani deklarasi tersebut.
Forum Tembakau Asia yang diikuti oleh perwakilan petani tembakau dari Azerbaijan, India, Filipina, Vietnam dan Indonesia, dibuka Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB H Husnul Fauzi, mewakili Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi, yang berhalangan hadir.
Pertemuan membahas peluang dan tantangan tembakau dunia tersebut juga diikuti oleh Direktur Perbenihan Perkebunan, Kementerian Pertanian H Muhammad Anas, Ketua Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) Budidoyo, dan Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Soeseno, serta pengurus Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI).
Dalam pertemuan ini, Asosiasi Petani Tembakau Internasional (ITGA) berkomitmen untuk bertanggung jawab mempertahankan dan memperjuangkan jutaan petani tembakau di dunia yang saat ini berada dalam tekanan.
Menurut Antonio, Forum Tembakau Asia tersebut penting bagi ITGA. Oleh sebab itu, dia datang untuk mengetahui apa yang tengah terjadi di industri ini. Apalagi masyarakat Indonesia cukup beragam dan jumlah penduduknya yang cukup besar, seperti India dan Tiongkok.
"Setelah ini, saya akan bertemu dengan banyak negara, seperti Amerika, Kolombia, Brazil, Argentina dan lainnya untuk memberikan informasi tentang apa yang terjadi di sektor tembakau secara global," katanya.
Pada pertemuan tersebut, dia juga menyinggung masalah penurunan permintaan tembakau. Sejumlah penelitian terbaru menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan konsumsi tembakau di seluruh negara penghasil tembakau.
Untuk itu, Antonio juga meminta perwakilan Indonesia bicara banyak tentang kondisi terkini dan hasil riset dalam bidang tembakau di negaranya.
"Rokok benar-benar dicengkeram oleh berbagai aturan, seperti tentang regulasi yang seakan-akan ingin mengeluarkan para petani tembakau dari produk ini. Regulasi ini mulai dari produksi perkebunan hingga industri hasil tembakau," ujar Antonio yang banyak membahas peraturan yang semakin ketat pada pertemuan tersebut.
Sementara itu, Ketua Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) Budidoyo, mengklaim petani tembakau telah melakukan penerapan praktik pertanian yang sejalan dengan sejumlah target capaian dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG).
Beberapa tujuan pembangunan dari SDG, misalnya menghapus kemiskinan. Dalam mewujudkan tujuan SDG1 tersebut tembakau telah terbukti sebagai komoditas yang sangat menguntungkan dan mendukung stabilitas ekonomi petani dan keluarganya.
Tujuan SDG2, yakni menghapus bahaya kelaparan. Menurutnya, salah satu dari praktik umum dalam pertanian tembakau adalah petani tembakau juga menanam tanaman pangan untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka sekaligus untuk menjaga kondisi lahan pertanian melalui rotasi tanaman.
Demikian juga SDG 3-7 dengan cakupan pada derajat kesehatan dan kesejahteraan yang baik, pendidikan yang bermutu, kesetaraan gender, sarana air bersih dan sanitasi, serta sumber energi bersih dan terjangkau.
"Sektor tembakau berkomitmen untuk pelaksanaan berbagai program berbeda yang bertujuan untuk meningkatkan penerapan cara-cara berkelanjutan serta memperbaiki derajat kehidupan petani dan kesejahteraan masyarakat petani tembakau," katanya.
Pada kesempatan itu, Budidoyo juga memaparkan sektor pertembakauan memiliki kesadaran yang sangat baik akan pemenuhan prinsip tanggung jawab sosial ekonomi. Dan oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan tiap tahunnya untuk memperbaiki penerapan praktik pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Apalagi, Indonesia sebagai produsen tembakau ke-5 terbesar di dunia telah mampu menyerap jumlah petani sebanyak 2 juta orang, 1,5 juta petani cengkeh, serta mampu menyerap 600 ribu karyawan industri tembakau. Selain itu, mampu menggerakkan 2 juta ritel di seluruh Indonesia.
"Jika ditotal, sebanyak 6,1 juta orang terlibat di dalam seluruh rantai pasokan tembakau," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga tim pemenangan calon presiden (Capres) dan calon wakil Presiden (Cawapres) di Pilpres 2024 bersepakat memperhatikan nasib petani tembakau
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan, Zulkifli Hasan melakukan pertemuan dengan petani tembakau di Kudus
Baca SelengkapnyaPeraturan PP 109/2012, serta dari kebijakan tarif Cukai Hasil tembakau (CHT) dalam konteks pengendalian, dinilai sudah cukup.
Baca SelengkapnyaPetani termbakau tegas menolak aturan-aturan yang berdampak pada mata pencariannya.
Baca SelengkapnyaSamukrah mengingatkan bahwa terdapat jutaan masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor pertembakauan.
Baca SelengkapnyaAdvokasi terhadap Industri Hasil Tembakau menjadi agenda prioritas demi menjaga keberlangsungan hidup para pekerja
Baca SelengkapnyaDalam penyesuaian ke depan, yang didasari oleh alasan kesehatan masyarakat, perlu dilakukan secara hati-hati dan kalkulatif untuk menciptakan keseimbangan.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR meminta Kemenkes sebagai leading sector penyusunan RPP Kesehatan untuk lebih melibatkan petani, pekerja.
Baca SelengkapnyaPetani tembakau meminta Kemenkes agar aturan produk tembakau di RPP Kesehatan untuk diatur terpisah.
Baca SelengkapnyaKontribusi penting IHT tidak hanya pada pemasukan negara, tetapi juga penyerapan lapangan kerja.
Baca SelengkapnyaAturan yang menjadi sorotan di antaranya wacana standardisasi berupa kemasan polos tanpa merek untuk produk tembakau maupun rokok elektronik.
Baca SelengkapnyaHal ini karena aturan produk tembakau di RPP Kesehatan dinilai tak sejalan dengan UU yang menaungi bidang pertanian.
Baca Selengkapnya