Demi kemandirian bangsa, Indonesia harus terlepas dari jeratan utang
Merdeka.com - Rasio utang Indonesia hingga akhir 2015 sudah mencapai 27 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Total utang tercatat mencapai Rp 3.089 triliun atau setara USD 223,2 miliar.
Anggota Badan Anggaran DPR, Eka Sastra menilai, Indonesia harus secara bertahap melepaskan diri dari lilitan utang, terutama utang luar negeri (ULN). Hal ini untuk mendorong kemandirian bangsa.
"Utang luar negeri perlahan porsinya perlu diturunkan sehingga benar-benar tercipta kemandirian, dengan buyback untuk surat-surat berharga yang dimiliki asing, misalnya," kata Eka di Jakarta, Sabtu (30/1).
-
Bagaimana cara melunasi utang secara efektif? Meskipun bisa memberikan kenyamanan dalam jangka pendek, utang semacam ini bisa menjadi beban finansial yang berat dalam jangka panjang. Untuk menghindari akumulasi utang yang berlebihan, segeralah melunasi utang yang ada dan jika memungkinkan, menghindari terperangkap dalam siklus utang yang berkelanjutan.
-
Kapan Jokowi berjanji untuk mengurangi utang? Menariknya, netizen di media sosial mencari jejak digital Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat masa kampanye tahun 2014 lalu. Kala itu, Jokowi sempat berjanji untuk mengurangi utang, tapi nyatanya malah sebaliknya.
-
Bagaimana cara Prabowo-Gibran atasi utang? Sehingga, untuk bisa melunasi utang-utang tersebut, hal pertama yang harus dilakukan Pemerintahan Prabowo-Gibran harus mengevaluasi pengolahan kebijakan fiskal.
-
Mengapa hutang perlu dilunasi? Penting untuk disadari adalah, hutang merupakan beban yang wajib dibayar. Sebab perkara hutang akan terus berlanjut bahkan hingga sampai di akhirat apabila belum terlunaskan.
-
Bagaimana utang negara dihitung? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
Cara lain adalah dengan mendorong peningkatan kemampuan dan daya beli masyarakat agar bisa menabung. Dananya, lanjut Eka, bisa digunakan pemerintah untuk mendorong program-program pembangunan.
"Kita harus mengurangi porsi utang luar negeri, yang dari dalam negeri itu bisa dari saving dan investment," ucap Eka.
Diakui Eka bahwa dirinya tidak menganut paham anti utang, namun perlu alasan kuat bagi pemerintah berutang. Sebab, ada beban bunga yang harus dipikirkan secara matang ketika pemerintah memutuskan berutang. Selain itu, dana utang juga harus digunakan untuk kepentingan mendasar dan mendesak.
"Utang bukan najis, utang sangat kita butuhkan, problemnya adalah bagaimana kita mengelola utang itu, ketika kita tidak bisa bayar utang, jangan coba-coba berutang," ujar Eka.
"Untuk apa berutang? Untuk sisi produktif. Kemudian dari sisi bunga harus dipertimbangkan," tegas Eka. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkeu mencatat, rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kini sebesar 38,49 persen.
Baca SelengkapnyaRealisasi pembiayaan utang mengalami pertumbuhan yang tinggi bila dibandingkan realisasi tahun lalu, yakni sebesar 36,6 persen.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca SelengkapnyaRasio utang pada Agustus sendiri ini di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Muhammadiyah Kupang, Zainur Wula mengatakan, kemandirian ekonomi salah satu tujuan fundamental yang harus dicapai
Baca SelengkapnyaAngka ini turun dibandingkan ULN akhir Juli 2023 sebesar USD397,1 miliar.
Baca SelengkapnyaPenghapusan utang terhadap bank himbara merupakan bukti kepedulian Presiden Prabowo.
Baca Selengkapnya"Dibandingkan tahun lalu ini penurunan (penarikan utang) sangat tajam," terang Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan Kementerian Keuangan mengenai utang baru Rp600 triliun.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan, pentingnya menjaga dan mengelola kekayaan negara.
Baca Selengkapnya