DEN minta penerapan B30 di 2020 ditunda
Merdeka.com - Dewan Energi Nasional (DEN) menggelar sidang anggota ke-23 di Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kamis (12/10). Sidang tersebut membahas evaluasi pengembangan Bahan Bakar Nabati (BBN).
Sidang tersebut menghasilkan usulan penundaan mandatori pemanfaatan biodiesel ditingkatkan menjadi 30 persen (B30) pada 2020.
Anggota DEN, Syamsir Abduh mengatakan penerapan B30 harus berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) atau metode blending dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga perlu dibuat terlebih dahulu standar-standarnya.
-
Apa itu Biodiesel? Biodiesel adalah bahan luar biasa yang memiliki kualitas luar biasa karena dibuat dari minyak nabati dan hewani bekas. Minyak ini dibuat dengan mengolah minyak dengan alkohol untuk menghasilkan bahan bakar yang mampu membakar dan menggerakkan segala sesuatu mulai dari bus penumpang hingga unit pemanas, mengubah sisa minyak menjadi cara baru yang ampuh untuk berkeliling kota.
-
Bagaimana Pertamina menurunkan emisi melalui biodiesel? Selain itu, penjualan produk biodiesel B35 telah berhasil menurunkan emisi sekitar 28 juta ton COE per tahunnya.
-
Siapa yang ditunjuk untuk program dekarbonisasi BUMN? Dalam hal ini IDSurvey ditunjuk oleh Kementerian BUMN untuk melaksanakan program dekarbonisasi dan penyelenggaraan NEK di BUMN pada tahun 2022.
-
Apa yang Pertamina capai terkait dekarbonisasi di tahun 2023? Pada tahun 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e. Penurunan emisi tersebut dicapai sepanjang tahun 2023 yang berasal dari proses operasional di internal Pertamina Group.
-
Bagaimana cara membuat Biodiesel? Minyak ini dibuat dengan mengolah minyak dengan alkohol untuk menghasilkan bahan bakar yang mampu membakar dan menggerakkan segala sesuatu mulai dari bus penumpang hingga unit pemanas, mengubah sisa minyak menjadi cara baru yang ampuh untuk berkeliling kota.
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
"Kemudian B30 pada tahun 2020 agar diusulkan ditunda terlebih dahulu sebelum dikaji lagi. Kemudian, kedua sebelum B30 diterapkan perlunya ada SOP atau metode blending apa melalui SNU atau standar yang lain yang hrus diikuti," ujar Syamsir di Jakarta, Kamis (12/10).
Dalam kesempatan yang sama, anggota DEN, Rinaldy Dalimi menegaskan bahwa penundaan tersebut bukan berarti menghentikan. Namun, penerapan B30 dinilai masih memerlukan diskusi dan pembahasan yang matang.
"Itu tujuan penerapan untuk mencapai target bauran energi kita yang sudah kita tetapkan. Jadi itu belum dalam konteks berupa keputusan. Baru jika hambatan tidak bisa diselesaikan, kemungkinan pada 2020, B30 bisa ditunda. Tapi usaha untuk menghilangkan itu masih tiga tahun lagi. Idealnya seharusnya tidak ditunda," kata Rinaldi.
B30 merupakan lanjutan dari B20 dan merupakan campuran bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang ditingkatkan menjadi 30 persen. Sebelumnya, mandatori pemanfaatan biodiesel sudah ditingkatkan dari B10 ke B20.
Sebelumnya, Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, mandatory pencampuran minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) ke Solar sebesar 20 persen (B20) bisa memberikan manfaat untuk banyakpihak, seperti para pemangku kepentingan (stakeholder), pengusaha, hingga para petani kelapa sawit di Indonesia. Kelapa sawit menjadi sangat penting bagi Indonesia, meski penggunaannya masih mendapat penolakan dari negara-negara lain karena dianggap mencemarkan lingkungan.
"Di luar sana baik sawit maupun turunannya masih mendapat penolakan. Dengan adanya program ini dan akan diteruskan ke B30 (campuran CPO 30 persen ke Solar) dan dengan begitu banyaknya manfaat perekonomian Indonesia, apapun yang terjadi di luar kita dengan lantang bisa mengatakan kita bisa hidup sendiri dan mandiri dengan sawit," kata Rida di gedung Dhanapala Kementerian Keuangan,Jakarta, Rabu (27/1/2016).
Dengan diteruskannya program ini, maka Indonesia juga bisa mendapat pasokan listrik melalui pembangkit listrik tenaga biodiesel. "Metana memang jahat jika dilepas ke udara. Jadi harus kita manfaatkan menjadi listrik. Limbah kelapa sawit bisa dikonversi jadi listrik sehingga kami ESDM telah meluncurkan listrik berbasis biogas," imbuhnya.
Rida optimis program ini akan berlanjut hingga biodiesel sebesar 30 persen pada 2020 nanti. Dia berharap, Indonesia bisa menjadi negara penghasil biodiesel terbesar di dunia, dibandingkan Malaysia yang hanya bisa memproduksi biodiesel sebesar 7 persen.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah telah menyiapkan program ini dengan bauran solar yang mencakup 40 persen bahan bakar nabati berbasis minyak sawit
Baca SelengkapnyaB40 merupakan campuran minyak solar dengan 40 persen bahan bakar nabati (BBN) yang berbasis minyak sawit.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, B40 merupakan bahan bakar campuran solar sebanyak 60 persen dan bahan bakar nabati (BBN) dari kelapa sawit sebesar 40 persen.
Baca SelengkapnyaTahun depan pemerintah akan rilis B40 dan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif.
Baca SelengkapnyaPertamina memaparkan roadmap bisnis perusahaan di bidang bisnis biofuels dan dekarbonisasi kepada pebisnis dan praktisi di Singapura.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaDalam rangkaian acara Bunex kali ini juga digelar Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri oleh pelbagai narasumber yang kompeten
Baca SelengkapnyaTantangan pengembangan biodiesel B50 kedepan bukan hanya pada pemenuhan bahan baku dari CPO tetapi di aspek hilir.
Baca SelengkapnyaPembelian BBM Subsidi tidak berubah untuk nelayan. Namun, dia mengamini adanya pembatasan konsumen Pertalite berdasarkan pada jenis kendaraan tertentu.
Baca SelengkapnyaPerusahaan yang merupakan salah satu pengelola perkebunan sawit terbesar di dunia ini juga sedang menyiapkan berbagai strategi.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM sebenarnya telah menetapkan kewajiban penyediaan BBM rendah sulfur sejak Oktober 2018.
Baca SelengkapnyaLuhut mengingatkan, defisit APBN 2024 diproyeksi akan lebih besar dari target yang telah ditetapkan.
Baca Selengkapnya