DEN targetkan Indonesia miliki 46.000 MW pembangkit energi alternatif
Merdeka.com - Dewan Energi Nasional (DEN) telah menggelar hasil sidang anggota ke-25. Dari sidang tersebut berbagai target telah dicanangkan, seperti salah satunya pembangunan pembangkit listrik dengan sumber energi ramah lingkungan mencapai 46.000 Mega Watt (MW).
Anggota DEN, Abadi Poernomo, mengatakan saat ini pertumbuhan pembangkit listrik masih cukup rendah. Dengan demikian berbagai upaya harus terus dilakukan seperti salah satunya meningkatkan konversi penggunaan energi yang ramah lingkungan.
Target ini tertuang dalam Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Perubahan yang tengah disusun pemerintah daerah. "Karena bagaimanapun juga ini suatu pekerjaan besar, sulit, karena masing-masing daerah mempunyai kapabilitas, kapasitas dan RPJMD yang masing-masing berbeda. Namun demikian, kalau kita link dengan total kapasitas pembangkit yang ditargetkan 46.000 MW, ini tetap jadi sasaran akhir di 2025," kata dia di Kementerian ESDM, Selasa (27/3).
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Bagaimana energi listrik dihasilkan? Energi listrik juga disebut sebagai suatu energi yang dihasilkan dari aliran muatan listrik.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas program Listrik Desa? Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN (Persero) menjadi pengawal utama dari target menerangi Indonesia ini.
-
Mengapa program Listrik Desa diluncurkan? Keinginan itu dimulai dari Bantul pada Mei 2015, Pemerintah mencanangkan program pembangkit listrik 35.000 MW melengkapi 7.000 MW yang sudah dibuat pemerintah sebelumnya.
Untuk mempercepat pertumbuhan industri pembangkit listrik ini, DEN juga telah memiliki langkah koordinasi dengan Kementerian Perindustrian.
"Karena apa? Karena sekarang growth listrik kan sangat rendah. Kenapa RUPTL itu diubah? Karena growth, permintaan listriknya rendah. Growth permintaan listriknya rendah karena memang industrinya tidak berkembang. Sekarang caranya bagaimana industri ini bisa berkembang. Karena itu kita dorong," tambah dia.
Sementara itu di kesempatan yang sama, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Dwi Hary Soeryadi, menambahkan RUED di 34 provinsi ditargetkan bisa rampung pada Juni 2018 dan bisa langsung dilanjutkan dengan tahap berikutnya yaitu dijadikan Perda.
Target Juni tersebut khusus dalam bentuk draft narasi dan matriks. DEN sendiri sebenarnya belum bisa memastikan apakah draft tersebut dapat langsung disahkan menjadi Perda karena harus dilakukan pembahasan lagi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Akan tetapi, DEN menegaskan siap mendampingi Pemerintah Provinsi jika memang diperlukan dalam pembahasan dengan DPRD untuk mempercepat pengesahan draft RUED tersebut. Sampai saat ini, dari 34 provinsi baru ada tiga provinsi yang pembahasan RUED masuk tahap finalisasi untuk kemudian disahkan menjadi Perda.
"Untuk perdanya tentu tergantung daerahnya masing-masing karena perlu koordinasi dan sinkronisasi dengan pihak DPRD-nya. Itu di luar dari kepentingan DEN untuk melakukan itu. Tapi DEN siap jika memang diperlukan untuk melakukan sampai sejauh itu," ucapnya.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaPLN menggalang kolaborasi dengan komunitas global dalam Conference of the Parties 29 yang digelar di Baku, Azerbaijan, pada 11-24 November 2024.
Baca SelengkapnyaRencana ini untuk mencapai target net zero emission di 2060.
Baca SelengkapnyaPembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.
Baca SelengkapnyaDi bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia berkomitmen penuh untuk menjalankan transisi energi selaras dengan upaya mitigasi perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaSistem kelistrikan Nusa Penida akan ditambah kembali dengan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki potensi penyimpanan emisi karbon hingga 600 giga ton melalui Carbon Capture and Storage (CCS).
Baca SelengkapnyaDalam mengoptimalkan panas bumi, PLN Indonesia Power pun berkolaborasi dengan berbagai pihak di antaranya adalah Pertamina Geothermal Energy.
Baca SelengkapnyaPabrik baterai ini merupakan pabrik baterai pertama dengan TKDN sebesar 20 persen.
Baca SelengkapnyaRendahnya realisasi bauran EBT ini tak lepas dari belum tercapainya target investasi di sektor energi hijau.
Baca SelengkapnyaUntuk penerapannya, Eniya melihat peluang di kawasan Indonesia Timur. Sebab, beberapa wilayah di sana masih belum punya sistem jaringan memadai.
Baca SelengkapnyaPembangkit tenaga nuklir dibangun oleh perusahaan listrik swasta asal Amerika Serikat, PT ThorCon Power Indonesia dengan kapasitas 500 MW.
Baca Selengkapnya