Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Depan Komisi XI DPR, bos OJK beberkan tantangan sektor keuangan

Depan Komisi XI DPR, bos OJK beberkan tantangan sektor keuangan Ketua OJK Wimboh Santoso. ©2017 merdeka.com/idris

Merdeka.com - Komisi XI DPR RI menggelar rapat bersama Dewan Komisaris (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2017-2022. Rapat kerja tersebut membahas rencana kerja OJK dalam lima tahun ke depan.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso melaporkan bahwa sektor jasa keuangan harus memberikan dampak besar terhadap pembangunan ekonomi. Untuk mencapai itu, DK OJK periode 2017-2022 memprioritaskan sejumlah tantangan untuk ditangani.

Pertama, pembiayaan infrastruktur begitu besar membutuhkan biaya sekira Rp 4.000 triliun. Besarnya dana tersebut tentu memerlukan peran sektor jasa keuangan karena APBN tidak mencukupi.

Orang lain juga bertanya?

"Proyeksi jasa keuangan tahun ini untuk biaya infrastruktur mencapai Rp 716 triliun. Sehingga masih membutuhkan banyak ke depan peran sektor jasa keuangan dalam pembiayaan infrastruktur. Kalau dilihat daya saing sektor jasa keuangan tantangannya masih harus terus ditingkatkan untuk bisa kompetitif dengan para pesaing di regional dan internasional," kata Wimboh, di ruang rapat Komisi XI, Jakarta, Rabu (27/9).

Kedua, tantangan untuk memajukan sektor jasa keuangan adalah suku bunga di Indonesia yang masih sangat tinggi. Kemudian, pertumbuhan kredit dibandingkan GDP saat ini juga rendah.

"Itu tantangan yang harus di tekel agar bisa berperan lebih besar dalam intermediasi. Tantangan ketiga adalah teknologi. Ke depan sektor jasa keuangan akan bersaing dengan sektor non jasa keuangan dan ini tantangan yang harus dihadapi," ujarnya.

Wimboh mengatakan, ada beberapa negara di dunia ini, di mana sektor perbankannya sudah kalah bersaing dengan produk teknologi, di mana kredit tidak lagi harus melalui perbankan, bisa transfer melalui teknologi dan sebagainya. "Ini tantangan harus diwaspadai sehingga tidak berdampak pada industri perbankan."

Tantangan terakhir yang menjadi prioritas Wimboh adalah masyarakat pinggiran yang masih rendah dengan jasa keuangan. Jumlah masyarakat yang belum mengetahui industri jasa keuangan masih besar. Jika bisa dilakukan pemerataan maka ini bisa menimbulkan dampak baru yakni masyarakat akan lebih banyak menggunakan jasa keuangan.

"Tantangan-tantangan ini yang akan kami selesaikan. Sebelum lepas landas menyelesaikannya kami sudah siapkan prinsip penyelesaiannya," pungkasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Komisi XI Minta Anggota OJK Baru Mampu Perkuat Pengawasan
Komisi XI Minta Anggota OJK Baru Mampu Perkuat Pengawasan

Komisi XI Minta Anggota OJK Baru Mampu Perkuat Pengawasan

Baca Selengkapnya
OJK Beberkan Data, Banyak Masyarakat Butuh Pinjol
OJK Beberkan Data, Banyak Masyarakat Butuh Pinjol

Tercermin dari outstanding pembiayaan yang sudah disalurkan mendekati Rp600 triliun.

Baca Selengkapnya
Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Canangkan 'GENCARKAN'
Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Canangkan 'GENCARKAN'

Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) dicanangkan dalam rangka mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Bank Tak Tebang Pilih Beri Kredit UMKM: Jangan Cuma Lihat Agunan, Lihat Juga Prospeknya
Jokowi Minta Bank Tak Tebang Pilih Beri Kredit UMKM: Jangan Cuma Lihat Agunan, Lihat Juga Prospeknya

Presiden Jokowi meminta agar perbankan mempermudah pemberian kredit kepada UMKM.

Baca Selengkapnya
Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Sektor Informal
Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Sektor Informal

Cakupan kepesertaan pada BPJS Ketenagakerjaan untuk sektor informal masih sangat rendah, yaitu baru sebanyak 10,13%.

Baca Selengkapnya
Ingatkan Bahaya Pinjol, Misbakhun Ajak OJK Sosialisasi ke Konstituen di Pasuruan
Ingatkan Bahaya Pinjol, Misbakhun Ajak OJK Sosialisasi ke Konstituen di Pasuruan

Modus investasi ilegal dan pinjol kian variatif. Misbakhun mendorong OJK terus mengeluarkan regulasi yang memadai demi melindungi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Survei OJK: Literasi Keuangan di Indonesia Sangat Jomplang
Survei OJK: Literasi Keuangan di Indonesia Sangat Jomplang

OJK berkomitmen akan terus mengedukasi masyarakat mengenai sektor jasa keuangan pada berbagai aspek.

Baca Selengkapnya
Data APKLI: Ada 65,4 Juta Pelaku Ekonomi Rakyat, Lebih 50 Persen Belum Melek Digitalisasi Keuangan
Data APKLI: Ada 65,4 Juta Pelaku Ekonomi Rakyat, Lebih 50 Persen Belum Melek Digitalisasi Keuangan

BI mencatat transaksi quick response code Indonesia standard alias QRIS pada April 2024 tumbuh 175,44 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Baca Selengkapnya
Begini Dampak dari Masyarakat Minim Literasi Keuangan
Begini Dampak dari Masyarakat Minim Literasi Keuangan

Pihaknya memberikan edukasi finansial kepada masyarakat termasuk pengenalan produk keuangan, dan manajemen keuangan dalam kehidupan setelah pernikahan.

Baca Selengkapnya
Miris, Guru hingga Ibu Rumah Tangga Paling Banyak Jadi Korban Pinjol Ilegal
Miris, Guru hingga Ibu Rumah Tangga Paling Banyak Jadi Korban Pinjol Ilegal

OJK pun menghimbau masyarakat agar bijak dalam melakukan transaksi keuangan berbasis digital.

Baca Selengkapnya
Ketua DPR Ingatkan Pemerintah Edukasi Masyarakat Terkait Pinjaman Online
Ketua DPR Ingatkan Pemerintah Edukasi Masyarakat Terkait Pinjaman Online

Masih banyak masyarakat yang terjebak utang pinjol lalu berakhir dalam situasi menyulitkan.

Baca Selengkapnya
Saat Bos OJK Curhat Sulit Eksekusi Kebijakan
Saat Bos OJK Curhat Sulit Eksekusi Kebijakan

Keberhasilan implementasinya bergantung pada kerjasama yang erat antara.

Baca Selengkapnya