Deputi BI Bocorkan Syarat Agar Ekonomi RI Bisa Tumbuh Stabil di Atas 5 persen
Merdeka.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara membocorkan salah satu syarat agar ekonomi Indonesia dapat tumbuh stabil di atas 5 persen. Salah satunya adalah dengan menjaga defisit transaksi berjalan yang tetap rendah di bawah 2 persen terhadap PDB.
"Jika Indonesia mau tumbuh di atas 5 persen dan stabil tanpa volatilitas kita harus berusaha untuk mengatur defisit transaksi berjalan tidak lebih dari 2 persen," kata dia dalam acara 'High Level Policy Round Table on Manufacturing Sector Review, di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (5/12).
Jika tidak demikian, maka perekonomian Indonesia masih rentan terhadap fluktuasi perekonomian global, misalnya tekanan dari pergerakan nilai tukar dolar Amerika Serikat.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Apa target PDB Indonesia dalam 5 tahun? Orang terdekat Prabowo Subianto sekaligus Editor Buku Strategi Transformasi Bangsa, Dirgayuza Setiawan, mengungkapkan pemerintahan baru Prabowo Subianto menargetkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia naik menjadi USD35.500 per kapita dalam lima tahun ke depan.
-
Bagaimana Mendagri mengendalikan inflasi di Indonesia? Bapak Presiden memerintahkan kepada kita untuk terus monitor dan dilaksanakan terus acara seperti ini, dan acara seperti ini banyak diapresiasi. Beliau sampai mengatakan bahwa di depan menteri yang lain, beliau menyampaikan bahwa hanya di Indonesia inflasi dikendalikan per minggu. Oleh karena itulah saya minta follow up rekan-rekan di daerah untuk betul-betul serius melaksanakan koordinasi inflasi.
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
"Jika (defisit transaksi berjalan) kita bergerak di atas 2 persen GDP maka setiap saat ketika alam pergerakan Dolar Amerika maka Rupiah melemah, jika Rupiah melemah itu akan menghantam industri, pinjaman luar negeri," jelas Mirza.
Karena itu, dia mendukung perubahan dalam struktur yang menyokong perekonomian Indonesia. Beberapa sektor yang perlu dikembangkan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil antara sektor pariwisata dan industri.
"Perubahan struktural bagaimana mengurangi defisit transaksi berjalan kita tidak lebih dari 2 persen dari GDP. Caranya adalah melalui pariwisata dan industri," paparnya.
Mirza menambahkan, pasca-krisis tahun 1998, Indonesia berupaya menjaga agar kondisi perekonomian tetap sehat salah satunya dengan mengontrol defisit transaksi berjalan.
Sejauh ini, Indonesia berkomitmen untuk menjaga defisit transaksi berjalan di bawah 3 persen terhadap PDB. "Setelah 1998 kita masuk era reformasi. Jadi kita punya batas defisit anggaran 3 persen kita coba kontrol current account defisit tidak berada di atas 3 persen GDP. Itu prinsip yang coba kita atur," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak beranjak dari angka 5 persenan.
Baca SelengkapnyaTransaksi berjalan Indonesia telah mengalami defisit secara terus-menerus dalam dua kuartal terakhir.
Baca SelengkapnyaMelansir data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperjualbelikan direntang Rp16.417 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan hal tersebut pihaknya menambahkan pengaturan mengenai Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).
Baca SelengkapnyaKeputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi pada sasaran 2,5±1 persen pada tahun 2024 dan 2025.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga ini bertujuan menjaga aliran masuk modal asing dan stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Baca SelengkapnyaDengan demikian, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5 persen, dan suku bunga Lending Facility 7 persen.
Baca SelengkapnyaPT Mandiri Sekuritas memperkirakan bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) akan tetap stabil di sekitar 5,1 persen pada tahun 2025.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.
Baca SelengkapnyaKetua Banggar, Said Abdullah, berharap pemerintah setuju target pertumbuhan tahun depan minimal 5,4 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaSaat ini pemerintah berpandangan yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.
Baca Selengkapnya