Deretan Pemuda Jadi Miliuner Meski Dipenjara
Merdeka.com - Mendekam di balik jeruji besi tak menghambat Martin Shkreli (35) untuk mengontrol perusahaan miliknya. Bahkan, dia berpotensi bisa menjadi miliuner ketika bebas nanti.
Sebelumnya, Shkreli menjadi kontroversi di dunia medis dan bisnis karena melambungkan obat HIV, yaitu Daraprim, hingga 5.000 persen. Padahal, obat itu penting bagi kelangsungan hidup pasien HIV.
Laporan Wall Street Journal menyebut, Shkreli memakai smartphone selundupan di dalam penjara. Ketika senggang, Skhreli dilaporkan sibuk meneliti penyakit, industri farmasi, dan segala hal terkait investasi.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Apa yang diteliti? Analisis terhadap lebih dari 4.000 artefak batu yang ditemukan di sebuah pulau di barat laut Australia memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Siapa yang dituduh pakai narkoba? Viral di media sosial yang mengeklaim Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tertangkap polisi karena pakai narkoba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
Perusahaan yang dikontrol Shkreli adalah Phoenixus yang dulunya bernama Turin Pharmaceuticals. Turin terkena skandal karena ketahuan menaikkan harga obat. Namun, dulu Shkreli belum menyandang status miliuner.
Menurut Fortune, Shkreli memberikan kalkulasi bahwa Phoenixus akan memiliki nilai perusahaan sebesar USD 3,7 miliar ketika Skhreli keluar penjara pada 2023 mendatang. Otomatis, pemuda itu pun bisa menjadi miliuner. Shkreli divonis penjara tahun lalu karena bersalah atas tuduhan menipu investor. Dia dijuluki "Pharma Bro" dan mendapat predikat orang paling dibenci di Amerika Serikat akibat perilakunya.
Kasus serupa juga pernah terjadi di Timur Tengah. Miliuner Ethiopia akhirnya menghirup udara bebas setelah satu tahun lebih terpenjar di Hotel Ritz-Carlton di Riyadh, Arab Saudi. Dia dan pejabat penting lainnya terciduk massal atas tuduhan korupsi di Arab Saudi pada tahun 2017.
Dilansir dari Bloomberg, dia baru saja dibebaskan. Peran Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed, ditenggarai menjadi alasan kebebasannya. Ahmed diketahui membahas penahanan Al Amoudi ketika berkunjung ke Saudi tahun lalu.
Walau dipenjara, kekayaan sang miliuner malah meroket. Data Bloomberg menyebut harta Al Amoudi melonjak 6 persen menjadi USD 8,8 miliar atau Rp 123,6 triliun (asumsi kurs Januari 2019, USD 1 = Rp 14.046).
Dia tambah kaya karena penjualan di perusahaan kilang minyak miliknya di Swedia naik 30 persen. Nilai propertinya di Stockholm, ibu kota Sweden juga naik.
Belum ada keterangan resmi Arab Saudi mengenai pembebasan sang miliarder yang memiliki darah Ethiopia tetapi berkewarganegaraan Saudi ini. Pun, belum jelas apakah ia boleh meninggalkan Arab Saudi, pasalnya sebelum Al Amoudi, ada beberapa pejabat bisnis yang sudah dibebaskan namun tak boleh keluar negeri.
Mereka yang ditahan itu adalah hasil panjang tangan Pangeran Muhammad bin Salman (MbS). Sang putra mahkota melakukannya demi memberantas kekuasaan, meski ada anggapan tindakannya hanya unjuk kekuatan.
Kebanyakan pihak yang ditahan telah bebas tahun lalu, namun ada beberapa nama penting seperti mantan Menteri Ekonomi Adel Fakeih dan Pangeran Turki bin Abdullah, putra mendiang Raja Abdullah.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kegiatan Pembunuh Mahasiswa UI Sehari-hari: Tidak Tidur Main Crypto & Nonton Serial Narcos
Baca Selengkapnya"Kami menerima pelimpahan kasus penipuan berkedok investasi MLM robot trading Net89 PT SMI dari Bareskrim Polri. Kerugiannya mencapai Rp4,4 triliun,"
Baca SelengkapnyaDua WNA yang mengendalikan laboratorium itu mengaku meracik narkotika otodidak.
Baca SelengkapnyaAset yang disita diduga hasil tindak pidana penipuan sindikat yang beroperasi dari Dubai.
Baca SelengkapnyaPolisi juga berhasil meringkus dua orang lain yakni GBH (20) di SPBU Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten.
Baca SelengkapnyaIdentik dengan kemiskinan, namun 5 pengemis ini justru memiliki harta kekayaan dari hasil belas kasihan masyarakat.
Baca SelengkapnyaHendra dapat mengendalikan perputaran asetnya dari balik penjara hingga mencapai triliunan.
Baca Selengkapnyapelaku meretas email dan mobile banking menggunakan username yang ada di alamat email korban. Tabungan korban mulai berpindah ke rekening pelaku.
Baca SelengkapnyaPabrik narkotika itu berada di kompleks vila Sunny Village, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali.
Baca SelengkapnyaPromosikan Judi Online di Instagram, Selebgram Asal Jepara Diringkus Polisi
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka ini merupakan hasil pengembangan kepolisian setelah menangkap oknum pegawai Imigrasi inisial AH.
Baca SelengkapnyaAdapun modus operandi pemasarannya menggunakan jaringan hydra Indonesia atau darknet untuk memasarkan produk ganja hidroponik.
Baca Selengkapnya