Deretan perusahaan pelaku PHK Massal, hingga 30.000 karyawan
Merdeka.com - Perlambatan ekonomi mulai mengguncang dunia. Banyak yang terkena imbas dari perlambatan ekonomi ini.
Mulai dari nilai tukar mata uang hingga beban produksi mengalami guncangan. Bahkan, banyak perusahaan multinasional di Indonesia yang mengurangi biaya produksi dengan cara memberhentikan para pegawainya.
Bukan hanya di Indonesia, pengurangan massal pun terjadi di Amerika Serikat (AS), Beberapa perusahaan dari negeri paman sam ini mengurangi pegawainya demi efisiensi dalam menghadapi lambatnya perekonomian dunia.
-
Kenapa PHK massal terjadi di perusahaan teknologi? Penyebab PHK massal di perusahaan teknologi pun bermacam-macam. Ada yang melakukan PHK karena restrukturisasi bisnis, mengurangi biaya operasional, serta penurunan permintaan produk.
-
Apa yang terjadi pada karyawan yang di PHK? Berdasarkan data dari pelacak independen Layoffs.fyi, hingga 30 Agustus 2024, sebanyak 422 perusahaan teknologi telah memberhentikan 136.782 karyawan.
-
Siapa saja yang terkena PHK massal di perusahaan teknologi? Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
-
Kapan PHK massal terjadi di perusahaan teknologi? Setidaknya, ada 317 perusahaan teknologi yang terdeteksi melakukan PHK massal sepanjang 2024. Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
-
Kenapa perusahaan teknologi PHK karyawan? Pengurangan tenaga kerja ini mencerminkan tren yang lebih luas di industri, didorong oleh langkah penghematan biaya, upaya restrukturisasi, dan pergeseran strategi menuju teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI).
-
Kapan PHK karyawan teknologi mulai terjadi? Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri teknologi tidak menunjukkan tanda-tanda melambat pada 2024.
Sejumlah perusahaan asal AS ini yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal seperti dikutip CNN:
Hewlett Packard
Sejak dipimpin CEO Meg Whitman pada 2011, HP telah melakukan pemangkasan pegawai mencapai 85.000 orang. Jumlah tersebut termasuk 30.000 pegawai yang akan dipecat pada bulan ini.
PHK massal yang dilakukan HP ini berhubungan dengan pemecahan perusahaan itu untuk menjadi dua unit.
Yaitu HP Enterprise untuk bidang komputasi dan keamanan sistem. Lalu, HP Inc yang akan ditugaskan untuk menjual perangkat unit komputer.
Schlumberger
Anjloknya harga minyak dunia membuat perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi ini ikut melakukan pemecatan massal.Â
Schlumberger memutuskan untuk memecat 20.000 pekerja karena tertekan biaya produksi energi. pemecatan massal yang dilakukan perusahaan ini dibagi dua tahap dalam empat bulan.
Sekarang jumlah pegawai Schlumberger 15 persen lebih sedikit dari jumlah di pertengahan 2014, saat harga minyak dunia masih di atas USD 100 per barel.
Baker Hughes
Perusahaan jasa konstruksi minyak dan gas ini bakal melakukan pemecatan terhadap 13.000 pekerja. Hal itu dilakukan dalan tiga tahapan.
Pemecatan itu didorong akibat anjloknya harga minyak dunia di bawah USD 50 per barel. Bahkan, perusahaan ini berencana untuk merger dengan Halliburton dengan nilai USD 35 miliar atau setara Rp 512,8 triliun.
Perusahaan jasa ini paling agresif dalam memecat para pegawainya. Bahkan, Baker Hughes telah melakukan pengurangan pekerja mencapai 86.000 orang sejak penurunan harga minyak di 2014.Â
Halliburton
Perusahaan jasa konstruksi minyak dan gas ini telah melakukan pengurangan pegawai hampir 12.000 orang. Sama seperti Schlumberger dan Baker Hughes, pemecatan pegawai perusahaan jasa asal Amerika Serikat ini disebabkan turunnya harga minyak dunia.
PHK massal ini karena penurunan permintaan rig yang tajam di AS.Â
Caterpillar
Perlambatan ekonomi di China dan anjloknya harga minyak dunia menjadi penyebab Caterpillar memangkas jumlah pegawainya.
Perusahaan alat berat ini berencana mengurangi pegawai mencapai 10.000 hingga 2018.
Tahun ini, Caterpillar diperkirakan melakukan pengurangan pegawai yang mencapai 5.000 pekerja. Dengan begitu, perusahaan ini akan mampu menghemat USD 1,5 miliar atau setara Rp 22 triliun per tahun.
Sebanyak 10 persen omzet Caterpillar berasal dari China. Perusahaan eksplorasi tambang dan minyak juga membeli banyak alat berat dari perusahaan ini.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebab PHK massal di perusahaan teknologi pun bermacam-macam. Ada yang melakukan PHK karena restrukturisasi bisnis, mengurangi biaya operasional dan lainnya.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 11.000 buruh di industri tekstil pada perusahan besar mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Baca SelengkapnyaPHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.
Baca SelengkapnyaPeraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 memicu komoditas tekstil impor secara lebih bebas ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaSurat pemecatan keluar pada 11 Juli 2023 lalu, dan berlaku pada 31 Juli 2023. Namun, para pegawai yang terkena sudah dicabut sejumlah asetnya dari perusahaan.
Baca SelengkapnyaAngka ini meningkat drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 25.000 orang yang di-PHK.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 10 pabrik tekstil berskala besar di Jawa Tengah bangkrut sehingga sekitar 10 ribu karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Baca SelengkapnyaJumlah PHK di Jakarta pada Januari-Juni 2024 menembus 7.469 orang. Angka itu bertambah 6.786 orang atau 994% atau hampir 1.000% dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaLangkah ini bagian dari transformasi bisnis menjadi lebih efisien ke depan.
Baca SelengkapnyaMenteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengamini adanya fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal di industri tekstil.
Baca SelengkapnyaPengangguran di jJakarta sudah mencapai 7 ribuan orang.
Baca SelengkapnyaPemprov Jawa Tengah mengklaim mengantisipasi agar tak lagi ada PHK massal ke depannya.
Baca Selengkapnya