Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Deretan Proyek Dikerjakan PT Bukit Asam, Termasuk Bangun PLTU

Deretan Proyek Dikerjakan PT Bukit Asam, Termasuk Bangun PLTU Pembangkit Listrik. istimewa ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Pandemi Covid-19 membuat proyek pembangunan PLTU PT Bukit Asam Tbk (PT BA) di Sumatera Selatan terganggu. Meski begitu, hingga Februari 2021 pembangunan proyek tersebut sudah mencapai 72 persen.

"Progres pembangunan proyek PLTU yang nantinya membutuhkan 5,4 juta ton batubara per tahun ini telah mencapai penyelesaian proyek sebesar 72 persen pada posisi bulan Februari 2021," kata Direktur Pengembangan Usaha, PT Bukit Asam Tbk. (PT BA), Fuad Iskandar Zulkarnain Fachroeddin dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat (12/3).

PLTU Sumsel-8 dibangun dengan kapasitas 2x620 MW. Proyek ini merupakan proyek strategis PT BA dengan nilai mencapai USD 1,68 miliar. Ini juga merupakan bagian dari proyek 35.000 MW yang PT Huadian Bukit Asam Power (PT HBAP) sebagai Independent Power Producer (IPP).

Orang lain juga bertanya?

Fuad berharap, pembangkit listrik ini bisa beroperasi penuh secara komersial pada bulan Maret tahun 2022. Sebagai informasi, PT HBAP merupakan konsorsium antara PT BA dengan China Huadian Hongkong Company Ltd.

Ekspansi PT BA Di Sektor Energi Baru Terbarukan

Selain PLTU, tahun ini PT BA juga melakukan ekspansi bisnis ke sektor energi baru terbarukan (EBT). Perusahaan tambang ini bekerjasama dengan PT Angkasa Pura II (AP II) membangun PLTS sejak tahun 2020 lalu di Bandara Soekarno-Hatta. Tahun ini PT BA akan kembali membangun PLTS lainnya di beberapa bandara yang dikelola Angkasa Pura II.

"Kerja sama PLTS ini mendorong PT BA dengan AP II untuk menjajaki pembangunan PLTS di sejumlah bandara-bandara lainnya yang dikelola AP II," kata Direktur Utama PT BA, Arviyan Arifin.

Dalam kerja sama ini akan terdapat berupa 720 solar panel system dengan photovoltaics berkapasitas maksimal 241 kilowatt-peak (kWp) dan terpasang di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC). PLTS di Gedung AOCC ini dibangun dan dikelola oleh PT BA yang juga menggandeng grup usaha PT LEN.

Tahun ini PT BA juga berencana menggarap proyek pengembangan PLTS di lahan pasca tambang milik perusahaan yang berada di Ombilin, Sumatera Barat, dan Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Masing-masing lahan bekas tambang akan terpasang PLTS dengan kapasitas mencapai 200 MW.

"Saat ini PLTS sedang dalam tahap pembahasan dengan PLN untuk bisa menjadi Independent Power Producer (IPP) dan ditargetkan mulai bisa beroperasi pada tahun 2022," kata Arviyan.

Proyek Angkutan Batubara

Dalam proyek ini, PT BA bekerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia mengembangkan proyek angkutan batubara jalur kereta api. Adapun kapasitas angkut batubara ditargetkan 72 juta ton/tahun pada tahun 2025.

Jalur-jalur baru tersebut antara lain:

1. Tanjung Enim – Arah Utara:

Kapasitas angkut 20 juta ton/tahun, beserta fasilitas dermaga baru Kramasan yang dibangun oleh PT KAI. Proyek ini direncanakan akan beroperasi pada tahun 2024. Di samping itu kapasitas angkut 5 juta ton per tahun telah berhasil dioperasikan pada Dermaga Kertapati sejak Triwulan I-2020 dan akan ditingkatkan menjadi kapasitas 7 juta Ton pada Q3 tahun 2021.

2. Tanjung Enim – Arah Selatan:

Pada jalur Tarahan-1, pengembangan kapasitas jalur eksisting menjadi 25 juta ton/tahun. Sedangkan pada jalur Tarahan-2 dengan kapasitas angkut 20 juta ton/tahun. Direncanakan beroperasi pada Juli tahun 2025.

Pengembangan Kapasitas Angkutan Batubara dengan Pelindo II

PT BA juga telah menandatangani Head of Agreement (HoA/Perjanjian Induk) dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) untuk pengembangan kapasitas angkutan batubara dan/atau komoditas lainnya melalui sungai dan pelabuhan di Sumatera Selatan. Kerjasama pengembangan angkutan batubara ini dilakukan untuk menyukseskan tujuan pembangunan koridor ekonomi Sumatera Selatan sebagai lumbung energi nasional.

Gasifikasi Batubara

Tahun ini dua proyek PTBA masuk kembali menjadi PSN (Proyek Strategis Nasional) yakni Hilirisasi Gasifikasi Batubara di Tanjung Enim dan Kawasan Industri – Bukit Asam Coal Based Industrial Estate (BACBIE) – Tanjung Enim.

Masuknya pabrik gasifikasi batubara di Tanjung Enim tersebut menunjukkan proyek ini mendapat dukungan secara khusus dari Pemerintah. Sebab tujuannya untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sebagaimana tertuang dalam Perpres tersebut.

PT BA meyakini proyek gasifikasi batubara akan memberi sederet dampak positif bagi Indonesia. Mulai dari menekan angka impor LPG, menghemat cadangan devisa negara, hingga manfaat langsung lainnya.

PT BA, Pertamina, dan Air Products optimistis proyek pengembangan DME batubara bisa berjalan sesuai rencana untuk mulai beroperasi di kuartal II-2024. Proyek Gasifikasi batubara menjadi DME sudah di depan mata. Perjanjian Kerja Sama atau Cooperation Agreement antara PTBA, Pertamina, dan Air Products Chemical Inc juga sudah ditandatangani pada 11 Februari 2021.

"Tinggal menghitung waktu agar pabrik bisa berjalan dan menghasilkan produk Dimethyl Ether atau DME yang bisa menjadi produk substitusi LPG yang impornya kian bertambah setiap tahun," katanya.

Pengembangan Karbon Aktif Batubara

PT BA juga akan ikut serta dalam pengembangan karbon aktif dari bahan baku batubara. Penghujung tahun 2020 PTBA telah menandatangani Head of Agreement (HoA) dengan Activated Carbon Technologies PTY, LTD (ACT) yang berbasis di Australia.

Dalam perjanjian tersebut, ACT telah menyatakan komitmen sebagai Off taker produk karbon-aktif secara jangka Panjang. Karbon aktif merupakan upaya hilirisasi batubara yang diolah dan mengalami proses aktivasi. Sehingga menjadi material yang di dalamnya terdapat banyak pori-pori yang berfungsi menyerap zat lain di sekitarnya.

Karbon aktif dapat dimanfaatkan untuk proses penjernihan dan pemurnian air, pemurnian gas dan udara, filter industri makanan, penghilang warna untuk industri gula dan MSG, hingga penggunaan di bidang farmasi sebagai penetral limbah obat-obatan agar tidak membahayakan lingkungan. PT BA berencana mengembangkan pabrik karbon aktif di Kawasan Industri Tanjung Enim (BACBIE) untuk memproduksi karbon aktif sebanyak 12.000 ton per tahun dengan mengolah sebanyak 60.000 ton batubara per tahun. Sejumlah kajian tambahan termasuk tambahan uji sample batubara guna menghasilkan produk akhir yang optimal serta optimasi pemilihan teknologi yang digunakan sedang dalam proses di tahun 2021 ini.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bukit Asam Dapat Kucuran Kredit Rp19,2 Triliun dari Bank Mandiri, Uangnya Bakal Digunakan untuk Ini
Bukit Asam Dapat Kucuran Kredit Rp19,2 Triliun dari Bank Mandiri, Uangnya Bakal Digunakan untuk Ini

Menteri BUMN, Erick Thohir menyambut baik kolaborasi yang apik antara Bank Mandiri dengan HBAP serta PT Bukit Asam Tbk.

Baca Selengkapnya
Kembangkan Potensi Panas Bumi, Pertamina Geothermal Energy Bangun PLTP Lumut Balai Unit 2
Kembangkan Potensi Panas Bumi, Pertamina Geothermal Energy Bangun PLTP Lumut Balai Unit 2

Pembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW.

Baca Selengkapnya
PT AHP Resmikan PLTS Terbesar di Indonesia, Kapasitasnya hingga 100 MWp
PT AHP Resmikan PLTS Terbesar di Indonesia, Kapasitasnya hingga 100 MWp

PLTS 100 MWp kini telah beroperasi secara komersial, memberikan kontribusi signifikan terhadap sistem kelistrikan kawasan industri.

Baca Selengkapnya
Selesai Bangun Bendungan Lau Simeme, BUMN PTPP Harap Terus Berpartisipasi di Proyek Pembangunan Strategis
Selesai Bangun Bendungan Lau Simeme, BUMN PTPP Harap Terus Berpartisipasi di Proyek Pembangunan Strategis

Pada proyek ini, perseroan sebagai kontraktor utama yang bertanggung jawab dalam menyelesaikan dua paket pekerjaan.

Baca Selengkapnya
Proyek Bendungan Tiu Suntuk Rampung Sesuai Target, Nilai Kontrak Capai Rp577 Miliar
Proyek Bendungan Tiu Suntuk Rampung Sesuai Target, Nilai Kontrak Capai Rp577 Miliar

Bendungan ini merupakan salah satu proyek strategis nasional pemerintah dengan nilai kontrak senilai Rp577,13 miliar.

Baca Selengkapnya
Terbesar di Asia Tenggara, Intip Fakta PLTS Terapung Cirata yang Jadi Sorotan
Terbesar di Asia Tenggara, Intip Fakta PLTS Terapung Cirata yang Jadi Sorotan

PLTS ini baru saja diresmikan langsung oleh presiden Jokowi dan menjadi PLTS terbesar se Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ini Penampakan PLTS Terbesar se-Asia Tenggara, Terbentang di Permukaan Waduk Cirata Purwakarta
FOTO: Ini Penampakan PLTS Terbesar se-Asia Tenggara, Terbentang di Permukaan Waduk Cirata Purwakarta

Terbentang di area seluas 200 hektare dengan lebih dari 340 ribu solar panel, PLTS terapung ini mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun.

Baca Selengkapnya
PLTA Terbesar Se-ASEAN Dibangun di Kaltara Hingga Telan Rp275,9 T, Ditargetkan Rampung 2035
PLTA Terbesar Se-ASEAN Dibangun di Kaltara Hingga Telan Rp275,9 T, Ditargetkan Rampung 2035

Saat ini pengerjaan masih berlangsung untuk bendungan pertama.

Baca Selengkapnya
Update Terkini Proyek Sumber Listrik Utama di IKN:  Ditargetkan Selesai 2024
Update Terkini Proyek Sumber Listrik Utama di IKN: Ditargetkan Selesai 2024

PLTA Kayan Cascade ini akan memanfaatkan area sepanjang aliran air Sungai Kayan, di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Baca Selengkapnya
PLN Gandeng Arab Saudi Bangun PLTS Terapung Saguling, Siap Beroperasi 2026
PLN Gandeng Arab Saudi Bangun PLTS Terapung Saguling, Siap Beroperasi 2026

Proses pembangunan proyek akan didahului dengan proses pendanaan dan dilanjutkan dengan proses konstruksi.

Baca Selengkapnya
PT PII Jamin 52 Proyek Infrastruktur BUMN Senilai Rp503 Triliun, Ini Rinciannya
PT PII Jamin 52 Proyek Infrastruktur BUMN Senilai Rp503 Triliun, Ini Rinciannya

Andre menyatakan bahwa proyek yang dijamin mulai dari sektor ketenagalistrikan, air minum.

Baca Selengkapnya
15 Proyek Migas Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini, Nilai Investasi Capai Rp8,7 Tahun
15 Proyek Migas Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini, Nilai Investasi Capai Rp8,7 Tahun

Diharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).

Baca Selengkapnya