Desa terpencil Sori Tatanga kini terang dengan lampu surya
Merdeka.com - Pada Hari Sabtu (18/11) kemarin, warga Desa Sori Tatanga, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat menerima bantuan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) dari Kementerian ESDM.
Pembagian LTSHE ini akan memberikan penerangan yang lebih baik bagi warga dua dusun di Sori Tatanga. Selama ini, warga kedua dusun tersebut hanya memanfaatkan lampu minyak untuk penerangan di malam hari.
Sebanyak 110 paket telah semua rampung dipasang. Warga sangat antusias dan gembira mendapatkan pembagian LTSHE ini. Kepala Biro Komunikasi, Layananan Informasi Publik, dan Kerja Sama (Biro KLIK), Dadan Kusdiana Kementerian ESDM yang hadir langsung menyaksikan pembagian dan pemasangan LTSHE ini berharap warga dapat merawat dengan baik lampu tenaga surya yang merupakan progran Nawa Cita Jokowi-JK ini.
-
Kapan Hari Listrik Nasional diperingati? Hari Listrik Nasional yang diperingati setiap tanggal 27 Oktober merupakan momen penting bagi bangsa Indonesia untuk menghargai peran listrik dalam kehidupan sehari-hari dan pembangunan nasional.
-
Kapan program Listrik Desa dimulai? Kebahagiaan yang dirasakan Mama Lodia ini mulai hadir di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak pertama kali menjabat.
-
Bagaimana desa Nanggulan mendapatkan dana untuk panel surya? Selama ini pengadaan PLTS di Desa Nanggulan dilakukan melalui dana desa.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas program Listrik Desa? Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN (Persero) menjadi pengawal utama dari target menerangi Indonesia ini.
-
Mengapa program Listrik Desa diluncurkan? Keinginan itu dimulai dari Bantul pada Mei 2015, Pemerintah mencanangkan program pembangkit listrik 35.000 MW melengkapi 7.000 MW yang sudah dibuat pemerintah sebelumnya.
-
Dimana panel surya di desa Nanggulan dipasang? Dari sembilan titik itu, satu di antaranya berada di rumah warga tidak mampu bernama Sukarti.
"Mohon dirawat baik-baik. Ke depannya diharapkan ada sambungan listrik dari PLN sehingga listrik untuk warga bisa lebih baik lagi, tidak hanya untuk penerangan," ungkap Dadan di hadapan seluruh warga Desa.
Kegembiraan warga mulai dari orang tua sampai anak-anak sangat terasa. Kepala RT di Desa Sori Tatanga, M Jafar mengungkapkan dirinya sangat senang dan berterima kasih kepada Pemerintah atas pembagian LTSHE ini.
warga Desa Sori Tatanga, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat menerima bantuan Lampu Tenaga Surya He ©2017 Merdeka.com"Terima kasih Bapak Jokowi dan Pak Menteri ESDM sudah dikasih lampu. Sekarang kalau malam sudah terang. Cucu Amak (Bapak) bisa belajar kalau malam," ujar Jafar berbinar.
Kepala Desa Sori Tatanga, M Tahir Manan juga mengungkapkan rasa terima kasihnya atas perhatian Pemerintah terhadap warga Desa. Tahir menyampaikan bahwa selama ini Desa Sari Tatanga banyak ditinggalkan warga karena belum adanya sambungan listrik.
"Sekarang mereka sangat senang, dan mau kembali," tutur Tahir.
Saat ini terdapat 2.519 desa di daerah terluar, terpencil, dan terisolasi dengan 256.114 rumah yang masih gelap gulita. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menjelaskan bahwa LTSHE ini sangat cocok untuk rumah pedesaan yang secara geografis sulit dijangkau jaringan PLN.
Tahun ini LTSHE dipasang di lima provinsi di Indonesia dan diharapkan menerangi 80.332 rumah. Sedangkan pada tahun 2018, pemasangan LTSHE direncanakan untuk 15 provinsi dan menerangi 175.782 rumah.
Satu paket LTSHE terdiri dari satu unit panel surya dan empat lampu setara 60 watt. Tingkat penerangan lampu bisa diatur terang, sedang, dan redup. Lampu bisa dilepas untuk dipakai menerangi aktivitas warga di luar rumah. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sistem penerangan jalan umum (PJU) adalah infrastruktur vital untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat
Baca SelengkapnyaBahkan, listrik yang dikelola oleh Bumdes setempat adalah energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaProgram pemerataan listrik jadi salah satu agenda mendesak yang dilakukan di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.
Baca SelengkapnyaWalaupun letaknya tidak jauh dari Atambua ibu kota Kabupaten Belu, namun dusun ini belum menikmati infrastruktur jalan, air bersih apalagi listrik.
Baca SelengkapnyaSejak 1980-an, akhirnya masyarakat dapat dapat menikmati fasilitas listrik 24 jam.
Baca SelengkapnyaSebagai salah satu Satuan Jajaran Komando Operasi HABEMA di Papua, tengah melaksanakan tugas Operasi Pengamanan Perbatasan Mobil RI-PNG
Baca SelengkapnyaPertamina menghadirkan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada Program Rumah Kreatif Tamiang di Desa Tanjung Karang.
Baca SelengkapnyaUlubelu terus berkembang menjadi 'Negeri Tiga Energi'.
Baca SelengkapnyaSelama ini, pengembangan PLTS di Desa Nanggulan dilakukan menggunakan dana desa.
Baca SelengkapnyaKehadiran PLTS ini akan memperkuat lembaga lokal, khususnya Badan Usaha Milik Desa.
Baca SelengkapnyaIstalasi itu dibangun di sebuah rumah tua berusia 200 tahun
Baca Selengkapnya