Desember 2015, nilai impor Indonesia naik 5,23 persen
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Desember 2015 mencapai USD 12,12 miliar. Angka ini naik 5,23 persen jika dibanding nilai ekspor bulan sebelumnya atau November 2015.
Kepala BPS, Suryamin mengatakan, tingginya impor masih disumbang dari dari komoditas minyak dan gas (migas) sebesar USD 1,80 miliar atau naik 9,61 persen jika dibandingkan November 2015. Sedangkan impor nonmigas naik 4,50 persen atau USD 10,32 miliar jika dibandingkan November 2015.
"Namun secara keseluruhan impor pada Januari-Desember 2015 turun 19,89 persen atau USD 142,74 miliar lantaran turunnya volume impor migas dan nonmigas masing-masing 1,13 persen dan 0,10 persen. Sementara nilai impor migas turun 43,37 persen atau USD 24,61 miliar dan nonmigas USD 118,13 miliar atau turun 12,32 persen," ujar Kepala BPS Suryamin di kantornya, Jakarta, Jumat (15/1).
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Gimana cara Mentan mengurangi impor? 'Apresiasi juga kepada Pak Amran yang dengan semangat untuk mengurangi impor hasil-hasil pertanian seperti beras, gula, jagung, dan seterusnya. Saya percaya kalau seluruh potensi bangsa ini didorong untuk memenuhi kebutuhan itu, pasti impor kita dapat dikurangi dan kita kembali bergantung pada hasil dalam negeri,' katanya.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
Peningkatan impor nonmigas terbesar pada Desember 2015 adalah golongan mesin dan peralatan mekanik sebesar USD 203,7 juta atau 11,27 persen, sedangkan penurunan terbesar adalah golongan perhiasan/permata 62,54 persen menjadi USD185,8 miliar.
Menurutnya, selama tiga belas bulan terakhir, nilai impor migas tercatat pada Desember 2014 dengan nilai mencapai USD 3.389,5 juta dan terendah terjadi di November 2015, yaitu USD 1.640,4 juta. Sementara itu, nilai impor nonmigas tertinggi tercatat di Desember 2014 yaitu USD 11.045 juta dan terendah di Juli 2015 dengan nilai USD7.787,6 juta.
Di sisi volume impor pada Desember 2015 juga meningkat 11,99 persen dibanding November 2015. Kondisi ini disebabkan oleh meningkatnya volume migas 18,40 persen dan nonmigas 9,27 persen.
"Volume impor migas disebabkan oleh meningkatnya volume impor minyak mentah 27,22 persen, hasil minyak 11 persen dan gas 19,70 persen," jelas dia.
Rata-rata harga agregat barang impor Indonesia Desember 2015 terhadap November 2015 turun 6,03 persen, dipicu oleh penurunan harga agregat barang impor migas 7,43 persen dan nonmigas 4,35 persen. Demikian juga dibandingkan dengan Desember 2014, rata-rata agregat barang impor turun 13,91 persen. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaImpor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaTren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaUntuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca Selengkapnya