Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Desember 2016, AP I terbitkan obligasi senilai Rp 3 T

Desember 2016, AP I terbitkan obligasi senilai Rp 3 T Bandara Juanda. ©blogspot.com

Merdeka.com - PT Angkasa Pura I menargetkan obligasi Rp 3 triliun dapat terbit Desember mendatang. Selain obligasi, perseroan juga berniat menerbitkan surat utang syariah atau Sukuk senilai Rp 500 miliar.

Direktur Keuangan Angkasa Pura I, Novrihandri, mengatakan penerbitan obligasi ini akan menggunakan buku Juni tahun 2016. "Jadi Insya Allah di Desember sudah terbit," ujarnya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (18/8).

Angkasa Pura I telah menunjuk Dana Reksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Bahana Sekuritas dan BCA sekuritas sebagai penjamin emisi (underwriter).

Sementara, terkait penerbitan Sukuk juga direncanakan karena terdapat permintaan dari investor yang cukup besar. "Dan juga ada masukan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," katanya.

PT Angkasa Pura I berencana melakukan penerbitan obligasi dan pinjaman bank / non bank sekitar Rp 25 triliun dalam kurun waktu 2016 hingga 2020 mendatang. Aksi korporasi akan digunakan untuk membiayai pengembangan lima bandara yang saat ini kondisinya sudah kelebihan kapasitas.

Pengembangan bandara ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan serta mengimbangi pertumbuhan industri penerbangan nasional. Penerbitan obligasi ini terdiri dari Rp 14,5 triliun dan pinjaman kredit investasi dari perbankan/non perbankan sebesar Rp 10,5 triliun.

"Tahun ini, kami butuh dana sebesar Rp 7 triliun, yang akan didapatkan dari penerbitan obligasi ini sebesar Rp 3 triliun dan dari pinjaman bank/non bank sebesar Rp 4 triliun," ujarnya.

Adapun kelima bandara itu terdiri dari Bandara Ahmad Yani yang ditargetkan beroperasi 2018, Bandara Syamsudin Noor (2019), Bandara Baru Yogyakarta (2020), Terminal 3 Bandara Juanda Surabaya (2020) dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar (2020).

Di sisi investasi, Bandara Ahmad Yani diperkirakan membutuhkan dana Rp 2,1 triliun, Bandara Syamsudin Noor sebesar Rp 2,3 triliun, Bandara Baru Yogyakarta sebesar Rp 9,3 triliun, Terminal 3 Bandara Juanda Surabaya sebesar Rp 9,1 triliun dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sebesar Rp 3,6 triliun.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi Obligasi IIF Rp500 Miliar, Nilai Kupon Capai 7,25 Persen
BRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi Obligasi IIF Rp500 Miliar, Nilai Kupon Capai 7,25 Persen

BRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi Obligasi IIF Rp500 Miliar, Nilai Kupon Capai 7,25 Persen

Baca Selengkapnya
Terbitkan Sukuk Tahap I Rp3 Triliun, Bank Syariah Indonesia Tunjuk BRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi
Terbitkan Sukuk Tahap I Rp3 Triliun, Bank Syariah Indonesia Tunjuk BRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi

Penjaminan emisi surat utang BRIDS berhasil mencatatkan kinerja yang baik dengan menempati posisi Top 3 League Table Bloomberg untuk Penjaminan Emisi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Prabowo Harus Bayar Utang Negara Rp800 Triliun di 2025
Pemerintah Prabowo Harus Bayar Utang Negara Rp800 Triliun di 2025

Kemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.

Baca Selengkapnya
BTN Syariah Terbitkan Sukuk Tapera, Target Raih Dana Segar Rp92 Miliar
BTN Syariah Terbitkan Sukuk Tapera, Target Raih Dana Segar Rp92 Miliar

Penerbitan sukuk Tapera berlandaskan Peraturan BP Tapera No.6 Tahun 2023 tentang Pembiayaan Perumahan Bagi Peserta Tapera Pasal 41.

Baca Selengkapnya
Anak Buah Sri Mulyani Sebut Utang Pemerintah Tak akan Bebani Masyarakat Kelas Menengah
Anak Buah Sri Mulyani Sebut Utang Pemerintah Tak akan Bebani Masyarakat Kelas Menengah

Rasio utang pada Agustus sendiri ini di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.

Baca Selengkapnya
Mengenal SRBI, Senjata Baru BI Buat Tarik Modal Asing Masuk Indonesia
Mengenal SRBI, Senjata Baru BI Buat Tarik Modal Asing Masuk Indonesia

SRBI akan mulai diimplementasikan pada 15 September 2023 sebagai instrumen operasi moneter rupiah kontraksi.

Baca Selengkapnya
Janji Sri Mulyani, Bakal Hati-Hati Tambah Utang Negara
Janji Sri Mulyani, Bakal Hati-Hati Tambah Utang Negara

Sri Mulyani mencatat, realisasi pembiayaan utang mencapai Rp556,6 triliun di sepanjang 2024.

Baca Selengkapnya
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025

Kepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.

Baca Selengkapnya
PTPP Bayar Obligasi dan Sukuk Mudharabah Tepat Waktu
PTPP Bayar Obligasi dan Sukuk Mudharabah Tepat Waktu

Pasca pelunasan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan ke depannya.

Baca Selengkapnya
Asabri Minta Suntikan Dana Rp3,61 Triliun, Dipakai untuk Apa?
Asabri Minta Suntikan Dana Rp3,61 Triliun, Dipakai untuk Apa?

Diharapkan DPR dapat menyetujui Usulan PMN Rp3,61 triliun kepada ASABRI.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Resmi Terbitkan Surat Berharga Syariah, Imbal Hasil Capai 6,55 Persen per Tahun
Pemerintah Resmi Terbitkan Surat Berharga Syariah, Imbal Hasil Capai 6,55 Persen per Tahun

Pembelian/pemesanan minimal untuk ST012-T2 adalah Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta dengan maksimum Rp5 miliar.

Baca Selengkapnya
Lebih Praktis! Melakukan Investasi Sukuk Ritel SR020 Kini Bisa dengan Aplikasi BRImo
Lebih Praktis! Melakukan Investasi Sukuk Ritel SR020 Kini Bisa dengan Aplikasi BRImo

Cara membeli Sukuk Ritel SR020 di BRImo. Cek dulu, yuk!

Baca Selengkapnya