DEWA anggarkan belanja modal USD 30 juta untuk beli suku cadang
Merdeka.com - PT Darma Henwa Tbk (DEWA) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) tahun 2014 sebesar USD 30 juta. DEWA merupakan salah satu emiten kontraktor pertambangan.
Presiden Direktur DEWA, Wahjudi A. Martono mengatakan, dana belanja modal tersebut sebagian besar akan digunakan untuk pengadaan suku cadang atau spare part dari alat-alat produksi perseroan.
"Capex tahun ini yang eksisting USD 30 juta, 90 persen untuk spare part, penambahan alat sudah tidak diperlukan lagi," ungkap Wahjudi di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Jumat (28/3).
-
Apa saja instrumen investasi BP Tapera? Dengan demikian, BP Tapera hanya akan melakukan pemupukan dana peserta pada instrumen-instrumen investasi yang aman. Seperti obligasi, surat utang negara, deposito, dan instrumen lainnya yang bersifat fixed income.
-
Bagaimana emas bisa menjadi dana tambahan? Mengingat memiliki likuiditas yang tinggi, emas dapat menjualnya dengan cepat dan mendapatkan dana tambahan. Bahkan bisa mendapatkan lebih banyak dari investasi yang dimiliki.
-
Kenapa Perseroan Terbatas memiliki permodalan dari saham? Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
-
Apa itu saham? Saham merupakan hak yang dimiliki oleh individu atas perusahaan sebagai hasil dari penyerahan modal dalam bentuk investasi. Dalam bentuk fisik, saham biasanya terwujud dalam lembaran kertas yang mencantumkan nama pemilik, yang menandakan bahwa orang tersebut memiliki bagian dari perusahaan.
-
Dimana BP Tapera menginvestasikan dana peserta? BP Tapera memilih investasi pada instrumen-instrumen yang bersifat fixed income. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat.
-
Bagaimana perusahaan memastikan pasokan dana yang cukup? Tujuan manajemen keuangan untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki sumber daya keuangan yang cukup untuk membiayai operasinya, serta memaksimalkan nilai perusahaan bagi para pemangku kepentingan.
Wahjudi mengatakan, dana belanja tersebut tidak didapat dari pinjaman perbankan, melainkan dari koneksi pemasok dan dana internal.
"Dana capex yang untuk spare part kita tidak lakukan pinjaman bank, tapi dari line pemasok. Lebih banyak line dari supplier," tutup Wahjudi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam kerja sama ini, Wanxinda tidak lagi membangun pabrik sendiri di negara tujuan investasi.
Baca SelengkapnyaRieke mengatakan, total alokasi yang telah digelontorkan negara kepada BUMN sebesar Rp243 T
Baca SelengkapnyaMA mengusulkan penambahan anggaran sebesar Rp3 triliun lebih untuk tahun anggaran 2025.
Baca SelengkapnyaDana ini akan digunakan untuk pengadaan 19 rangkaian kereta atau trainset untuk operasional Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaITDC berharap proses pencairan PMN ini bisa dilakukan dalam waktu dekat.
Baca Selengkapnya