Di 2015, realisasi proyek terobosan Pertamina capai Rp 8,21 T
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) mencatatkan realisasi proyek-proyek terobosan atau Breakthrough Project (BTP) 2015 sebesar USD 608,41 juta atau setara Rp 8,21 triliun. Jumlah itu meningkat 21,68 persen dari target sebesar USD 500 juta.
Proyek-proyek tersebut terdiri atas sentralisasi pengadaan (nonhidrokarbon), perubahan proses pengadaan crude dan produk, pembenahan tata kelola arus minyak, optimalisasi aset penunjang usaha, dan corporate cash management.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan terdapat dua kontribusi utama bagi pencapaian finansial tersebut, yaitu pembenahan tata kelola arus minyak yang ditempuh dengan melakukan penekanan kebocoran dengan nilai USD 255,2 juta, perubahan proses pengadaan minyak mentah (crude) dan produk melalui evaluasi formula harga serta efisiensi harga penjualan untuk impor sebesar USD 208 juta.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Apa yang Pertamina tambah? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Apa hasil terbesar Pertamina pada tahun 2023? PT Pertamina (Persero) berhasil membukukan laba total sebesar USD 4,77 miliar atau sekitar Rp 72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per USD).
-
Pertamina berhasil tekan emisi berapa ton CO2? Tahun 2023, PIS sukses mencatat penurunan angka emisi karbon sebanyak 25.445 ton setara CO2 (CO2e).
"Kontribusi lainnya untuk financial impact BTP 2015 berasal dari sentralisasi procurement sebesar USD 90 juta, optimalisasi aset penunjang usaha sebesar USD 27,8 juta, dan corporate cash management USD 27,3 juta," ujar Wianda dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (19/1).
Menurut Wianda, BTP merupakan salah satu indikator yang cukup reliable dalam mendukung lima prioritas atau lima pilar strategis yang sudah dilaksanakan serentak di seluruh lini perusahaan. Lima pilar strategis Pertamina adalah pengembangan sektor hulu, efisiensi di semua lini, peningkatan kapasitas kilang, pengembangan infrastruktur dan marketing, serta perbaikan struktur keuangan.
"BTP juga sebagai upaya mempercepat proses transformasi dalam mencapai visi dan misi Pertamina sebagai perusahaan energi nasional kelas dunia dan sebagai perusahaan negara yang memiiki kontribusi terbesar dalam mewujudkan ketahanan energi nasional," kata dia.
BTP Korporat 2015 terdiri atas 14 BTP New Initiatives dan 10 BTP Proyek Prioritas Strategis. Khusus untuk BTP New Initiatives 2015 lebih banyak difokuskan pada pencapaian value creation atau efisiensi yang diharapkan dapat mendukung kinerja keuangan dalam mencapai pendapatan perusahaan.
Di sektor hulu, Pertamina juga mencatatkan realisasi efisiensi hingga kuartal III-2015 sebesar USD 532 juta. Efisiensi itu salah satunya demi menghindari pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan yang kini mulai dilakukan oleh beberapa perusahaan migas yang beroperasi di Indonesia.
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam, mengatakan program efisiensi dilakukan perusahaan sejak awal 2015 dan berlanjut pada 2016. Efisiensi di sektor hulu Pertamina, termasuk anak usaha, minimal sebesar 30 persen. Kebijakan ini akan terus didorong untuk menyiasati harga minyak mentah dunia yang kini mendekati level USD 25 per barel.
Menurut Syamsu, efisiensi dilakukan pada hampir semua kegiatan di sektor hulu seperti kegiatan eksplorasi untuk mencari cadangan baru serta juga melakukan renegosiasi kontrak pada kegiatan-kegiatan pengeboran.
"Ini merupakan usaha maksimal agar perusahaan tetap survive dan salah satunya untuk menghindari PHK," jelas dia. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberhasilan Pertamina tak lepas dari hasil produksi lapangan minyak (wilayah kerja/WK) seperti Blok Rokan, Blok Mahakam, dan wilayah kerja lainnya.
Baca SelengkapnyaKomisi VI DPR RI memberikan apresiasi atas kinerja positif Pertamina sepanjang 2023.
Baca SelengkapnyaDiharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaPertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060
Baca SelengkapnyaSeiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar.
Baca SelengkapnyaPenghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Baca SelengkapnyaDibandingkan tahun 2022, realisasi lifting minyak 2023 turun 1 persen.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e.
Baca SelengkapnyaHal itu menjadi tantangan dan beban Pemerintahan baru untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi dan investasi yang sangat besar.
Baca SelengkapnyaLaba bersih ini merupakan laba dari entitas induk. Jika dilihat secara laba keseluruhan, nilainya mencapai Rp72 triliun.
Baca SelengkapnyaDua segmen bisnis utama Pertagas, transportasi gas dan minyak yang berkontribusi sekitar 54 persen terhadap kinerja keuangan.
Baca Selengkapnya