Di 2030, Ketersediaan energi tak bisa penuhi kebutuhan nasional
Merdeka.com - Pada 2030 diperkirakan ketersediaan energi fosil di Indonesia tak bisa mencukupi kebutuhan nasional. Apalagi, saat ini pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di atas lima persen yang membutuhkan banyak pasokan energi di Tanah Air.
"Artinya dari semua energi yang ada itu sudah tidak akan mencukupi kebutuhan energi nasional jika pertumbuhan ekonomi kita di atas 5 persen," ujar Ketua Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada (PSE UGM), Deendarlianto di acara seminar ketahanan energi nasional (Sinergy 2017) di Lecture Hall, Universitas Multimedia Nusantara, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (20/7).
Sekretaris Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Dadan Kusdiana, menambahkan pemanfaatan energi baru terbarukan dan konservasi energi di Indonesia masih jauh tertinggal jika dibanding dengan negara tetangga seperti, Thailand. Padahal, keberadaan energi baru terbarukan (EBT) menjadi solusi praktis yang dapat menghindarkan Indonesia dari krisis energi.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa target PDB Indonesia dalam 5 tahun? Orang terdekat Prabowo Subianto sekaligus Editor Buku Strategi Transformasi Bangsa, Dirgayuza Setiawan, mengungkapkan pemerintahan baru Prabowo Subianto menargetkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia naik menjadi USD35.500 per kapita dalam lima tahun ke depan.
-
Apa target produksi perikanan Indonesia di tahun 2025? Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan bahwa target indikator utama dalam produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, mencapai 24,58 juta ton.
-
Kenapa teknologi energi bersih penting di 2025? Teknologi yang dikembangkan untuk mengurangi atau bahkan memulihkan kerusakan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia terhadap lingkungan serta mendukung upaya pengurangan emisi karbon, diperkirakan akan menjadi sektor pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2025.
-
Mengapa teknologi energi terbarukan akan berkembang pesat? Dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan ketergantungan pada sumber energi fosil, teknologi energi terbarukan seperti energi surya, angin, dan hidro memiliki potensi besar untuk booming di masa depan.
-
Apa target PLN dalam bauran energi tahun 2040? Sementara itu, total tambahan kapasitas pembangkit hingga 2040 adalah 86 GW, dengan rasio 75 persen berasal dari pembangkit EBT dan 25 persen dari pembangkit berbasis gas.
Dadan menyatakan EBT berperan besar dalam menunjang ketersediaan energi di saat pasokan yang berasal dari minyak bumi mulai turun.
"Pemerintah berkomitmen meningkatkan target EBT sebesar 23 persen. Selain itu, keberadaan EBT mampu lebih cepat untuk memberikan pasokan listrik ke berbagai pelosok Indonesia dibandingkan dengan cara konvensional," kata Dadan.
Sementara itu, Anggota Dewan Energi Nasional 2009-2014, Tumiran mengatakan bahwa tujuan kemandirian dan ketahanan energi antara lain agar terciptanya lapangan pekerjaan, dan akses masyarakat terhadap energi secara adil dan merata.
"Di tahun 2025 harusnya kita bisa mengkonsumsi listrik kira-kira 2500 Kwh per kapita, sekarang kita baru 900 Kwh per kapita," pungkas Tumiran.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Macetnya pertumbuhan ekonomi karena selalu bergantung pada konsumsi domestik.
Baca SelengkapnyaSikap sejumlah negara untuk pensiun PLTU batu bara saling berbeda.
Baca SelengkapnyaPermasalahan kelebihan pasokan listrik akan teratasi dengan adanya peningkatan konsumsi listrik.
Baca SelengkapnyaKetersediaan batu bara yang melimpah menjadikan komoditas ini sebagai penggerak perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM beberkan penyebab bauran energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia tidak akan mencapai target di 2025.
Baca SelengkapnyaPembangunan infrastruktur pendukung energi bersih di lapangan terhambat.
Baca SelengkapnyaPemerintah memutuskan untuk menyetop impor BBM dan LPG pada 2030 mendatang.
Baca SelengkapnyaPeningkatan permintaan yang signifikan ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan gas pipa dari ladang tua di wilayah Jawa Barat dan Sumatera.
Baca SelengkapnyaPembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.
Baca SelengkapnyaAkibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaTarget bauran EBT sebesar 17-19 persen bisa tercapai jika negara konsisten menyuntik mati PLTU batu bara
Baca SelengkapnyaTekanan tersebut makin serius dirasakan dampaknya karena sekarang industri ini sulit mendapatkan pendanaan.
Baca Selengkapnya