Di Balik Kemarahan Presiden Jokowi Saat China Pilih Vietnam untuk Investasi
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kesal dan kecewa karena perusahaan asing lebih memilih berinvestasi di negara lain ketimbang Indonesia. Dia mendapat laporan dari Bank Dunia bahwa 33 perusahaan yang keluar dari China, justru berinvestasi ke negara-negara tetangga.
"23 (perusahaan) memilih (investasi) di Vietnam, 10 lainnya perginya ke Malaysia, Thailand, dan Kamboja. Enggak ada yang ke kita," jelas Jokowi saat memimpin rapat terbatas antisipasi perkembangan perekonomian di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (4/9).
"Sekali lagi, 33 perusahaan di China yang keluar, saya ulang, 23 ke Vietnam, 10 ke Kamboja, Thailand, Malaysia," Jokowi mengulang.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Mengapa Jokowi mendorong investasi di IKN? 'Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan,' ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6). Oleh sebab itu, Jokowi menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan bandara untuk mendukung aksesibilitas ke IKN.
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di Indonesia? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
-
Apa yang disampaikan PT Vale kepada Jokowi? 'Menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah selama ini supaya mendapatkan terus dukungan pemerintah. Vale kami komit untuk menyelesaikan semua proyek investasi kita yang sudah publik,' kata Febriany, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/9).
-
Siapa saja yang mendampingi Presiden Jokowi di forum bisnis? Tak hanya Mendag Zulkifli Hasan, ada juga sederet menteri lainnya yang ikut mendampingi Presiden dalam acara tersebut. Seperti Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Ad Interim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Erick Thohir; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar; Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Duta Besar RI untuk RRT Djauhari Oratmangun.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meyakini ada persoalan serius sehingga para investor enggan menanamkan modalnya di Indonesia. Jokowi menyebut perusahaan asing tersebut memilih Vietnam lantaran waktu yang dibutuhkan untuk merampungkan perizinan hanya dua bulan.
"Kita bisa bertahun-tahun, penyebabnya hanya itu, tidak ada yang lain. Oleh sebab itu, saya suruh kumpulkan regulasi-regulasi ya itu (untuk sederhanakan)," kata Jokowi.
Jokowi kembali mengatakan bahwa pada 2017, 73 perusahaan di Jepang juga memilih relokasi ke Vietnam dari pada Indonesia. Kala itu, dia menyebut ada 43 perusahaan investasi ke Vietnam, sementara Indonesia hanya 10 perusahaan.
"Sekali lagi masalah itu ada di internal kita sendiri. Ada kunci agar kita keluar dari perlambatan pertumbuhan ekonomi global ada di situ, dan kemungkinan kita bisa memayungi kita dari kemungkinan resesi global yang semakin besar juga ada di situ," ujar Jokowi.
Jokowi Marahi Menteri
Jokowi bahkan memarahi menteri untuk jangan seperti pejabat minta dilayani. Jokowi meminta para menterinya untuk melayani para investor yang akan masuk ke Indonesia. Menurut dia, kehadiran para investor asing sangat diperlukan untuk mengantisipasi dampak ekonomi global.
"Menteri-menteri ini berikan pelayanan baik bagi investasi yang memang menjadi sebuah solusi atau jalan keluar. Dampingi mereka sampai terealisasi, kita ini jangan kayak pejabat minta dilayani. Kita melayani," tegas Jokowi saat memimpin rapat terbatas antisipasi perkembangan perekonomian di Kantor Presiden Jakarta.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan bahwa ada beberapa investor yang sebelumnya ingin berinvestasi di Indonesia. Namun, hingga kini belum terealisasi. Padahal, kata dia, nilai investasinya besar. "Misalnya kayak kemarin Petrochemical, Aramco enggak mau masuk-masuk karena apa? Ini kan dari Saudi. Semuanya akan kita cek satu per satu listnya," ucapnya.
Ada yang Tak Beres dengan Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan penyebab 33 perusahaan yang keluar dari China tak berinvestasi ke Indonesia. Sebanyak 33 perusahaan itu justru memilih menanamkan modal ke Vietnam, Malaysia, Kamboja, dan Thailand.
"Masalah utamanya begini, belakangan ini, katakanlah setahun terakhir, cukup banyak relokasi industri dari China. Itu sedikit sekali ke Indonesia. Sebagian besar Vietnam, Kamboja, Thailand. Indonesia dari China jarang sekali. Ini tunjukkan bahwa ada yang enggak berjalan dengan baik di kita," kata Darmin di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (4/9).
Menurut Darmin, masalah utamanya bukan pada proses perizinan, namun rekomendasi yang diberikan pemerintah Indonesia ke para investor terlalu lama. Jika negara lain hanya membutuhkan tiga hari saja untuk mengeluarkan rekomendasi, di Indonesia investor harus menunggu hingga dua bulan.
"Nah, persoalannya kita kesulitan, bukan karena izin, rekomendasinya 2 bulan baru keluar. Sedangkan dalam Global Value Chain, persoalan seperti itu harus selesai 3 hari," jelas dia.
Untuk itu, Darmin memastikan pemerintah akan menyederhanakan proses perizinan untuk memudahkan investor. Hal ini pun sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Kita harus review habis-habisan, dan pangkas habis-habisan. Kalau dulu 16 Paket, kita tidak ubah izin namun caranya kita sederhanakan," ucap Darmin.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi memberi sambutan saat groundbreaking Hotel Nusantara, Penajam Paser Utara, Kamis (21/9)
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan hal ini saat bertemu sejumlah pengusaha China.
Baca SelengkapnyaInvestasi bernilai fantastis tersebut berasal dari 11 kesepakatan kerja sama dengan perusahaan swasta maupun BUMN China.
Baca SelengkapnyaMendengar kabar tersebut, Presiden Jokowi menyebut sangat memprihatinkan
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi tengah melakukan kunjungan kerja ke China..
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi prihatin peran Indonesia masih minim dalam industri teknologi global.
Baca Selengkapnya"Saya kira ini adalah tonggak yang sangat penting dalam hubungan kita," kata Prabowo
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi ini lebih tinggi dari target Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta pasar dalam negeri tidak di kuasai oleh produk mebel impor.
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi ini setara 76,45 persen dari target Presiden Jokowi Rp1.650 triliun.
Baca SelengkapnyaJokowi menyoroti pentingnya kolaborasi sektor bisnis untuk mewujudkan visi bersama kedua negara.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menceritakan jauhnya posisi Indonesia tertinggal pembangunan dari negara lain.
Baca Selengkapnya