Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di balik ngototnya bos Pelindo II tolak Pelabuhan Cilamaya

Di balik ngototnya bos Pelindo II tolak Pelabuhan Cilamaya Dirut Pelindo II RJ Lino. ©Courtesy by Youtube

Merdeka.com - Kementerian Perhubungan memutuskan bakal menggelar tender proyek Pelabuhan Cilamaya, Karawang, tahun mendatang. Proyek pelabuhan penyangga Tanjung Priok itu diminati banyak investor asing, diantaranya berasal dari Jepang dan Korea Selatan.

Dokumen analisis dampak lingkungan (amdal) sudah selesai sejak tahun lalu. Menyusul studi kelayakan (FS) yang tuntas 2012. Detail Engineering Design (DED) guna melengkapi studi diharapkan selesai tahun ini.

Bila itu semua selesai, diperkirakan konstruksi pelabuhan itu bisa dimulai 2016 dan target rampung 2021.

Proyek tahap pertama menelan investasi Rp 23,9 triliun. Bakal dibangun terminal peti kemas kapasitas 3,75 teus, terminal mobil 1,03 juta CBU.

Kemudian, dermaga kapal negara dan bahan bakar, terminal ro-ro dan alur pelayaran sedalam -17 mLWS.

Sayang, proyek itu ditentang Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II R.J Lino. Berikut alasan penolakannya.

Hanya menguntungkan Singapura

Pembangunan Pelabuhan Cilamaya dinilai kian menguntungkan Singapura. Sebab negara kota itu bakal tetap menjadi tempat bersandar kapal berukuran jumbo. Sementara, Indonesia hanya kebagian kapal minj.

"Jadi yang masuk ke Cilamaya dan Tanjung Priok nanti kapal volume kecil. Ini mereka kapal besar transhipment di Singapura. Saya curiga ini kepentingan Singapura," kata Lino, di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, Indonesia bisa mengambil alih peran Singapura. Asalkan, pemerintah membatalkan pembangunan Pelabuhan Cilamaya dan fokus perluasan Tanjung Priok.

"Kalau saja Priok terus diperbesar semua kesitu, kapal besar masuk biaya akan bisa di tekan. Kalau ke Cilamaya maka kapal yang masuk volume kecil, transhipment di Singapura," tegasnya.

Pembangunannya boros

Lino menyebut pembangunan Pelabuhan Cilamaya sebuah pemborosan. Terlebih lagi, dia menilai pelabuhan itu tidak akan berdampak signifikan pada perbaikan industri pelayaran nasional.

"Sekarang masalahnya Tanjung Priok itu apa? Akses. Jadi buat apa bangun pelabuhan baru. Cilamaya itu butuh Rp 25 triliun, kalau bangun jalan hanya Rp5 triliun itu sudah beres," katanya, di Jakarta, beberapa waktu lali.

Menurutnya, dana pembangunan Cilamaya dapat dipakai untuk revitalisasi pelabuhan eksisting. Seperti, memperdalam alur pelayaran pelabuhan atau memperbaiki sistem komunikasi yang berimplikasi positif pada meningkatnya pelayanan pelabuhan.

"Di sisi regulasi, perizinan mulai bea cukai bagus, tapi yang lain bagaimana? perdagangan, perindustrian, pertanian, terkait dengan karantina, itu yang sering membikin lama dan cost lebih mahal. Lebih baik itu yang diperbaiki," pungkas Lino.

Mematikan Tanjung Priok

Lino mengatakan Pelabuhan Cilamaya berpotensi mematikan bisnis di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Kalau nanti enggak terkonsentrasi, nanti enggak ada yang ke Indonesia, semuanya lari ke Singapura," ujar Lino di kantornya, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dia mencontohkan, Belanda, Jepang, dan Thailand mulai membangun pelabuhan baru ketika pelabuhan lama tidak memungkinkan lagi untuk diperluas karena berada di sungai. Sementara di Indonesia, Pelindo tengah membangun terminal peti kemas di Kalibaru berkapasitas 5 juta teus hingga 14 juta teus.

Dia optimistis, pembangunan proyek perluasan Tanjung Priok itu membuat Pelindo mampu melayani seluruh aktivitas ekspor dan impor. "Itu hampir 20 juta teus untuk new Tanjung Priok. Ditambah Tanjung priok yang sekarang 8 juta teus," kata dia.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gunakan Anggaran Rp150 Miliar, Ini Potret Terkini Pembangunan Dermaga Terbesar Kedua di Gunungkidul
Gunakan Anggaran Rp150 Miliar, Ini Potret Terkini Pembangunan Dermaga Terbesar Kedua di Gunungkidul

Proyek pembangunan itu akan melampaui target awal karena banyak kendala yang dihadapi selama proses pengerjaan

Baca Selengkapnya
Tak Kunjung Laku, Proyek Tol Getaci Kembali Dilelang Pemerintah
Tak Kunjung Laku, Proyek Tol Getaci Kembali Dilelang Pemerintah

Pengerjaan proyek Tol Getaci diperkirakan baru bisa dimulai setahun setelahnya di 2026.

Baca Selengkapnya
Menteri Basuki Pastikan Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Kembali Berjalan September 2024
Menteri Basuki Pastikan Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Kembali Berjalan September 2024

Basuki menyebutkan bahwa untuk lahan tanah Tol Gilimanuk-Mengwi saat itu dibebaskan pemrakarsa dan sekarang dibebaskan oleh negara.

Baca Selengkapnya
Airlangga Tinjau PSN Pelabuhan Patimban: Ditargetkan Rampung 2029 & Habiskan Investasi Rp40 Triliun
Airlangga Tinjau PSN Pelabuhan Patimban: Ditargetkan Rampung 2029 & Habiskan Investasi Rp40 Triliun

Pelabuhan Patimban dapat menampung sebanyak 223 ribu Completely Built Up (CBU) atau tembus lebih dari 100 persen.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nada Tinggi Menteri Bahlil Jawab Anies soal Proyek Strategis Nasional Titipan
VIDEO: Nada Tinggi Menteri Bahlil Jawab Anies soal Proyek Strategis Nasional Titipan

Calon Presiden Anies Baswedan menilai Proyek Strategis Nasional (PSN) rentan titipan kanan-kiri. Dengan tegas Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil membantah

Baca Selengkapnya
Titah Jokowi ke Menteri PUPR: Normalisasi Ciliwung Harus Segera Rampung
Titah Jokowi ke Menteri PUPR: Normalisasi Ciliwung Harus Segera Rampung

Jokowi mengatakan, masih terdapat 38 persen pekerjaan rumah dalam menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Mangkrak karena Pendanaan, Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Bali Segera Ditenderkan
Mangkrak karena Pendanaan, Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Bali Segera Ditenderkan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan proyek tol Gilimanuk-Mengwi yang mangkrak berbulan-bulan akan ditenderkan pada Desember 2024.

Baca Selengkapnya
Sederet Janji Prabowo Ingin Lanjutkan Pembangunan IKN
Sederet Janji Prabowo Ingin Lanjutkan Pembangunan IKN

Prabowo ingin ibu kota baru segera beroperasi sebagai pusat pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Tol Bocimi Ditarget Rampung Sampai Cibadak Akhir Juli Ini
Tol Bocimi Ditarget Rampung Sampai Cibadak Akhir Juli Ini

Progres pengerjaan Tol Bocimi Seksi II sudah di atas 95 persen.

Baca Selengkapnya
Terus Dikebut, Pembangunan Bali Maritime Tourism Hub Memasuki Tahap Akhir
Terus Dikebut, Pembangunan Bali Maritime Tourism Hub Memasuki Tahap Akhir

Anggaran BMTH di pembangunan kawasan darat senilai Rp 2,2 triliun dan untuk di kawasan laut atau pengerukan mencapai Rp 1,2 triliun.

Baca Selengkapnya
Proyek Abadi Masela Tak Kunjung Rampung, Bos SKK Migas: Namanya Kurang Pas, Jadi Enggak Selesai-Selesai
Proyek Abadi Masela Tak Kunjung Rampung, Bos SKK Migas: Namanya Kurang Pas, Jadi Enggak Selesai-Selesai

SKK Migas mencatat, ada sejumlah aspek yang membuat proyek Abadi Masela terhenti.

Baca Selengkapnya