Di balik ngototnya bos Pelindo II tolak Pelabuhan Cilamaya
Merdeka.com - Kementerian Perhubungan memutuskan bakal menggelar tender proyek Pelabuhan Cilamaya, Karawang, tahun mendatang. Proyek pelabuhan penyangga Tanjung Priok itu diminati banyak investor asing, diantaranya berasal dari Jepang dan Korea Selatan.
Dokumen analisis dampak lingkungan (amdal) sudah selesai sejak tahun lalu. Menyusul studi kelayakan (FS) yang tuntas 2012. Detail Engineering Design (DED) guna melengkapi studi diharapkan selesai tahun ini.
Bila itu semua selesai, diperkirakan konstruksi pelabuhan itu bisa dimulai 2016 dan target rampung 2021.
-
Kapan proyek ini akan berlangsung? Proyek tersebut bertujuan untuk menyempurnakan dan memperkuat sistem dan kebijakan K3 di Indonesia dalam bentuk technical assistance atau bantuan teknis dari pihak KOSHA, dan akan berlangsung selama 3 tahun, yakni dari tahun 2024 sampai tahun 2026.
-
Kapan proyek ini dimulai? Proses penghidupan kembali quagga ini dilakukan melalui The Quagga Project, yang dimulai pada 1987.
-
Kapan Pelindo menargetkan BMTH beroperasi? 'Kami berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mengembangkan sektor pariwisata Indonesia, sejumlah proyek penunjang wisata juga terus kami kebut salah satunya BMTH. Targetnya 2024 bisa beroperasi sehingga kunjungan Cruise akan bertambah,' ujarnya.
-
Kapan IKN diharapkan selesai dibangun? Rencana pembangunan IKN sebenarnya ditargetkan berjalan sejak 2020 dan diharapkan selesai pada 2045.
-
Kapan proyek pemeliharaan jembatan dimulai? Proyek penguatan tiang jembatan itu sudah dimulai sejak tahun 2020 lalu.
-
Bagaimana cara pengerukan kolam pelabuhan? Namun diperkirakan proyek pembangunan itu akan melampaui target awal karena pengerukan kolam pelabuhan mengalami kendala karena keberadaan batuan yang keras. Bahkan semakin dalam pengerukan, ditemukan sumber mata air tawar yang besar. Hal ini membuat metode pengerukan yang sebelumnya dilakukan secara mekanik beralih menggunakan teknik peledakan pada batuan.
Proyek tahap pertama menelan investasi Rp 23,9 triliun. Bakal dibangun terminal peti kemas kapasitas 3,75 teus, terminal mobil 1,03 juta CBU.
Kemudian, dermaga kapal negara dan bahan bakar, terminal ro-ro dan alur pelayaran sedalam -17 mLWS.
Sayang, proyek itu ditentang Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II R.J Lino. Berikut alasan penolakannya.
Hanya menguntungkan Singapura
Pembangunan Pelabuhan Cilamaya dinilai kian menguntungkan Singapura. Sebab negara kota itu bakal tetap menjadi tempat bersandar kapal berukuran jumbo. Sementara, Indonesia hanya kebagian kapal minj.
"Jadi yang masuk ke Cilamaya dan Tanjung Priok nanti kapal volume kecil. Ini mereka kapal besar transhipment di Singapura. Saya curiga ini kepentingan Singapura," kata Lino, di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, Indonesia bisa mengambil alih peran Singapura. Asalkan, pemerintah membatalkan pembangunan Pelabuhan Cilamaya dan fokus perluasan Tanjung Priok.
"Kalau saja Priok terus diperbesar semua kesitu, kapal besar masuk biaya akan bisa di tekan. Kalau ke Cilamaya maka kapal yang masuk volume kecil, transhipment di Singapura," tegasnya.
Pembangunannya boros
Lino menyebut pembangunan Pelabuhan Cilamaya sebuah pemborosan. Terlebih lagi, dia menilai pelabuhan itu tidak akan berdampak signifikan pada perbaikan industri pelayaran nasional.
"Sekarang masalahnya Tanjung Priok itu apa? Akses. Jadi buat apa bangun pelabuhan baru. Cilamaya itu butuh Rp 25 triliun, kalau bangun jalan hanya Rp5 triliun itu sudah beres," katanya, di Jakarta, beberapa waktu lali.
Menurutnya, dana pembangunan Cilamaya dapat dipakai untuk revitalisasi pelabuhan eksisting. Seperti, memperdalam alur pelayaran pelabuhan atau memperbaiki sistem komunikasi yang berimplikasi positif pada meningkatnya pelayanan pelabuhan.
"Di sisi regulasi, perizinan mulai bea cukai bagus, tapi yang lain bagaimana? perdagangan, perindustrian, pertanian, terkait dengan karantina, itu yang sering membikin lama dan cost lebih mahal. Lebih baik itu yang diperbaiki," pungkas Lino.
Mematikan Tanjung Priok
Lino mengatakan Pelabuhan Cilamaya berpotensi mematikan bisnis di Pelabuhan Tanjung Priok.
"Kalau nanti enggak terkonsentrasi, nanti enggak ada yang ke Indonesia, semuanya lari ke Singapura," ujar Lino di kantornya, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dia mencontohkan, Belanda, Jepang, dan Thailand mulai membangun pelabuhan baru ketika pelabuhan lama tidak memungkinkan lagi untuk diperluas karena berada di sungai. Sementara di Indonesia, Pelindo tengah membangun terminal peti kemas di Kalibaru berkapasitas 5 juta teus hingga 14 juta teus.
Dia optimistis, pembangunan proyek perluasan Tanjung Priok itu membuat Pelindo mampu melayani seluruh aktivitas ekspor dan impor. "Itu hampir 20 juta teus untuk new Tanjung Priok. Ditambah Tanjung priok yang sekarang 8 juta teus," kata dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyek pembangunan itu akan melampaui target awal karena banyak kendala yang dihadapi selama proses pengerjaan
Baca SelengkapnyaPengerjaan proyek Tol Getaci diperkirakan baru bisa dimulai setahun setelahnya di 2026.
Baca SelengkapnyaBasuki menyebutkan bahwa untuk lahan tanah Tol Gilimanuk-Mengwi saat itu dibebaskan pemrakarsa dan sekarang dibebaskan oleh negara.
Baca SelengkapnyaPelabuhan Patimban dapat menampung sebanyak 223 ribu Completely Built Up (CBU) atau tembus lebih dari 100 persen.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden Anies Baswedan menilai Proyek Strategis Nasional (PSN) rentan titipan kanan-kiri. Dengan tegas Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil membantah
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, masih terdapat 38 persen pekerjaan rumah dalam menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan proyek tol Gilimanuk-Mengwi yang mangkrak berbulan-bulan akan ditenderkan pada Desember 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo ingin ibu kota baru segera beroperasi sebagai pusat pemerintahan.
Baca SelengkapnyaProgres pengerjaan Tol Bocimi Seksi II sudah di atas 95 persen.
Baca SelengkapnyaAnggaran BMTH di pembangunan kawasan darat senilai Rp 2,2 triliun dan untuk di kawasan laut atau pengerukan mencapai Rp 1,2 triliun.
Baca SelengkapnyaSKK Migas mencatat, ada sejumlah aspek yang membuat proyek Abadi Masela terhenti.
Baca Selengkapnya