Di Depan CEO Muda, Sandiaga Janji Lipatgandakan Dana Riset Industri
Merdeka.com - Cawapres Sandiaga Uno menghadiri acara Youth Entrepreneur Summit (YES) 2019 di Arena DBL Surabaya, Sabtu (16/2). Di hadapan ribuan millenial, Sandiaga akan membuka akses untuk ribuan anak muda yang ingin berwirausaha sebagai solusi mengatasi permasalahan tenaga kerja Indonesia.
"Mari kita bersama-sama pecahkan masalah pengangguran ini. Benahi sumber daya manusia agar tidak hanya unggul dalam jumlah, tetapi juga kualitasnya. Gunakan teknologi sebagai kunci dalam pengelolaan kekayaan sumber daya alam kita. Bangun iklim investasi yang memungkinkan jutaan pekerjaan baru muncul di tengah-tengah bonus demografi Indonesia," kata Sandi.
Menurut Sandi, Indonesia harus mampu mengolah kekayaan hasil bumi dengan inovasi, Research and Development (R & D), membangun industri dan melompat dengan memperkuat daya dukung Inovasi, terutama Blended R & D Fund.
-
Siapa orang terkaya kedua di Indonesia? Selanjutnya, daftar orang terkaya kedua di Indonesia ditempati Low Tuck Kwong senilai USD25,2 miliar.
-
Di mana posisi Indonesia dalam volume produksi otomotif? Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, industri otomotif Indonesia berada di peringkat ke-11 dunia dari sisi volume produksi dengan 1,47 juta unit per tahun.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
Sandi menyatakan akan melipat gandakan dana R&D dari dunia usaha dan pemerintah. Hal itu demi memberikan Insentif riset dan inkubasi untuk para millenial inovator mandiri. Serta memastikan adanya insentif riset untuk dunia usaha.
"Melompat artinya juga melipat gandakan akumulasi dana riset sampai 200 triliun dalam 5 tahun. Menajamkan fokus riset di kampus lewat kolaborasi inovasi," papar Sandi.
"Dan yang terpenting, buka akses untuk ribuan anak muda yang ingin berwirausaha Sehingga turut jadi solusi permasalahan tenaga kerja kita. Ayo melompat tinggi melawan gravitasi keraguan, memulai berusaha sejak dini. Enterpreneurship ini soal mindset, pola pikir yg berwujud Kerja Keras, Cerdas, Tuntas & Ikhlas," katanya.
Sandiaga di acara Youth Entrepreneur Summit ©2019 Merdeka.com
"Omong kosong Industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD) 1. US 511B 2. China 451B 3. Jepang 165B 4. Jerman 118B 5. Korea 91B 11. Taiwan 33B 14. Australia 23B 24. Malaysia 10B 25. Spore 10B 43. Indonesia 2B. Mudah2an presiden baru bisa naikin," tulis Zaky.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada 6 tantangan yang perlu diselesaikan agar ekonomi digital Indonesia tembus Rp9.732 triliun di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah deretan negara-negara yang memiliki dana riset terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaSecara tren, investasi Singapura di Indonesia terus mengalami lonjakan selama beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaPresiden pun mengaku prihatin bahwa Indonesia saat ini masih menjadi pengguna dari sektor perangkat teknologi dan informasi, belum bisa menjadi pemain pasar.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kualitas riset memang masuk dalam salah satu visi-misi Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaDua negara tersebut tengah bersekutu untuk segera merampungkan pembangunan Special Economic Zone (SEZ) di kawasan Johor, Malaysia Selatan.
Baca SelengkapnyaAngka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.
Baca SelengkapnyaJokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui ketersediaan infrastruktur kesehatan dan pendidikan di Indonesia masih lemah.
Baca SelengkapnyaPertemuan Rosan dengan PM Lawrence Wong membahas beberapa topik penting. Di antaranya terkait kondisi geopolitik serta potensi investasi.
Baca SelengkapnyaBeberapa perusahaan Indonesia dan Singapura telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait ekspor listrik.
Baca SelengkapnyaIndonesia semakin memiliki daya tarik dan diharapkan semakin banyak investasi untuk di sektor parekraf.
Baca Selengkapnya