Di depan DPR, Menkeu banggakan defisit APBN rata-rata 1,6 persen
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah akan terus menjaga pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sehat dan berkelanjutan. Hal tersebut dilakukan dengan meningkatkan penerimaan negara, penurunan defisit, serta pemanfaatan defisit untuk investasi yang produktif dan strategis.
"Menanggapi pandangan fraksi Gerindra, fraksi PKS, fraksi PD, fraksi PPP, fraksi PKB, fraksi PG, dan fraksi PAN terkait pembiayaan dan pengelolaan utang, pemerintah akan terus menjaga pengelolaan APBN yang sehat dan berkelanjutan," ujar Menkeu Sri di Gedung Nusantara II, Jakarta, Selasa (6/6).
Menkeu Sri mengatakan dalam sepuluh tahun terakhir, rata-rata defisit APBN sekitar 1,6 persen dan rata-rata pertumbuhan ekonomi 5,6 persen. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan utang cukup produktif untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi.
-
Apa rencana Prabowo untuk meningkatkan pendapatan negara? Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berencana akan membuat lembaga khusus bernama Badan Penerimaan Negara (BPN) untuk memaksimalkan pendapatan negara.
-
Bagaimana cara Kementerian ATR/BPN menyelamatkan aset negara? Kementerian ATR/BPN telah menyelamatkan aset-aset negara melalui program sertifikasi tanah aset
-
Bagaimana APBN mengatur perekonomian? Fungsi stabilisasi, APBN sebagai alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan dasar perekonomian. Ini dilakukan agar kondisi perekonomian Indonesia tetap stabil dan risiko gejolak di masyarakat bisa lebih diminimalisir.
-
Bagaimana cara Bank Pemerintah mengelola keuangan negara? Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat.
-
Bagaimana Kemenhan RI mengelola kekayaan negara? Kemudian, fungsi pengelolaan barang milik atau kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kemenhan.
-
Bagaimana Mendagri mengendalikan inflasi di Indonesia? Bapak Presiden memerintahkan kepada kita untuk terus monitor dan dilaksanakan terus acara seperti ini, dan acara seperti ini banyak diapresiasi. Beliau sampai mengatakan bahwa di depan menteri yang lain, beliau menyampaikan bahwa hanya di Indonesia inflasi dikendalikan per minggu. Oleh karena itulah saya minta follow up rekan-rekan di daerah untuk betul-betul serius melaksanakan koordinasi inflasi.
"Dengan demikian rasio utang terhadap PDB tetap dapat dijaga cukup rendah dan sustainable. Pemerintah akan tetap menjaga defisit APBN di bawah tiga persen dan menjaga rasio utang terhadap PDB pada tingkat yang aman," jelas Menkeu Sri.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menambahkan, pemerintah juga akan terus memperkuat kredibilitas pengelolaan fiskal dan pengelolaan ekonomi, sehingga dapat menurunkan biaya utang serta menghindarkan beban bagi generasi yang akan datang.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
“Defisit fiskal diperkirakan berada pada kisaran 2,45-2,82 persen PDB,” kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat APBN Surplus Rp67,7 Triliun per Kuartal II-2023
Baca SelengkapnyaRealisasi ini setara dengan 0,71 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaMeski mengalami defisit, kinerja APBN selama Agustus diklaim mengalami perbaikan.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.
Baca SelengkapnyaDengan capaian ini, untuk keseimbangan primer mengalami surplus mencapai Rp122,1 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menegaskan bahwa tingkat defisit tersebut masih tergolong moderat dan aman.
Baca SelengkapnyaPada APBN 2019, defisit sebesar Rp348,7 triliun atau 2,20 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis outlook penerimaan pajak tahun ini bisa melebihi target yang sudah ditentukan sebesar Rp1.818,2 triliun.
Baca SelengkapnyaSurplus APBN ditopang oleh penerimaan negara yang masih lebih tinggi dibandingkan belanja negara.
Baca SelengkapnyaRealisasi tersebut setara dengan 33,1 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp648,1 triliun.
Baca Selengkapnya