Di Depan DPR, Menkop Teten Curhat soal Kesulitan UMKM di Tengah Pandemi
Merdeka.com - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM), Teten Masduki menyampaikan persoalan utama UMKM di tengah kondisi pandemi covid-19. Teten menyebutkan, setidaknya ada dua persoalan utama UMKM yang harus segera diselesaikan, mengingat peran besar UMKM terhadap perekonomian dalam negeri.
"Jadi UMKM kan memang punya masalah dari dua sisi saat ini. Satu masalah pembiayaan karena permintaan turun, sehingga mereka tidak sanggup membayar cicilan dan bunganya. Oleh karena itu yang kita address adalah pembayaran," ujar Teten dalam rapat kerja bersama Komisi VI, Kamis (27/8).
Kedua, yakni terkait permintaan yang menurun. "Permintaan turun di luar biasa tergantung sektornya. Ada yang memang 80 persen, 40 persen. Pedagang di pasar rata-rata 40 persen besarnya."
-
Apa masalah TEMU dengan UMKM? Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
-
Mengapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa kontribusi besar UMKM terhadap ekonomi nasional? Jadi kalau melihat data ini UMKM kita ini sumbangsinya terhadap ekonomi nasional kita sangat besar. Bayangkan 97 persen tenaga kerja ini di-supply dari UMKM kita,' ucapnya.
-
Kenapa UMKM penting untuk pertumbuhan ekonomi? UMKM seperti IniTempe yang digagas oleh Benny memang penting untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Tak tanggung-tanggung, UMKM memberikan sumbangan 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
-
Kenapa KEMENDAG fokus pada UMKM? 'Pertemuan AEM-Plus Three menyoroti perkembangan implementasi Kerja Sama Ekonomi ASEAN Plus Three (APT) 2023--2024 dan laporan akhir Proyek Riset APT untuk menjembatani kesenjangan digital pada UMKM. Wamendag Jerry menambahkan, diharapkan implementasi program kerja tersebut akan meningkatkan hubungan perdagangan antara ASEAN, Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan, khususnya dalam menghadapai tantangan yang muncul dalam perkembangan regional dan global.
-
Mengapa Kemendag fokus pada UMKM? “Pertemuan AEM-Plus Three menyoroti perkembangan implementasi Kerja Sama Ekonomi ASEAN Plus Three (APT) 2023--2024 dan laporan akhir Proyek Riset APT untuk menjembatani kesenjangan digital pada UMKM.
Teten bahkan mengakui sejumlah stimulus yang sudah digelontorkan pemerintah belum mampu mendorong konsumsi masyarakat secara signifikan.
"Permintaan ini kan ada kaitan dengan daya beli masyarakat, meskipun sekarang misalnya di gelontorkan dana lewat program Bansos itu memang tidak terlalu pengungkit. Terbukti di kuartal kedua konsumsi masyarakat turun," beber dia.
Belanja Kementerian Beli Produk UMKM
Meski begitu, Teten bersyukur lantaran Presiden telah menyetujui anggaran belanja K/L untuk UMKM. Dirinya menilai belanja K/L ini merupakan market yang besar, sehingga diharapkan dapat banyak membantu kelangsungan UMKM.
"Kami sudah coba dan saya bersyukur pada bulan November tahun lalu kami sudah minta kepada Presiden agar ada prioritas dari belanja pemerintah untuk UMKM. Dan saat itu sudah disetujui dan baru bulan Februari menseskab membuat edaran kepada menteri supaya ada instruksi presiden untuk membeli produk UMK," kata dia.
"Jadi belanja kayak gitu mungkin Rp300-Rp400 triliun. Ini market yang sangat besar," sambung dia.
Saat ini, Kemenkop UKM bersama dengan LKPP tengah menggarap e-katalog UMKM. Nantinya, Kemenkop UKM akan melakukan pelatihan terhadap pelaku UMKM agar dapat on-boarding dalam e-katalog ini.
"Kami sudah kerja sama dengan LKPP. Tahun ini ada Rp 321 triliun yang bisa dibelanjakan untuk produk UMKM. Nah sekarang kami sudah dengan LKPP membuat laman khusus UMKM di e-katalog. Kami sekarang sedang melakukan pelatihan pelatihan dengan UMKM supaya bisa on boarding di e-katalog LKPP," tukas Teten.
Reporter: Pipit Ika Ramdhani
Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Operasional dan ekosistem kelembagaan koperasi sudah lama tidak dibenahi, meskipun koperasi dianggap sebagai pilar perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaUMKM itu adalah masyarakat umum yang rata-rata berada di bawah dan menentukan hajat hidup orang banyak.
Baca SelengkapnyaTikTok dan Tokopedia diminta untuk tetap menjalankan bisnis sesuai dengan regulasi yang ada.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten meminta agar UMKM bisa berevolusi agar memiliki daya saing.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan mendata UMKM untuk menyusun kebijakan dan program pembangunan UMKM yang tepat sasaran dan efektif.
Baca SelengkapnyaPemerintah juga telah membentuk satgas berantas barang impor ilegal dengan masa kerja hingga akhir tahun.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaPengendalian barang impor perlu ada kerja sama antar kementerian.
Baca SelengkapnyaTeten menyebut para pedagang tidak hanya berjualan di satu platform online saja.
Baca SelengkapnyaTeten khawatir banyak UMKM yang tidak dapat mempunyai sertifikat halal dalam waktu yang ditetapkan itu.
Baca SelengkapnyaAnies menilai pemerintah dan swasta perlu ada dorongan untuk mengambil produk UMKM untuk dijual kembali.
Baca SelengkapnyaTantangan tersebut mencakup permasalahan akses pembiayaan, akses pemasaran, entrepreneurship dan lainnya.
Baca Selengkapnya