Di Depan Puluhan Dubes, Menko Darmin Banggakan Kemiskinan Turun Secara Konsisten
Merdeka.com - Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution malam ini mengundang puluhan duta besar di kantornya, Rabu (6/2). Dalam pertemuan tersebut, Menko Darmin memberikan arahan terkait peningkatan diplomasi ekonomi dan peningkatan ekspor serta investasi.
Dalam pertemuan ini, Menko Darmin memaparkan perkembangan ekonomi RI dari masa ke masa. Termasuk peningkatan investasi dan infrastruktur yang terus dikebut oleh pemerintah.
Selain itu, dia juga membanggakan tingkat kemiskinan yang angkanya berhasil diturunkan hingga satu digit.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Kemenko Perekonomian dengan Mendag Singapura? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Mengapa Menko Perekonomian mendorong pengembangan infrastruktur? Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Siapa yang memimpin delegasi Kemenko Perekonomian? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong memimpin delegasi masing-masing negara dan membahas beberapa poin penting.
-
Apa yang dibahas Kemenko Perekonomian dalam pertemuan dengan Bangladesh? Dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo hadir didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto beserta sejumlah Menteri lainnya. Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menegaskan, Bangladesh merupakan sahabat Indonesia selama lebih dari 50 tahun.
"Tingkat kemiskinan turun secara konsisten, distribusi pendapatan gini rasio turun dengan konsisten, artinya membaik," kata Menko Darmin.
Selain itu, dia juga menyebutkan jumlah pengangguran mengalami penurunan. Diiringi oleh inflasi yang selalu stabil dan terjaga. "Tingkat inflasi turun dengan konsisten, belum pernah dalam sejarah kita tingkat inflasi 3,5 persen lebih kurang berturut-turut. Belum pernah itu. Jaman orde baru itu double digit inflaisnya 12 persen, 11 persen karena infrastrukturnya jelek," ujarnya.
Melihat faktor-faktor tersebut, Menko Darmin menegaskan bahwa perekonomian Indonesia mengalami perbaikan yang signifikan.
"Itu boleh dikatakan pertumbuhan ekonomi kita perkembangannya dan kualitasnya baik. Karena enggak mudah itu gabung semuanya membaik sekaligus. Paling tidak pemerataannya tidak baik. Tapi ini semuanya membaik," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain itu juga telah membangun 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan baru, dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru.
Baca SelengkapnyaPenanganan angka kemiskian di era Jokowi diklaim lebih baik dibandingkan negara lain.
Baca SelengkapnyaMelalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy mengklaim angka kemiskinan ekstrem di Indonesia turun drastis dari 4 persen menjadi 0,8 persen dalam satu dekade
Baca SelengkapnyaPenurunan kemiskinan juga terjadi di seluruh wilayah Indonesia, dengan penurunan tertinggi terjadi di Bali dan Nusa Tenggara.
Baca SelengkapnyaDia menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara besar sehingga pemerataan pembangunan tak boleh fokus di Pulau Jawa saja.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi yang stabil tersebut juga diiringi dengan penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta pada periode 2015–2024.
Baca SelengkapnyaBank Dunia pun menawarkan kerja sama, salah satunya proyek listrik.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin ekstrem di DKI Jakarta melonjak.
Baca SelengkapnyaDPR dan Pemerintah sepakat menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 di angka 5,6 persen.
Baca SelengkapnyaPenerima bantuan panga di Banyuwangi sebanyak 129.050 kepala keluarga (KK).
Baca SelengkapnyaPertemuan digelar di Istana Wakil Presiden Jakarta.
Baca Selengkapnya