Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di DO dari kampus, omzet bisnis pemuda 23 tahun kini capai Rp 182 M

Di DO dari kampus, omzet bisnis pemuda 23 tahun kini capai Rp 182 M Ben Kaplan. www.telegraf.rs©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Adalah Ben Kaplan yang sukses dengan aplikasi bernama Wigo. Kaplan yang masih berusia 23 tahun ini sukes membuat aplikasi yang sangat populer di kampus-kampus.

Seperti dilansir Business Insider, Kaplan memiliki ide membuat Wigo dua tahun lalu, ketika dia menjadi siswa di sekolah kecil di luar kota Boston bernama Holy Cross. Dia menyadari teman-temannya menghabiskan banyak waktu untuk membuat beragam rencana pesta.

Kaplan kemudian memutuskan membuat aplikasi bernama Who Is Going Out (Wigo) untuk sekolahnya. Masalahnya, dia bukan seorang programer. Dia menghabiskan sepanjang musim panas untuk mendesain aplikasi, kemudian meminjam uang orang tuanya dan merekrut programer.

"Saya meluncurkannya di sekolah. Dalam tiga minggu, separuh sekolah menggunakan aplikasi ini," kenang Kaplan.

Kaplan mengakui tak mudah membuat aplikasi ini, dia harus di-drop out dari kampusnya karena menghabiskan waktu mendesain aplikasi. Namun dia tetap fokus membangun bisnis ini. Kelebihan aplikasi ini dapat membantu mahasiswa mengetahui di mana teman-teman mereka akan berpesta, saling bertemu, belajar bersama, dan sebagainya.

Hal yang membuat para mahasiswa begitu tergila-gila dengan aplikasi ini adalah mereka tidak hanya mengunggah lalu menggunakannya. Mereka harus benar-benar menginginkannya, memperoleh ratusan hingga ribuan teman untuk mendaftar dan masuk daftar tunggu. Kemudian, Wigo akan melakukan 'unlock' untuk kampus mereka.

"Banyak orang mengatakan Wigo mirip dengan Yik Yak, namun satu-satunya kesamaan kami dengan Yik Yak adalah para mahasiswa menyukainya. Kami lebih suka menganggap (Wigo) seperti LinkedIn untuk mahasiswa yang memberi efek terbentuknya jejaring," jelas dia.

Saat ini Wigo memiliki duta di kampus-kampus, yakni mahasiswa yang merekrut temannya untuk mendaftar ke aplikasi ini sampai kampus mereka mencapai angka yang ditentukan agar dapat di-unlock. Angka yang diperlukan adalah sekitar 5 persen dari populasi kampus.

Sejak diluncurkan dan mulai beroperasi pada September silam, aplikasi ini telah diunduh di 1.200 kampus, digunakan di 73 sekolah, dan memiliki lebih dari 100.000 pengguna aktif. Kaplan mengatakan, omzet Wigo kini sudah mencapai USD 14 juta atau setara dengan Rp 182 miliar.

Wigo kini mempekerjakan lima orang pegawai berusia 19 hingga 20-an. Empat di antaranya merupakan mahasiswa drop out yang bekerja di sana.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Majukan Ekonomi Syariah, BSI Tebar Beasiswa Rp5,5 Miliar
Majukan Ekonomi Syariah, BSI Tebar Beasiswa Rp5,5 Miliar

Pemberian beasiswa itu bagian dari upaya BSI untuk ikut membangun kemajuan ekonomi syariah dan mengajak para mahasiswa untuk menjadi pengusaha muda.

Baca Selengkapnya
Anak Muda di Korea Makin Banyak yang Memilih Resign dari Pekerjaan, Ternyata Ini Penyebabnya
Anak Muda di Korea Makin Banyak yang Memilih Resign dari Pekerjaan, Ternyata Ini Penyebabnya

Tren ini mengancam akan merusak pasokan tenaga kerja di masa depan.

Baca Selengkapnya
Februari 2024, Tingkat Pengangguran di Jakarta Turun 1,54 persen Dibanding Februari 2023
Februari 2024, Tingkat Pengangguran di Jakarta Turun 1,54 persen Dibanding Februari 2023

Pengangguran turun sebesar 1,54 persen poin dibandingkan Februari 2023

Baca Selengkapnya
Tidak Lulus SMP, Panji Kini Sukses Jadi Pengusaha Beromzet Ratusan Juta per Bulan
Tidak Lulus SMP, Panji Kini Sukses Jadi Pengusaha Beromzet Ratusan Juta per Bulan

Panji mulai menyadari efek buruk tidak serius sekolah. Ia sulit mendapatkan pekerjaan.

Baca Selengkapnya
Ogah Kerja karena Gajinya Kecil, Remaja Usia 18 Tahun Pilih Dagang Kaki Lima Penghasilan Sehari Jutaan Rupiah
Ogah Kerja karena Gajinya Kecil, Remaja Usia 18 Tahun Pilih Dagang Kaki Lima Penghasilan Sehari Jutaan Rupiah

Sejak lulus sekolah, ia memang tidak mau bekerja menjadi seorang karyawan. Ia kini berhasil menekuni profesi berdagang dengan hasil jutaan rupiah dalam sehari.

Baca Selengkapnya
Kelas Menengah Turun Kasta, Kini Banyak Kerja Serabutan
Kelas Menengah Turun Kasta, Kini Banyak Kerja Serabutan

Sektor informal menunjukkan penurunan, dan optimisme mengenai tren pertumbuhan pekerjaan formal cukup tinggi.

Baca Selengkapnya
Memulai saat Titik Terendah, Mantan Guru Honorer di Tasikmalaya Ini Sukses Bisnis Furnitur hingga Punya 68 Karyawan
Memulai saat Titik Terendah, Mantan Guru Honorer di Tasikmalaya Ini Sukses Bisnis Furnitur hingga Punya 68 Karyawan

Mantan guru honorer itu memulai usahanyan benar-benar dari bawah, bahkan tanpa modal.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Warga Malaysia Banyak Beralih Jadi Pedagang Asongan dan Penjaga Warung Makan
Ternyata, Warga Malaysia Banyak Beralih Jadi Pedagang Asongan dan Penjaga Warung Makan

Peningkatan pekerja informal di era gig ekonomi menimbulkan kekhawatiran di masa depan, yaitu pekerja yang kurang terampil dalam teknologi.

Baca Selengkapnya