Di Hadapan CEO Top Dunia, Jokowi Beberkan Alasan RI Setop Ekspor Tambang Mentah
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para CEO top dunia yang berpartisipasi di acara B20 Summit Indonesia 2022 dan KTT G20 Bali untuk menanamkan modalnya di Tanah Air. Salah satunya dengan menanamkan modal di program hilirisasi yang tengah digerakan Pemerintah Indonesia.
Jokowi membeberkan maksud Indonesia melakukan program hilirisasi dengan menyetop ekspor bahan mentah dari dalam negeri. Tujuannya, agar bisa mendapatkan nilai tambah lebih besar, sehingga memberikan pendapatan bagi negara, hingga penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat.
"Itu sudah kita mulai dengan nikel dalam rangka membangun sebuah ekosistem besar EV battery, baterai listrik untuk mobil listrik," ujar Jokowi saat menutup rangkaian acara B20 Summit Indonesia 2022, Senin (14/11).
-
Kenapa Jokowi ingin hentikan penjualan bahan mentah? 'Karena pak Jokowi mengatakan kepada saya, 'mas Bowo mas Bowo Menhan tidak mungkin Indonesia makmur kalau kita jual bahan-bahan kita murah ke luar negeri,' ujar dia.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengutamakan produk dalam negeri? Menurut Hendi, Presiden Jokowi sudah memberikan arahan agar belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda mengutamakan Produk Dalam Negeri yakni sebesar 95 persen. Selain itu belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda sebanyak 40 persen wajib untuk mengutamakan UMKK.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Kenapa Jokowi membangun pabrik minyak makan merah? Untuk itu, Jokowi membangun pabrik minyak makan merah agar dapat memberikan nilai tambah untuk petani dalam negeri.
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
-
Kenapa Jokowi resmikan Bursa Karbon Indonesia? 'Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,' kata Presiden Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini lantas menceritakan pengalamannya mengajak Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese untuk menciptakan industri kendaraan listrik (EV Battery) di Indonesia.
"Saya hanya menawarkan kepada Prime Minister Anthony Albanese, di Australia ada litium, kita punya nikel, kalau digabung itu sudah menjadi baterai mobil listrik. Tapi saya minta kepada Perdana Menteri Albanese untuk litiumnya bisa dibawa ke Indonesia saja," ungkapnya.
Ekonomi Hijau
Eokowi mengatakan, program hilirisasi ini pun sejalan dengan langkah menjemput ekonomi hijau yang banyak disuarakan. Terlebih, potensi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia disebutnya sangst besar.
"Potensi energi baru terbarukan di Indonesia itu sangat besar.bada potensi 434.000 megawatt, baik dari hidropower, baik dari geotermal, baik dari solar panel, baik dari angin, semuanya ada," paparnya.
Menurut dia, ini jadi kesempatan bagi para investor top global untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia. Tak hanya membawa investasi, tapi juga mengangkut teknologi ke Tanah Air untuk bersama-sama membangun ekonomi hijau di Indonesia.
"Dan, kami telah menyiapkan di Kalimantan Utara, 30 ribu hektare lahan untuk green industrial park yang nantinya saya yakin akan berbondong-bondong investor datang untuk membangun produk-produk hijau dari Indonesia," tuturnya.
"Karena di dekat kawasan itu ada Sungai Kayan yang bisa memproduksi energi bersih, energi hijau sebesar 13.000 megawatt, yaitu hidropower," pungkas Jokowi.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian serupa juga terjadi pada tahun 1970 dan 1980, saat komoditas yang dimiliki banyak oleh Indonesia tidak memberikan nilai tambah bagi penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaPemerintah tengah bersiap menghentikan ekspor bahan mentah tembaga dan timah. Ekspor baru dilakukan setelah dilakukan hilirisasi.
Baca SelengkapnyaDia meminta hilirisasi industri dengan menghentikan ekspor bahan mentah tetap dilanjutkan meski Indonesia kalah atas gugatan Uni Eropa, WTO, hingga IMF.
Baca SelengkapnyaIndonesia kaya dengan sumber daya alamnya, termasuk bahan mineral, hasil perkebunan, hasil kelautan, serta sumber energi baru dan terbarukan.
Baca SelengkapnyaJokowi beberkan kesuksesan kebijakannya di bidang energi seperti ambil alih Freepot hingga bangun smelter di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaJokowi tak ingin Indonesia hanya menjual bahan mentah tanpa nilai tambah.
Baca SelengkapnyaSetelah merebut hulu, Jokowi merangsek ke hilir. Dan ini bukan hanya tentang kedaulatan, ini tentang cara berdagang ribuan lowongan bagi kita
Baca SelengkapnyaAlasan Presiden mengaungkan kebijakan hilirisasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Baca SelengkapnyaPasalnya, dengan kebijakan ini otomatis kegiatan ekspor hasil tambang akan dihentikan.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, Indonesia kini memegang saham 51 persen dari PT Freeport dan ditargetkan akan menjadi 61 persen.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, semua produk bahan mentah harus bisa diproduksi di Indonesia
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mencatat, dari hilirisasi nikel saja mampu mencapai USD 33,8 miliar atau setara Rp 510 triliun.
Baca Selengkapnya