Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di Indonesia diminta bayar, bagaimana isi ulang e-money di dunia?

Di Indonesia diminta bayar, bagaimana isi ulang e-money di dunia? Tiket elektronik Transjakarta. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Indonesia saat ini tengah dihebohkan dengan rencana Bank Indonesia (BI) mengatur biaya isi ulang uang elektronik (e-money). BI ingin menyeragamkan biaya isi ulang uang elektronik di beberapa lokasi, salah satunya toko ritel. Selain itu, BI juga ingin mengatur pengenaan biaya oleh bank saat pengisian ulang di batas tertentu.

Lalu, bagaimana metode penggunaan e-money di negara lain di dunia? Apakah pengguna dikenakan biaya saat isi ulang saldo?

Di sejumlah negara tercatat isi ulang e-money tidak dikenakan biaya alias gratis. Persamaan dengan di Indonesia hanya pada saat pembelian kartu perdana yang dikenakan biaya.

Orang lain juga bertanya?

ahok resmikan e money parkir meter

e-money parkir meter ©2015 merdeka.com/imam buhori

Sari Seftiani (31), salah seorang pelajar Indonesia di Belanda, menceritakan bahwa di negeri kincir angin tersebut, e-money digunakan untuk pembayaran transportasi umum. Kartu tersebut dinamakan OV Chipkaart.

"Kartu ini bisa buat semua transportasi umum. Mulai dari kereta antar kota, bus, sampai trem," ujarnya kepada merdeka.com, Selasa (19/9).

Dia mengatakan biaya awal untuk pembelian berkisar 7 euro sampai 7,5 euro. Tidak ada biaya setelah itu yang dipungut oleh untuk isi ulang. "Kalau misal isi ulang 10 euro, tagihan di kartu kredit tetap 10 euro," imbuhnya.

Bahkan, dia melanjutkan pihak penyelenggara kerap memberikan promo diskon tarif hingga 40 persen. Untuk memudahkan, di beberapa lokasi juga sudah ditempatkan mesin isi ulang. Contohnya di toko ritel. "Di sini tidak ada biaya isi saldo."

Primastuti Dewi (30), seorang pelajar Indonesia di Korea Selatan, bercerita di negeri ginseng tersebut pembayaran menggunakan kartu elektronik sudah lama populer. Pun, di sana, pengisian ulang tidak dikenakan biaya.

"Isi ulang tidak kena biaya," ujarnya pada merdeka.com.

Perempuan yang biasa dipanggil Ayi ini mengatakan bahwa kartu elektronik bisa dipakai untuk beragam pembayaran. Mulai dari moda transportasi hingga berbelanja di toko ritel.

"Di Seoul itu ada T-Money. Di Busan ada MyBi Card. Ada juga khusus untuk turis namanya Korea Pass," tuturnya.

Konsumen hanya dibebankan biaya pada saat pembelian perdana sekitar 2.500 won sampai 8.000 won. Sama seperti di Belanda, para pengguna T-Money untuk keperluan transportasi bahkan mendapat potongan harga dibanding membayar tunai. Selain itu, kartu ini tidak ada masa kedaluwarsa.

Masih ada beberapa contoh praktik pembayaran dengan e-money di beberapa negara. Silakan lanjutkan membaca di halaman selanjutnya. (mdk/bim)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Transaksi Digital Terus Meningkat, Tembus Rp15.148 Triliun di Kuartal III-2023
Transaksi Digital Terus Meningkat, Tembus Rp15.148 Triliun di Kuartal III-2023

BI mencatat kinerja transaksi digital tetap kuat di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia: Transaksi Perbankan Digital Capai Rp5.570 Triliun
Bank Indonesia: Transaksi Perbankan Digital Capai Rp5.570 Triliun

Perry menuturkan transaksi uang elektronik (UE) meningkat 35,24 persen (yoy), sehingga mencapai Rp92,79 triliun.

Baca Selengkapnya
Transaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun
Transaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun

Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024
Bank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024

Rencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.

Baca Selengkapnya
Data Bank Indonesia: Uang Beredar di Juli 2024 Tembus Rp8.970 Triliun
Data Bank Indonesia: Uang Beredar di Juli 2024 Tembus Rp8.970 Triliun

Perkembangan peredaran uang terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,3 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 7,2 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Transaksi Pakai ATM Makin Turun, 53,3 Juta Orang Pilih Bayar Pakai QRIS
Transaksi Pakai ATM Makin Turun, 53,3 Juta Orang Pilih Bayar Pakai QRIS

Transaksi digital banking tercatat 5.666,28 juta transaksi atau tumbuh sebesar 34,43 persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Prediksi Transaksi Keuangan Digital Tumbuh 14 Kali Lipat Menjadi 10 Miliar Transaksi
Bank Indonesia Prediksi Transaksi Keuangan Digital Tumbuh 14 Kali Lipat Menjadi 10 Miliar Transaksi

Generasi Y, Z dan Alpha akan lebih dominan melakukan preferensi pembayaran secara digital sehingga mendorong peningkatan transaksi keuangan digital.

Baca Selengkapnya
Data BI: Transaksi Gunakan ATM Turun 11 Persen, QRIS Justru Naik 183 Persen di Oktober 2024
Data BI: Transaksi Gunakan ATM Turun 11 Persen, QRIS Justru Naik 183 Persen di Oktober 2024

Transaksi kartu kredit pada bulan yang sama tumbuh 19,6 persen (yoy) mencapai 39,7 juta transaksi.

Baca Selengkapnya
FOTO: BI Siapkan Uang Tunai Senilai Rp197,6 Triliun Selama Ramadan dan Idul Fitri 2024
FOTO: BI Siapkan Uang Tunai Senilai Rp197,6 Triliun Selama Ramadan dan Idul Fitri 2024

Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang tunai selama Ramadan dan Idul Fitri 2024 sebanyak Rp197,6 triliun atau naik 4,65 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya
BI Sebar 4.264 Lokasi Penukaran Uang Receh Lebaran 2024, Dibuka Mulai 15 Maret-7 April 2024
BI Sebar 4.264 Lokasi Penukaran Uang Receh Lebaran 2024, Dibuka Mulai 15 Maret-7 April 2024

BI menyediakan opsi layanan penukaran uang baru melalui Layanan Kas Keliling di lokasi-lokasi strategis.

Baca Selengkapnya
FOTO: Antusiasme Warga Serbu Penukaran Uang di Pasar Tebet Barat Jelang Lebaran
FOTO: Antusiasme Warga Serbu Penukaran Uang di Pasar Tebet Barat Jelang Lebaran

BI mempersiapkan sebesar Rp 197,6 triliun uang layak edar (ULE) untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang jelang Lebaran.

Baca Selengkapnya
Pajak Digital Sumbang Rp17 Triliun ke Pendapatan Negara Hingga Januari 2024
Pajak Digital Sumbang Rp17 Triliun ke Pendapatan Negara Hingga Januari 2024

Angka penerimaan pajak ini kemudian meningkat hingga Rp6,76 triliun pada tahun 2023.

Baca Selengkapnya