Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di Kenormalan Baru, INACA Sepakat Kapasitas Angkut Penumpang Pesawat Hanya 70 Persen

Di Kenormalan Baru, INACA Sepakat Kapasitas Angkut Penumpang Pesawat Hanya 70 Persen Ilustrasi penumpang pesawat terbang. ©Pixabay

Merdeka.com - Industri penerbangan babak belur diterjang pandemi Covid-19. Penumpang pesawat rute domestik sejak Januari-Mei 2020 tinggal 14 persen. Rute penerbangan internasional pun tidak lebih baik. Dari pantauan rute internasional di Bandara Soekarno-Hatta (Cengkareng), Juanda (Surabaya) dan Kualanamu (Medan) menyisakan 35 persen penumpang.

"Secara ekonomi penumpang domestik ini dari Januari sampai Mei tinggal 14 persen," kata Staf Ahli Indonesia Nasional Air Carier Association (INACA), Darmadi, dalam Webinar Kementerian Perhubungan bertajuk 'Kolaborasi Merespon Dampak Pandemi Covid-19 dan Strategi Recovery pada Tatanan Kehidupan Normal Baru di Sektor Transportasi', Jakarta, Selasa (2/6).

Untuk diketahui, INACA terdiri 13 maskapai penerbangan. Di organisasi ini juga terdapat 21 charter dan 2 cargo. Namun kondisinya saat ini di antara 35 anggota INACA ada yang tengah mati suri.

Orang lain juga bertanya?

Pelaku usaha sektor penerbangan ini berkomitmen turut serta menurunkan penyebaran Covid-19. INACA menyepakati jika penerbangan bisa kembali beroperasi seperti semula, hanya akan ada 70 persen penumpang dalam satu kali perjalanan.

"Dibagi dalam pre in dan post flight," kata dia.

Selain itu, sebelum penumpang melakukan penerbangan pada pembelian tiket online diperlukan bukti surat bebas Covid-19 yang dilakukan melalui tes rapid dan PCR. Namun, yang terpenting kata Darmadi, regulasi ini berlaku di semua bandara.

Selain itu, INACA juga mendapat saran khusus untuk penerbangan internasional. Tes Covid-19 dilakukan di bandara asal dan bandara tujuan karena keduanya bisa saja memiliki standar yang berbeda.

Dalam hal ini bandara pun akan banyak mengambil peran. Tidak boleh terjadi lagi penumpukan penumpang yang menimbulkan kerumunan.

Selama perjalanan pun protokol kesehatan akan diberlakukan bagi penumpang dan awak kabin. Di dalam pesawat juga peralatan masker, sarung tangan dipastikan disediakan oleh maskapai penerbangan. "Kru juga tidak mungkin keluar dari protokol Covid-19," imbuhnya.

Prediksi Industri Penerbangan Terus Terpuruk

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, memprediksi industri penerbangan akan terus terpuruk. Penumpang akan turun drastis. Sehingga dalam menanggulangi ini perlu ada kerja sama dengan para pemangku kebijakan. Sebab dia menilai industri penerbangan akan kembali pulih selama 2-3 tahun.

"Kami mendapatkan konsensus, industri ini bisa recovery sebelum covid dalam masa 2 sampai 3 tahun," ungkap dia.

Irfan menambahkan, protokol kesehatan berupa jaga jarak fisik memang bukan fakta penularan virus. Bahkan dalam dokumen dari The International Air Transport Association (IATA) dan beberapa lembaga lainnya.

Namun, jika hal itu tetap menjadi keharusan dan penting Garuda Indonesia akan tetap mengikuti protokol kesehatan tersebut. "Tapi buat kami selama itu penting, Garuda tetap mempertahankan distancing di pesawat," kata dia.

Akibatnya, sektor bisnis dan ekonomi akan berpengaruh. Sehingga pihaknya perlu berdiskusi dan mengkomunikasikannya dengan Kementerian Perhubungan untuk memastikan industri tetap berjalan.

"Untuk memastikan industri ini punya nafas berkelanjutan, paling tidak tetap memperoleh keuntungan," kata Irfan mengakhiri.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata Ini Penyebab Jumlah Penumpang Pesawat dan Kapal Turun Selama Februari 2024
Ternyata Ini Penyebab Jumlah Penumpang Pesawat dan Kapal Turun Selama Februari 2024

Ada dua faktor yang menjadi penyebab jumlah penumpang pesawat dan kapal menurun.

Baca Selengkapnya
Akhirnya, Menhub Budi Buka-bukaan soal Penyebab Fenomena Bandara Kosong di Indonesia
Akhirnya, Menhub Budi Buka-bukaan soal Penyebab Fenomena Bandara Kosong di Indonesia

Menhub mengatakan, salah satu penyebab utama adalah penurunan drastis populasi pesawat di dunia, yang membuat banyak pabrikan tidak beroperasi dengan baik.

Baca Selengkapnya
Data Kemenhub: Jumlah Armada Pesawat di Indonesia Dulu Mencapai 800 Unit, Kini Tinggal 450 Unit
Data Kemenhub: Jumlah Armada Pesawat di Indonesia Dulu Mencapai 800 Unit, Kini Tinggal 450 Unit

Meskipun masih jauh dari jumlah ideal sebelum pandemi, pemulihan ini memberikan harapan bagi industri penerbangan untuk kembali bangkit.

Baca Selengkapnya
Status Internasional Dicabut, Kini Bandara Ahmad Yani Semarang Hanya Melayani Rute Domestik
Status Internasional Dicabut, Kini Bandara Ahmad Yani Semarang Hanya Melayani Rute Domestik

Tidak ada lagi maskapai yang mengajukan rute penerbangan internasional dari Bandara Ahmad Yani

Baca Selengkapnya
Jumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya
Jumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya

Jumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya

Baca Selengkapnya
Ternyata, Bandara Tersibuk di Asia Tenggara Ada di Indonesia
Ternyata, Bandara Tersibuk di Asia Tenggara Ada di Indonesia

Daftar bandara tersibuk di tempat kedua dan ketiga pada April 2024 menurut OAG, yaitu Bandara Changi (Singapura) dan Bandara Suvarnabhumi (Thailand).

Baca Selengkapnya
Libur Iduladha 2024, Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Naik Jadi 134.174 Orang
Libur Iduladha 2024, Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Naik Jadi 134.174 Orang

Jumlah tersebut, seiring dengan prediksi korporasi di periode libur sekolah dan libur lebaran haji tahun ini.

Baca Selengkapnya
Bandara Paling Sibuk di ASEAN Ternyata Ada di Indonesia
Bandara Paling Sibuk di ASEAN Ternyata Ada di Indonesia

Pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta sepanjang Januari-Desember 2022 mencapai 39,60 juta orang

Baca Selengkapnya
Maskapai Diminta Kasih Diskon Tarif Pesawat di Jam Sepi Penumpang
Maskapai Diminta Kasih Diskon Tarif Pesawat di Jam Sepi Penumpang

Kebijakan penambahan penerbangan tambahan atau extra flight sendiri tidak bisa dilakukan secara mendadak.

Baca Selengkapnya
Penumpang di Bandara Bali Tembus 21,8 Juta Orang, Naik 12 Persen Dibanding Tahun Lalu
Penumpang di Bandara Bali Tembus 21,8 Juta Orang, Naik 12 Persen Dibanding Tahun Lalu

Jumlah penumpang akan meningkat di Bulan Desember 2024 dengan adanya Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Baca Selengkapnya
Jumlah Bandara Internasional Indonesia Berkurang
Jumlah Bandara Internasional Indonesia Berkurang

Selama ini bandara internasional hanya melayani penerbangan internasional ke beberapa negara tertentu saja dan bukan merupakan penerbangan jarak jauh.

Baca Selengkapnya
Penumpang Pesawat Diprediksi Tembus 9,2 Juta Orang saat Libur Natal dan Tahun Baru 2025
Penumpang Pesawat Diprediksi Tembus 9,2 Juta Orang saat Libur Natal dan Tahun Baru 2025

Program transformasi yang dicanangkan oleh InJourney dilakukan secara fundamental yang meliputi aspek premises, process, dan people.

Baca Selengkapnya