Di Subang, Pertamina sulap sampah plastik jadi bahan bakar
Merdeka.com - PT Pertamina EP mengubah sampah plastik menjadi Bahan Bakar Alternatif (BBA) setara premium dan solar. Produksi setiap bulan mencapai 20 liter.
"Program Corporate Social Responsibility ini membuat Pertamina jadi perusahaan pertama penghasil BBA dari sampah," ujar Field Manager Pertamina EP Subang Armand Mel Hukom, Kamis (4/8).
Hanya saja, BBA baru bisa digunakan untuk kendaraan roda tiga.
-
Apa jenis BBM yang disalurkan Pertamina? PT Pertamina Patra Niaga selaku anak usaha Pertamina menegaskan masih terus menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat, sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan Pemerintah.
-
Dimana Pertamina bantu? Menyikapi kondisi musim kemarau yang berkepanjangan dan terjadinya kebakaran lahan di beberapa wilayah Sumatera Selatan, Pertamina Group berkolaborasi bersama berbagai pihak untuk membantu menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah tersebut dengan mengerahkan 206 personel Fireman tersertifikasi serta peralatan pendukung penanggulangan bencana.
-
Apa saja yang Pertamina salurkan? Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
-
Kapan Pertamina memulai program SEB? Sekolah Energi Berdikari (SEB) yang diinisiasi Pertamina sejak Juni 2023 telah berhasil memberikan edukasi kepada 4.685 siswa untuk mengenal energi bersih.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendistribusikan BBM subsidi? Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, Pertamina akan memastikan distribusi energi bersubsidi di tahun 2024 dapat menjangkau masyarakat kurang mampu di seluruh pelosok negeri dengan harga terjangkau.
-
Apa kontribusi utama Pertamina untuk Indonesia? Pertamina berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional sekaligus menjadi pemimpin dalam transisi energi, guna mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) Indonesia.
"Karena untuk kendaraan yang lain musti ada pengembangan terlebih dahulu. Energi yang dihasilkan pun masih kurang pas untuk kendaraan lain," katanya.
Armand mengungkapkan program ini muncul untuk menyelesaikan persoalan sampah di Subang. Masyarakat di sana terbiasa membuang sampah sembarangan.
"Sampah menjadi masalah di sini. Entah dibakar atau apapun bakal menimbulkan permasalahan sosial," katanya.
"Untuk itu, kami membuat program ini. Masyarakat bisa buang sampah di sini dan bisa bawa pulang uang dari sampahnya."
Pertamina, kata Armand membeli sampah dari warga seharga Rp 4.200 per kilogram untuk gelas plastik dan Rp 2.500 per kilogram untuk botol plastik.
Kemudian, sampah tersebut dimasukkan ke dalam mesin pengolah BBA seharga Rp 3 juta.
"Nantinya, kami akan sebar alat ini di setiap kelurahan di Subang. Sehingga, masalah sampah bisa teratasi." (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkab Banyuwangi terus melakukan berbagai langkah pengolahan sampah.
Baca SelengkapnyaFasilitas ini dapat membantu mengurangi emisi karbon yang dihasilkan sektor kelistrikan, khususnya dari PLTU.
Baca SelengkapnyaSIG melalui anak usahanya, SBI, juga menjadi inisiator sekaligus operator fasilitas RDF pertama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPengembangan SAF merupakan salah satu upaya Pertamina dalam transisi energi, sekaligus mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060.
Baca SelengkapnyaPertamina melalui 121 program Sampah Kita telah berhasil mengolah sampah hingga 876.023 ton.
Baca SelengkapnyaIbu Iriana Jokowi bersama Ibu Wury Ma’ruf Amin, beserta para ibu-ibu yang tergabung dalam OASE mengunjungi booth showcase produk binaan Pertamina Group.
Baca SelengkapnyaLangkah ini penting dilakukan karena ada 13 juta ton lebih sampah plastik dalam setahun.
Baca SelengkapnyaSIG telah menggunakan biomassa pada pabrik-pabrik milik perseroan mencapai 2,7 juta ton untuk bahan bakar selama 2022.
Baca SelengkapnyaDalam satu hari, pekerja mengaku mendapat 2 ton sampah plastik dari Bekasi dan Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaInovasi dalam pengelolaan sampah telah membantu perseroan mendapatkan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaIde untuk membuat bioavtur anyar ini dilatarbelakangi oleh melimpahnya pasokan minyak jelantah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPGN melibatkan anak perusahaan, PT Gagas Energi Indonesia untuk menindaklanjuti kerja sama pemanfaatan Bio-CNG dengan KIS.
Baca Selengkapnya