Di tangan pria ini, warteg bakal bertransformasi ke digital
Merdeka.com - Warung makan pinggir jalan atau kerap disebut warteg tidak mau ketinggalan jaman. Di tangan seorang pria bernama Peter Shearer, warteg akan segera bertransformasi ke dalam dunia digital.
Melalui aplikasi bernama Wahyoo, para pemilik warteg untuk bisa mengembangkan usahanya dengan lebih mudah. Saat ini hampir semua pemilik warteg selalu bekerja keras bangun pagi kemudian pergi ke pasar untuk belanja bahan baku kemudian memasak.
"Dan akhirnya itu membuat mereka bekerja dengan capek sampai malam. Besok pagi sudah bangun lagi, pemilik warteg ini kalau lebaran itu liburnya panjang banget, mereka puas-puasin di kampung," kata Peter di Kawasan SCBD, Jakarta, Selasa (24/4).
-
Siapa yang ajak UMKM go digital? Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mengajak pelaku UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital.
-
Siapa yang mendorong digitalisasi Pasar Imogiri? Digitalisasi Pasar Tradisional oleh BRI Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai salah satu bank milik pemerintah terbesar, terus berupaya mendorong inovasi dan digitalisasi UMKM agar sektor ini dapat berkembang.
-
Bagaimana Warteg berkembang? Setelah usaha mereka makin besar, beberapa warteg membuka cabang pada lokasi lainnya yang masih di seputaran Jabodetabek.
-
Siapa yang ingin membawa Warteg ke pasar dunia? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengupayakan Warung Tegal (Warteg) bisa masuk ke pasar internasional/go international melalui program Spice Up The World (SUTW).
-
Dimana Warteg ingin dibuka di pasar dunia? Dia berharap, Warteg bisa dibuka di New York, Jerman. Selain itu, banyak juga permintaan di Timur Tengah ini yang akan kita fasilitasi.
-
Bagaimana digitalisasi membantu UMKM naik kelas? Di tangan berinsting bisnis, digitalisasi telah mengubah cara meraup cuan. Tanpa harus punya toko fisik, semua bisa jadi penjual online. Asal punya gawai, ada akses internet, dan bubble wrap untuk pembungkus, transaksi jual beli barang atau jasa bisa berjalan. Uang masuk ke dalam kantong hanya dari sentuhan tangan.
Berangkat dari hal tersebut, Peter membuat terobosan baru di mana nantinya pemilik warteg tidak perlu lagi pergi ke pasar untuk belanja bahan baku makanan. Nantinya kurir dari Wahyoo yang akan mengambil alih tugas tersebut.
"Kita berusaha mengerti problemnya mereka, karena itu kita bilang sudah pakai aplikasi kita saja kita yang akan bantu pesenin bahan baku makanan plus kita akan bantu. Mereka cuma fokus ke makanan saja dan bahkan mungkin ke depannya kita akan sediakan makanan setengah jadi juga. Jadi mereka tinggal melayani customer," ujarnya.
Peter mengungkapkan, selama ini orang enggan makan di warteg karena merasa sangsi akan kebersihan bahan baku mereka. Dengan hadirnya fasilitas kurir belanja, diharapkan bisa menjadi solusi untuk membuat banyak orang kembali melirik warteg sebagai salah satu pilihan mengisi perut.
"Mereka yang mau makan di warteg takut es batunya kotor, takut teh nya dari mana, takut berasnya dari mana dan bahan baku yang lain gitu. Nah ini bahan bakunya kita yang akan jaga, kita akan bantu pastikan bahwa bersih."
Selain itu, pihak Wahyoo juga akan membantu untuk memperbaiki warung tersebut supaya lebih nyaman dan menarik banyak pembeli. "Kita sekarang udah hampir 500 warteg bergabung di seluruh Jakarta, nanti ke depannya target kita 12.000 warteg di Jabodetabek pertengahan tahun depan. Tahun ini harusnya kita udah 10.000 warteg."
Adapun cara mendaftarkan warteg masuk ke aplikasi Wahyoo cukup mudah melalui www.wahyoo.com. Meski demikian, Peter mengaku tidak akan mengubah konsep desain warteg menjadi lebih modern, melainkan hanya memperbaiki tanpa mengubah estetika warteg sebagai warung makan sederhana.
"Kita ada 4 pilihan bagi mereka yang ingin bergabung, bagi mereka yang ingin produknya dimasukkan, bagi mereka yang kira-kira mau pasang iklan di dalam dan sebagainya. Biaya untuk bergabung saat ini free. Tentu ada syaratnya, kita harus melihat tempatnya ini trafficnya bagus atau tidak, survei dulu apakah pemilik wartegnya ramah atau tidak," jelas Peter.
Ke depannya, Wahyoo juga akan melayani pemesanan makanan olahan warteg via aplikasi dan diantar oleh kurir Wahyoo. Wahyoo ditargetkan akan segera launching secepatnya di tahun ini.
"Ini akan jadi sebesar gojek ya, kalau gojek menanfaatkan ojek-ojek saya akan membantu pemilik warung makan untuk lebih maju lagi karena warteg ini sangat Indonesia banget nih," tukasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria ini borong semua makanan satu warteg. Makanan dibagikan ke warga untuk makan sahur.
Baca SelengkapnyaHadirnya ekonomi digital tidak melulu demi pemasukan negara. Manfaat ini juga dirasakan masyarakat yang ingin mengubah nasib hidupnya menjadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaSejak video Sugiman berjualan soto dengan menggunakan Apple Vision Pro diunggah Yohannes, dagangan Sugiman laris manis.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, tekadnya membangun bisnis di dunia digital memberikan kesempatan pada Benny raih omzet ratusan juta!
Baca SelengkapnyaEra digitalisasi membuka pintu bagi transformasi yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan. Termasuk dalam dunia bisnis mikro dan keuangan perorangan.
Baca SelengkapnyaMasih sedikit warteg termasuk anggota Kowantara yang menggunakan pembayaran QRIS
Baca SelengkapnyaPenggunaan teknologi ini penting untuk meningkatkan kualitas layanan terhadap konsumen Pos Indonesia. Misalnya, mengantisipasi kerusakan barang paket kiriman.
Baca SelengkapnyaSaat TikTok Shop ditutup, penjualan produk mereka menurun drastis.
Baca SelengkapnyaPria Ini Buka Jasa 'Santo Suruh' Lewat Sosmed, Idenya Dipuji Mahal
Baca Selengkapnya