Di tangan pria Magelang ini, kaleng bekas disulap jadi uang jutaan
Merdeka.com - Berbekal dari ketidaksengajaannya memperbaiki kotak tempat uang angkot yang disopirinya dengan kaleng bekas, Kusnodin kini berhasil menjadi pengrajin kaleng bekas dengan penghasilan puluhan juta per bulan. Selain itu, warga Magelang, Jawa Tengah tersebut juga mampu mempekerjakan warga sekitar rumahnya.
Kesuksesan Kusnodin berawal saat keterampilannya mengolah limbah kaleng bekas menjadi bentuk binatang mulai diminati masyarakat Magelang dan sekitarnya. Sejak saat itu, tepatnya pada 1987, dia berhenti sebagai sopir angkot dan serius menggeluti kerajinan kaleng.
"Pas tahun 87, saya mutusin berhenti jadi sopir angkot karena pesanan sudah banyak," ujar Kusnodin saat ditemui di bengkel kerajinannya di Magelang, Jumat (21/8).
-
Bagaimana Pabrik Kesono berkembang? Saat semakin berkembang, pabrik ini punya PLTA dari sungai yang tak jauh dari pabrik.
-
Bagaimana cara meraup untung puluhan juta dari berjualan keripik ubi? Setelah penjualan tidak ada kendala, Faisal mengaku keuntungannya juga berlipat ganda. Dalam sebulan, usahanya bisa meraup omzet sampai dengan Rp30 hingga Rp40 juta. 'Kalau sekarang Alhamdulillah omzetnya bisa mencapai Rp30-40 juta,' tambahnya.
-
Apa saja harta kekayaan Komeng? Harta komedian yang dikenal dengan jargon 'Uhuy' itu terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp14 miliar. Komeng juga tercatat memiliki sejumlah mobil senilai Rp1,36 miliar. Terdiri dari mobil Jeep Compass, Daihatsu Luxio, Suzuki XL7, Hyundai H-1 dan dua buah mobil Suzuki dari hasil hadiah. Komeng juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp8 juta. Setara kas dan setara kas mencapai Rp114 juta.
-
Apa ciri khas usaha kerajinan kayu mereka? Melihat tingginya permintaan pasar, Prima dan Andi memutuskan mulai melakukan produksi kerajinan kayu sendiri. Sejak awal, keduanya memutuskan ciri khas usahanya adalah kerajinan kayu berwarna pastel.
-
Apa kontribusi besar UMKM terhadap ekonomi nasional? Jadi kalau melihat data ini UMKM kita ini sumbangsinya terhadap ekonomi nasional kita sangat besar. Bayangkan 97 persen tenaga kerja ini di-supply dari UMKM kita,' ucapnya.
-
Apa yang diproduksi Pabrik Kesono? Saat itu, pabrik tenun ini memproduksi sarung, handuk, kain perempuan, hingga pesanan seragam dari KNIL (tentara kerajaan Hindia Belanda).
Salah satu kerajinan ciptaannya yang paling banyak dipesan adalah patung berbentuk burung merak. Kerajinan ini banyak dipesan oleh orang asing.
Bahkan, burung merak dari kaleng yang diawalnya dijual Rp 40.000, sekarang harganya melonjak hingga Rp 16 juta. Harga tersebut meninggi setelah dijual oleh orang asing di galeri milik mereka di Jakarta.
"Kalau harga dari saya Rp 2,6 juta. Sesudah dibeli sama orang asing dan dijual di galerinya di Kemang, harganya jadi Rp 16 juta," jelas Kusnodin.
Kusnodin menceritakan, produknya mulai dikenal luas setelah dirinya membuka pameran di Inacraft 2014. Saat itu, stand pamerannya bahkan sempat dikunjungi mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Di belakang bapak presiden, ada ratusan orang ngantre. Setelah itu 400 barang saya habis hari itu juga," kenang Kusnodin.
Di balik kesuksesannya sekarang, perjuangan Kusnodin bukan tanpa hambatan. Dia mengaku pernah mengalami kerugian saat barang yang diekspornya ke Singapura pada 1997 dikembalikan.
"Waktu itu dari Singapura memesan 300 patung ayam. Yang diterima hanya 90, sisanya dikembalikan," kenang bapak dua orang anak ini.
Belakangan, Kusnodin baru tahu jika 210 patung yang dikembalikan itu bukan dirinya yang merakit, melainkan karyawannya. Belajar dari kasus tersebut, dia memutuskan untuk merakit sendiri patung kaleng kerajinannya. Jadi karyawannya hanya memotong dan memilin kaleng sebagai bahan dasar.
Pada perhelatan APEC tahun lalu yang diadakan di Bali, penyelenggara meminta Kusnodin untuk membuat 100 patung burung merak. Pesanan itu dikerjakannya dalam waktu tiga bulan.
"Kebanyakan ngerjainnya malam hari. Merakit sendiri, saya, anak dan keponakan yang mengerjakannya," ujar Kusnodin.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengrajin barang bekas dari kayu dan biji-bijian bernama Samsul Arifin sangatlah inspiratif.
Baca SelengkapnyaBegitu kreatif, pria tersebut memanfaatkan botol bekas yang sudah tak lagi terpakai.
Baca SelengkapnyaDari keterampilannya ini, rata-rata ia mampu mengumpulkan cuan hingga Rp5 juta per bulannya.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaDdi tangan santri ini daun jati jadi sumber cuan. Ia membuat lukisan dari daun jati bernilai seni tinggi.
Baca SelengkapnyaKisah mantan kuli pembuatan batu bata berhasil sukses dari berjualan pisang goreng di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaFatah Hasan (20) mengaku belajar membuat kerajinan dari sosok ayahnya.
Baca SelengkapnyaSosok Kepala Desa viral menjadi sorotan karena memamerkan bergepok-gepok uang berjumlah lima kardus. Berikut ulasannya.
Baca SelengkapnyaUsaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca SelengkapnyaPeternak jangkrik di Deli Serdang sukses meraup keuntungan hingga jutaan rupiah. Peternak tak perlu modal besar untuk memulai usaha yang satu ini.
Baca SelengkapnyaKini, dia pun mulai menuai hasilnya. Setiap bulan, dia mampu meraup omzet Rp25 juta.
Baca SelengkapnyaAwalnya, Suparno memulai usaha berjualan singkong dan jagung, tetapi pada akhirnya bangkrut.
Baca Selengkapnya