Di Tengah Ancaman Resesi, Ekonomi RI Justru Naik Capai 5,72 Persen
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 sebesar 5,72 persen (yoy), lebih tinggi dari capaian di kuartal II-2022 sebesar 5,44 persen (yoy).
"Bila dibandingkan dengan tahun lalu, ekonomi Indonesia tumbuh 5,72 persen (yoy)," kata Kepala BPS, Margo Yuwono di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Senin (7/11).
Margo menjelaskan, ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 mengalami pertumbuhan 1,81 persen jika dibandingkan dengan kuartal II-2022. Sehingga secara kumulatif pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2022 sampai kuartal III-2022 sebesar 5,40 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
"Secara kumulatif artinya sampai kuartal III, Ekonomi Indonesia tumbuh 5,40 persen (yoy)," kata dia.
Capaian tersebut berasal dari kondisi ekonomi yang diukur dari Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku yang tercatat Rp 5.091,2 triliun. JIka dihitung harga konstan pada kuartal III-2022 ini sebesar Rp 2.976,8 triliun.
Adapun beberapa catatan peristiwa domestik yang mendukung pertumbuhan ini antara lain, ditandai dengan perkembangan perkembangan kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) yang tumbuh tinggi hingga 10 ribu kali lipat. Selain itu, ditandai juga dengan rata-rata tingkat hunian hotel berbintang yang naik 21,3 persen (yoy).
"Ini sejalan dengan adanya pelonggaran syarat perjalanan wisman yang tumbuh sangat tinggi," kata dia.
BPS juga mencatat tumbuhnya ekonomi Indonesia ini karena respon pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat. Ditandai peningkatan realisasi bantuan sosial yang tumbuh 12,46 persen (yoy) dan peningkatan subsidi energi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 111,96 persen (yoy).
"Ini untuk menjaga daya beli masyarakat," kata dia.
Untuk menjaga daya beli masyarakat terjaga, konsumsi indeks penjualan eceran rill tumbuh 5,25 persen. Selain itu pinjaman konsumsi juga tumbuh 7,9 persen.
Di sisi lain, nilai transaksi uang elektronik juga tumbuh 12,3 persen. Kemudian dari sisi suplai ditandai dengan adanya peningkatan dari PMI Manufaktur Indonesia di kuartal III-2022 ini lebih tinggi kuartal III-2021.
Dari sisi konsumsi listrik baik segmen industri atau bisnis sudah lebih baik. Konsumsi listrik segmen industri tumbuh 10,46 persen dan bisnis tumbuh 21,5 persen. "Ini catatan ekonomi kuartal III ini lebih baik dibandingkan kuartal III 2021," pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 sebesar 5,17 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi di kuartal II-2024 hanya 5,05 persen, lebih rendah dari capaian kuartal I-2024 di angka 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaTren perlambatan ini menjadi perhatian mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan, seperti ketidakpastian pasar dan perlambatan.
Baca SelengkapnyaEdy Mahmud mengatakan salah satu komponen pendorongnya yakni konsumsi rumah tangga sebesar 5,23 persen.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimis perkembangan terkini menunjukkan kegiatan ekonomi pada kuartal II 2024 tetap terjaga dengan baik.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II 2024 ditopang oleh kinerja positif di semua sektor.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 utamanya berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 diprediksi capai 5,1 persen, didukung oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca Selengkapnya