Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dianggap Untungkan Orang Kaya, 97 Persen Netizen Tolak Tax Amnesty Jilid II

Dianggap Untungkan Orang Kaya, 97 Persen Netizen Tolak Tax Amnesty Jilid II ilustrasi pajak. ©Istimewa

Merdeka.com - Continuum Data Indonesia menyampaikan hasil penelitian terkait opini publik di media sosial terhadap Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP). Hasilnya, 97 persen netizen masih menyatakan penolakan pada program pengampunan pajak atau tax amnesty jilid II yang akan digelar pada 1 Januari-30 Juni 2022.

"Dari setiap kebijakan yang ada dalam UU HPP, bisa dilihat bahwa tax amnesty mendapatkan penolakan yang paling besar dari masyarakat, yaitu sebesar 97 persen," kata Data Analyst Continuum Data Indonesia Natasha Yulian dalam sesi webinar, Jumat (29/10).

Natasha mengatakan, penolakan oleh warga medsos itu terjadi karena menganggap UU baru perpajakan, khususnya program pengampunan pajak cenderung lebih menguntungkan orang kaya.

"UU tersebut akan menghilangkan sanksi pidana pengemplang pajak, dan pengurangan denda bagi penunggak pajak. Ada juga yang berpendapat bahwa UU yang baru ini merupakan titipan oligarki, karena lebih banyak menampung keinginan-keinginan para cukong," ungkapnya.

Namun, Natasha melanjutkan, masyarakat di sisi lain mengapresiasi kebijakan baru yang tertuang dalam UU HPP. Seperti soal integrasi NIK ke dalam NPWP, aturan baru pengenaan PPh untuk wajib pajak orang pribadi, hingga sektor jasa pendidikan dan kesehatan yang bebas dari PPN.

"Sedangkan untuk kebijakan lainnya, mayoritas masyarakat merespon positif. Untuk kebijakan lainnya mendapat resspon positif di atas 80 persen. Sebanyak 63 persen masyarakat menyambut positif UU HPP. Ini berarti berdasarkan data yang berhasil kami dapatkan, sebagian besar masyarakat pro terhadap perubahan-perubahan dalam UU HPP," tandasnya.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
RUU Tax Amnesty Masuk Prolegnas 2025, Analis: Kebijakan Kurang Ideal dan Ciptakan Rasa Ketidakadilan
RUU Tax Amnesty Masuk Prolegnas 2025, Analis: Kebijakan Kurang Ideal dan Ciptakan Rasa Ketidakadilan

Tax amnesty ini akan memberikan rasa ketidakadilan terhadap wajib pajak yang telah patuh.

Baca Selengkapnya
Survei Indef: Netizen Sosial Media Anggap Kenaikan Utang Sebagai Beban Negara
Survei Indef: Netizen Sosial Media Anggap Kenaikan Utang Sebagai Beban Negara

Dalam catatan Menteri Keuangan (Menkeu) posisi utang pemerintah mencapai Rp8.353,02 triliun pada Mei 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Survei Indikator, 10 Tahun Pemerintahan Jokowi Pemberantasan Korupsi Sangat Buruk
VIDEO: Survei Indikator, 10 Tahun Pemerintahan Jokowi Pemberantasan Korupsi Sangat Buruk

Hasilnya, masyarakat menilai pemberantasan korupsi di ukuran sedang, buruk dan sangat buruk

Baca Selengkapnya
Survei Indikator: 68,6 Persen Publik Tak Setuju Pilpres 2024 Diulang Tanpa Prabowo-Gibran
Survei Indikator: 68,6 Persen Publik Tak Setuju Pilpres 2024 Diulang Tanpa Prabowo-Gibran

Survei Indikator: 68,6 Persen Publik Tak Setuju Pilpres 2024 Diulang Tanpa Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya
Survei LSI: Mayoritas Publik Ingin Koruptor Kasus Timah Dimiskinkan dan Dipenjara Seumur Hidup
Survei LSI: Mayoritas Publik Ingin Koruptor Kasus Timah Dimiskinkan dan Dipenjara Seumur Hidup

Kasus korupsi tata niaga timah menyebabkan kerugian negara Rp271 triliun.

Baca Selengkapnya
Survei Litbang Kompas: 63,7 Persen Publik Setuju Politik Dinasti Dibatasi
Survei Litbang Kompas: 63,7 Persen Publik Setuju Politik Dinasti Dibatasi

Hasil Survei Litbang Kompas menyatakan, sebanyak 63,7 persen responden menyetujui agar praktik politik dinasti dibatasi.

Baca Selengkapnya
Survei: 76 Persen Masyarakat Puas Penyelenggaraan Pemilu 2024, Bagaimana dengan Pendukung Anies dan Ganjar?
Survei: 76 Persen Masyarakat Puas Penyelenggaraan Pemilu 2024, Bagaimana dengan Pendukung Anies dan Ganjar?

Mayoritas responden menyatakan puas atas penyelenggaraan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Anies soal Pajaki Orang Kaya: Emang Ada Utang Budi Apa?
Anies soal Pajaki Orang Kaya: Emang Ada Utang Budi Apa?

Pasangan AMIN bakal menagih pajak 100 orang terkaya di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Survei Poltracking: 86,5 Persen Responden Puas dengan Kinerja Jokowi
Survei Poltracking: 86,5 Persen Responden Puas dengan Kinerja Jokowi

Apabila dirinci sebanyak 17,4 persen responden merasa sangat puas dan 69,1 persen responden cukup puas.

Baca Selengkapnya
Survei Indikator Politik Catat Warga Jakarta Puas dengan Kinerja Jokowi
Survei Indikator Politik Catat Warga Jakarta Puas dengan Kinerja Jokowi

Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa bantuan sosial (bansos) berefek kepada approval rating Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Heru Akui Aturan PBB-P2 Tak Beri Dampak Masyarakat Bawah
Heru Akui Aturan PBB-P2 Tak Beri Dampak Masyarakat Bawah

Insentif yang dikeluarkan itu khusus bagi wajib pajak yang memiliki hunian di bawah Rp2 miliar.

Baca Selengkapnya
Istana Tak Setuju Survei Kompas Rakyat Puas Kinerja Jokowi Karena Bansos
Istana Tak Setuju Survei Kompas Rakyat Puas Kinerja Jokowi Karena Bansos

Moeldoko menilai kepuasan kepada Presiden Jokowi karena pelayanan yang diberikan pada publik.

Baca Selengkapnya