Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dibanding cetak sawah baru, pemerintah diminta perkuat pemberian bibit berkualitas

Dibanding cetak sawah baru, pemerintah diminta perkuat pemberian bibit berkualitas Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan Kadin Indonesia Franciscus Welirang. ©2018 Merdeka.com/Wilfridus Setu Embu

Merdeka.com - Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Franciscus Welirang, mendorong pemerintah untuk memperkuat program penyediaan bibit padi berkualitas. Menurut dia, penyediaan bibit padi berkualitas akan jauh lebih menguntungkan dibandingkan program cetak sawah baru yang saat ini sedang dilakukan.

Keuntungan pertama yang didapat dengan penyediaan benih berkualitas, kata dia, adalah peningkatan produktivitas meskipun lahan yang digunakan tidak bertambah.

"Mungkin prioritas cetak sawah. Kan gampang kalau saya punya benih padi 4 ton hari ini. Saya punya benih yang bisa hasilkan 10 ton per hektar. Semua pakai benih ini. Otomatis double kan saya punya produksi. Kok capek susah-susah amat cetak sawah lagi. Ini (benih) saja diintesifikasi," kata dia, saat ditemui, di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (24/10).

Orang lain juga bertanya?

Nah dengan adanya peningkatan produktivitas tentu kesejahteraan petani akan lebih terjamin. "Objektifnya berproduksi padi sebanyak mungkin, tapi menghasilkan padi memberikan kesejahteraan tidak? Bisa kalau harga naik. Nah harga tinggi konsumen nangis. Harga rendah petani nangis," kata dia.

"Yang bisa menyelesaikan itu apa? Bibit yang produktivitasnya lebih tinggi kan? Kalau 4 ton menjadi 5 ton double kan? Walau harga tidak naik, dia tetap mendapatkan penghasilan double karena itulah bibit ini penting," imbuhnya.

Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa penyediaan benih yang berkualitas akan jauh lebih membantu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani. "Produktivitas dong yang paling penting. Nah 10 tahun lalu hal ini masih dibahas. Bahwa untuk kesejahteraan petani di Indonesia kita membutuhkan bibit yang produktivitasnya lebih tinggi," tegasnya.

Dia turut mendorong pemerintah melakukan validasi berkala terhadap benih-benih padi yang sudah beredar dan ditanam oleh petani. Hal tersebut untuk memastikan apakah kualitas benih, terutama produktivitasnya benar-benar sesuai dengan informasi yang diterima petani ketika menerima benih tersebut.

Sebagai contoh, pemerintah perlu melakukan pengecekan lapangan terhadap benih yang diklaim dapat menghasil produksi 10 ton per hektare. Apakah setelah ditanam oleh petani produktivitas memang benar 10 ton per hektare atau malah meleset.

"Itu kan yang jadi di tanah 2 hektare. Begitu tanah 50.000 hektare (produksi) rata-ratanya berapa. Jadi kalau bicara 10 ton per hektare itu baru awal. Tadi kan dijelaskan sesudah 3 tahun berjalan, atau lima harus ada validasi, yang dibilang 10 ton, oh ternyata rata-rata hanya 7 ton," kata Franciscus.

"Tidak bisa anda mengatakan saya menghasilkan benih 10 ton, di lahan yang berapa luas, di mana, untuk itu sudah mulai dibagikan," lanjut dia.

Dengan demikian, baik petani maupun pemerintah akan mendapatkan data yang akurat mengenai kualitas bibit dan produksi beras di tingkat petani.

"Ngomong saja sama petaninya memang berani jamin dia hasilnya 10 ton per hektar? Kalau mau jamin, wah nggak capai, oh itu kamu pupuknya, kan banyak variasinya. Harus ada validasi itu yang confirmed," tandasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prioritaskan Swasembada Pangan, Prabowo-Gibran Bakal Pastikan Pupuk Langsung ke Petani
Prioritaskan Swasembada Pangan, Prabowo-Gibran Bakal Pastikan Pupuk Langsung ke Petani

Poin 12 berbunyi, 'Menjamin ketersediaan pupuk, benih, dan pestisi langsung ke petani'.

Baca Selengkapnya
Harga Beras di Indonesia Lebih Mahal Dibandingkan Negara Lain, Ternyata Ini Penyebabnya
Harga Beras di Indonesia Lebih Mahal Dibandingkan Negara Lain, Ternyata Ini Penyebabnya

Hal ini untuk memastikan bahwa petani juga mendapatkan keuntungan yang layak dari hasil pertanian mereka.

Baca Selengkapnya
Ketua Marga Merauke Ajak Masyarakat Dukung Program Cetak Sawah
Ketua Marga Merauke Ajak Masyarakat Dukung Program Cetak Sawah

Menurut Johanes, masyarakat tak perlu ragu apalagi risau akan adanya isu penyerobotan lahan yang selama ini muncul ke permukaan.

Baca Selengkapnya
Kementan Pastikan Program Cetak Sawah Berjalan Lancar
Kementan Pastikan Program Cetak Sawah Berjalan Lancar

Kementan berkomitmen akan mempercepat pencetakan sawah satu juta hektare.

Baca Selengkapnya
Cerita Petani Humbang Hasundutan Sukses Tanam Bawang Merah dari Biji, Hemat Biaya & TIngkatkan Produksi
Cerita Petani Humbang Hasundutan Sukses Tanam Bawang Merah dari Biji, Hemat Biaya & TIngkatkan Produksi

Lochkung berkisah dahulu petani menanam bawang merah dari umbi bibit yang membutuhkan biaya yang sangat mahal.

Baca Selengkapnya
Ikut Program Lumbung Pangan, Begini Kisah Para Petani di Tanah Humbang Hasundutan
Ikut Program Lumbung Pangan, Begini Kisah Para Petani di Tanah Humbang Hasundutan

Salah satu kisah inspiratif datang dari John Les Lumbuun, seorang petani Desa Ria Ria berusia 42 tahun telah menggarap lahannya sejak 2020.

Baca Selengkapnya
Petani Bunga Malam Untung Rp12,9 Juta Lewat Program Ini
Petani Bunga Malam Untung Rp12,9 Juta Lewat Program Ini

Program ini mendorong petani untuk tidak ketergantungan terhadap pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya
Cara Prabowo-Gibran Tingkatkan Kesejahteraan Petani
Cara Prabowo-Gibran Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Budisatrio menjelaskan, Prabowo-Gibran memiliki beberapa program untuk menjamin kesejahteraan petani tersebut.

Baca Selengkapnya
Anggaran Subsidi Pupuk Ditambah Rp14 Triliun, Ini Sederet Manfaat Dirasakan Petani
Anggaran Subsidi Pupuk Ditambah Rp14 Triliun, Ini Sederet Manfaat Dirasakan Petani

Dengan adanya tambahan subsidi pupuk, maka harga pupuk akan lebih terjangkau, sehingga biaya produksi pertanian akan berkurang.

Baca Selengkapnya
Merauke Panen Raya Padi Seluas 14.000 Hektare Hasil Optimasi Lahan Kementan
Merauke Panen Raya Padi Seluas 14.000 Hektare Hasil Optimasi Lahan Kementan

Panen dan tanam padi secara serentak ini menjadi bukti nyata dari upaya berkelanjutan Kementan dalam memperkuat ketahanan pangan.

Baca Selengkapnya
Kelompok Tani di Semarang Ini Buktikan Hasil Panen Lebih Produktif Gunakan Pupuk Organik, Lebih Ekonomis dan Bikin Tanah Subur
Kelompok Tani di Semarang Ini Buktikan Hasil Panen Lebih Produktif Gunakan Pupuk Organik, Lebih Ekonomis dan Bikin Tanah Subur

Setelah menggunakan pupuk organik, produktivitas hasil pertanian naik hingga 2,6 ton

Baca Selengkapnya
FOTO: Petani NTB Panen Perdana Jagung Bioteknologi
FOTO: Petani NTB Panen Perdana Jagung Bioteknologi

Jagung bioteknologi diklaim membuat para petani mendapatkan potensi peningkatan pendapatan hingga 30 persen dibandingkan dengan praktik konvensional.

Baca Selengkapnya