Didominasi Milenial, Penjualan Sukuk Ritel Seri SR014 Capai Rp16,71 Triliun
Merdeka.com - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat penjualan Sukuk Ritel seri SR014 telah mencapai Rp16,71 triliun dengan menjangkau 35.626 orang di seluruh provinsi di Indonesia. Sukuk ini menggunakan akad Ijarah Asset to be Leased, dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek APBN tahun 2021 sebagai underlying assets.
"Hasil penjualan SR014 mencapai Rp16,71 triliun, atau oversubscribed sebesar 1,67x dari target penerbitan sebesar Rp10,00 triliun, di tengah kondisi pasar keuangan yang masih belum stabil," tulis keterangan Kemenkeu, Selasa (23/3).
Seperti diketahui, kupon SR014 sebesar 5,47 persen merupakan yang terendah sepanjang sejarah penerbitan SBN Ritel, meskipun terdapat tren kenaikan yield di pasar SBN secara year-to-date tahun 2021. Sementara jika dilihat jumlah investor SR014 sebanyak 35.626 orang merupakan yang terbesar ketiga sepanjang penerbitan SBSN Ritel, setelah SR008 dan SR013. Adapun Rata-rata pemesanan SR014 adalah sebesar Rp468,90 juta.
-
Bagaimana aset BLBI dimanfaatkan? 'Lahan yang dilakukan hibah tersebut antara lain diperuntukan sebagai gedung kantor pelayanan, rumah dinas, laboratorium, kampus politeknik negeri, hingga gedung penyimpanan barang bukti,' ujar Hadi dalam acara penyerahan aset eks BLBI di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (5/7).
-
Apa aset eks BLBI yang dihibahkan? Aset sitaan dari kasus BLBI dihibahkan pemerintah kepada kementerian dan lembaga untuk dimanfaatkan.
-
Kenapa aset BLBI dihibahkan? 'Aset ini harus segera digunakan oleh kementerian/lembaga, agar pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab tidak lagi menduduki aset tersebut,' pinta Hadi.
-
Siapa yang menerima aset eks BLBI? Aset-aset sitaan itu diberikan kepada Mahkamah Agung, Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Agama, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Intelijen Negara, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Badan Pusat Statistik (BPS), dan Ombudsman RI.
-
Apa aset BRI saat ini? Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian pada September 2023, Aset BRI mencapai Rp1.851,97 T atau tumbuh 9,93% (yoy).
-
Mengapa orang menggunakan BPKB untuk pinjaman dana? Kebutuhan mendesak di tengah kondisi finansial yang sulit, membuat orang-orang mencari solusi pinjaman dana guna memenuhi kebutuhannya. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah pinjaman dana dengan menggadaikan BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor).
Kemenkeu mencatat Investor Generasi Y/Milenial yang membeli SR014 tercatat sebanyak 12.968 orang, atau 36,40 persen dari total investor, dengan nominal pembelian sebesar Rp3,10 triliun, atau 18,56 persen dari total penjualan. Pembelian SR014 oleh investor Generasi Z tercatat dilakukan oleh 331 orang (0,93 persen dari total investor) dengan nominal sebesar Rp119,44 miliar (0,71 persen dari total penjualan).
Dari sisi profesi, investor Wiraswasta mencatat nominal pembelian terbesar yaitu Rp7,24 triliun (43,35 persen dari total penjualan), sedangkan investor Pegawai Swasta merupakan jumlah investor terbanyak yaitu 12.098 orang (33,96 persen dari total investor).
Sedangkan partisipasi investor ASN/TNI/Polri pada SR014 adalah sebesar Rp641,52 miliar (3,84 persen dari total penjualan) dengan jumlah investor sebanyak 2.110 orang (5,92 persen dari total investor). Nominal penjualan terbesar terjadi pada provinsi DKI Jakarta, yaitu Rp6,14 triliun (36,77 persen dari total penjualan) dari 11.548 orang (32,41 persen dari total investor).
Porsi penjualan SR014 di Wilayah Indonesia Timur adalah sebesar 0,89 persen dari total penjualan, dengan porsi investor sebanyak 0,62 persen dari total investor. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan SR012 dan SR013, baik dari sisi nominal penjualan maupun jumlah investor.
Jumlah investor baru SR014 sebanyak 11.928 orang atau 33,48 persen dari total investor, dengan nominal pembelian sebesar Rp4,28 triliun (25,63 persen dari total penjualan). Investor baru SR014 paling banyak berasal dari Generasi Y/Milenial, yaitu 5.293 orang (44,37 persen dari total investor baru).
Setelmen Sukuk Negara Ritel seri SR014 akan dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2021 dan dicatatkan di PT. Bursa Efek Indonesia pada tanggal 25 Maret 2021. Namun demikian, perdagangan di pasar sekunder baru dapat dilakukan pada tanggal 11 Juni 2021 karena SR014 memiliki minimum holding period sampai dengan tiga periode imbalan.
Di tahun 2021 ini, Pemerintah telah menerbitkan sebanyak 2 Instrumen SBN Ritel (ORI019 dan SR014) dengan total nominal penerbitan mencapai Rp42,70 triliun.
Penerbitan Instrumen SBN Ritel tersebut merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk memperdalam pasar keuangan domestik serta memperluas basis investor, khususnya investor ritel. Besarnya penjualan SR014 menunjukkan bahwa di tengah ketidakpastian pasar dan kondisi pandemi yang belum ada kejelasan kapan berakhir, minat investor ritel terhadap instrumen SBN masih sangat tinggi.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Permintaan investor terhadap surat utang negara atau Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI023 mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaBNI memberikan opsi terbaik bagi milenial untuk memiliki rumah idaman dengan akses transportasi memadai.
Baca SelengkapnyaErick Thohir menilai, gaya hidup konsumtif bisa dialihkan menjadi belanja yang lebih bermanfaat bagi masa depan.
Baca SelengkapnyaMenurut Kemenkeu, menyimpan dana di SBN ritel ini bisa terhindar dari sejumlah risiko investasi, utamanya risiko gagal bayar.
Baca SelengkapnyaDi tengah kondisi pasar keuangan global yang volatile, di pasar domestik terjadi outflow dalam periode Juli hingga Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaEkosistem investasi yang terjaga stabil di awal tahun 2024 memberikan kepercayaan kepada investor.
Baca SelengkapnyaHal ini menegaskan peran penting generasi muda dalam menggerakkan pasar properti, terutama di tengah dinamika seperti pergeseran minat ke wilayah berkembang.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan Direktur Utama BRI Sunarso pada press conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan III 2024 di Jakarta (30/10).
Baca SelengkapnyaSRBI akan mulai diimplementasikan pada 15 September 2023 sebagai instrumen operasi moneter rupiah kontraksi.
Baca SelengkapnyaSBR ini memiliki kupon yang mengambang dengan kupon minimal (floating with floor) dan mengacu pada Bank Indonesia Rate (BI-Rate).
Baca SelengkapnyaLaksono menyebut, layanan dalam aplikasi Brights milik perseroan pada tahun ini akan didukung dengan rencana kerja sama bersama 20 Manajemen Investasi (MI).
Baca SelengkapnyaBank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca Selengkapnya