Dihadiri Wamen BUMN, Mandiri Investment Forum Bakal Bahas soal LPI
Merdeka.com - Wakil Menteri II Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo dijadwalkan akan menjadi salah satu pembicara penting dalam acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2021. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri, Panji Irawan.
"Bapak Wamen BUMN II Kartika Wirjoatmodjo akan hadir khusus," ujar dia dalam webinar Persiapan Pelaksanaan Mandiri Investment Forum 2021 secara virtual di Jakarta, Senin (25/1).
Dia membocorkan, anak buah Erick Thohir itu nantinya akan menyampaikan pandangannya terkait Sovereign Wealth Funds (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Mengingat kehadiran lembaga anyar ini sangat dinantikan oleh banyak investor baik dari dalam maupun luar negeri yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia.
-
Siapa yang akan mengelola kekayaan Indonesia? 'Saya Prabowo-Gibran dengan Koalisi Indonesia Maju kami bertekad untuk menjaga kekayaan Indonesia dan tidak hanya menjaga kami ingin mengelola, kami ingin mengurus, kami ingin mengatur kekayaan itu supaya nilai tambahnya bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,' ujar dia.
-
Apa yang menjadi fokus investasi 'family office' di Indonesia? Lebih lanjut menurut dia, selain memperluas diferensiasi produk keuangan, pemerintah juga mesti memberikan jaminan kepastian hukum, pemberantasan korupsi, peningkatan daya saing, serta perlindungan data pribadi.'Family office ini kumpulan aset dari high net worth individual, orang-orang super kaya. Jadi mereka sangat sensitif soal perlindungan data pribadi,' kata Bhima.
-
Mengapa Presiden Jokowi ingin menarik investasi 'family office' ke Indonesia? Pemerintah memproyeksikan investasi dari pengelolaan dana berbasis keluarga atau family office yang bisa ditarik ke Indonesia mencapai USD500 miliar dalam beberapa tahun ke depan. Jumlah tersebut merupakan 5 persen dari total dana yang dimiliki perusahaan keluarga atau family office di dunia sebesar USD11,7 triliun.
-
Siapa yang dilibatkan dalam skema investasi 'family office'? Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara untuk membahas potensi skema investasi 'family office' dalam rapat internal di Istana Negara Jakarta, Senin (1/7) lalu.
-
Bagaimana cara Jokowi meyakinkan 'family office' untuk berinvestasi di Indonesia? 'Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin,' ujar Luhut.
-
Siapa yang bertanggung jawab edukasi investor? Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi, mengatakan tingginya jumlah investor milenial ini terfasilitasi dengan perkembangan teknologi informasi yang juga berkembang sangat pesat.
"Khusus pak Kartika nih teman-teman pasti ingin tahu apa yang akan dipaparkan beliau?. Saya kasih bocorannya Sovereign Wealth Funds. SWF inikan di tunggu semua orang bukan hanya dalam negeri tapi juga luar negeri terkait bagaimana berinvestasi melalui SWF," tutupnya.
Sebelumnya, Staf khusus Menteri Keuangan untuk Bidang Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi, Masyita Crystallin mengatakan, Lembaga Pengelola Investasi (LPI) bisa mulai beroperasi di kuartal I-2021.
"Mudah-mudahan di sebelum kuartal I (2021) berakhir kita sudah mendapatkan SWF, sudah up and running. Ya, sudah running (sebelum 1 April)," tegasnya dalam webinar SWF Effect Bagi Economic via Youtube BeritaSatu, Kamis (14/1).
Kesiapan Sektor Penunjang
Masyita mengungkapkan, optimisme ini dilandasi oleh sejumlah kesiapan faktor penunjang. Pertama, telah lahirnya dua Peraturan Pelaksana (PP), yakni PP nomor 73/2020 dan PP pengelolaan investasi dengan nomor 74/2020. Kedua, telah terbentuknya struktur kepengurusan SWF. Sebagaimana tertuang dalam Surat Presiden (Surpres) RI Nomor R-03/Pres/01/2021.
"Untuk Dewan Pengawas (SWF) terdiri dari 5 orang, dua orang ketua itu Menteri Keuangan saat ini ibu Sri Mulyani dan Menteri BUMN bapak Erick Thohir dan tiga dari unsur profesional," terangnya.
Terakhir, telah diterimanya Surat Presiden tentang Lembaga Pengelola Investasi (LPI) bernomor No R-03/Pres/01/2021 oleh DPR RI pada Selasa (12/1) lalu. Surpres sendiri berisi nama-nama Dewan Pengawas LPI atau SWF.
"Jadi, akan segera di umumkan ini. Nah, nanti Dewas yang sudah diumumkan ini InsyaAllah minggu depan itu akan langsung membentuk komite-komite nih," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luhut mengklaim banyak investor asing antre masuk RI jika menerapkan skema investasi family office.
Baca SelengkapnyaLuhut mengatakan, terdapat sejumlah persiapan untuk memaksimalkan peluang dari pengembangan Wealth Management Centre (WMC) yang menggunakan skema family office.
Baca SelengkapnyaAda beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memaksimalkan peluang dari pengembangannya.
Baca SelengkapnyaRespons Sri Mulyani saat Luhut bilang family office akan terbentuk sebelum Jokowi lengser.
Baca SelengkapnyaErick menagih Komisi VI DPR sambil mengulurkan tangan terkait Rancangan Undang-Undang BUMN.
Baca SelengkapnyaDengan punya porsi lebih besar, Erick ingin MIND ID bisa setara dengan perusahaan pertambangan lainnya.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan dan Capres Prabowo Subianto berbicara mengenai kondisi ekonomi Indonesia dan dunia saat ini.
Baca SelengkapnyaLuhut berharap regulasi terkait pembentukan family office di era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaMenteri Erick Thohir bertemu dengan CEO TikTok Shou Zi Chew dan CEO YouTube Neal Mohan di Paris beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaErick Thohir terus mendorong perusahaan BUMN ekspansi bisnis ke level internasional.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN kaji opsi paling memungkinkan mendatangkan investor baru untuk perusahaan ini.
Baca SelengkapnyaPenjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya belum mau bicara lebih jauh karena rencana tersebut masih belum dibahas.
Baca Selengkapnya