Diisukan bakal jadi menteri BUMN, ini tanggapan Ignasius Jonan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo diisukan akan kembali melakukan reshuffle atau perombakan kabinet. Berhembus kencang nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan akan digeser menggantikan Rini Soemarno sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Saat dikonfirmasi, Menteri Jonan mengaku tidak mengetahuinya. Dia meminta terkait bongkar pasang kabinet ditanyakan langsung ke Presiden Joko Widodo.
"Itu tidak tahu saya. Tanyakan ke Bapak presiden, tadi tidak ngomongin soal itu," kata Menteri Jonan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/7).
-
Siapa menteri Jokowi yang dipanggil MK? Empat menteri itu meliputi Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
-
Bagaimana tanggapan Jokowi soal Kabinet Prabowo? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian. 'Kabinet yang akan datang ditanyakan dong kepada presiden terpilih. Tanyakan kepada presiden terpilih. Tanyakan pada presiden terpilih,' kata Jokowi kepada wartawan di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5).
-
Siapa yang akan memutuskan menteri di kabinet? 'Enggak. Keputusannya di Pak Prabowo,' tegas dia.
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang dipanggil Jokowi terkait penguntitan Jampidsus? 'Sudah saya panggil tadi,' kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Dimana Jokowi akan bekerja di IKN? 'Kalau kantor presiden, Istana Presiden insyaallah sudah siap pada bulan Juli itu,' kata Basuki di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/3).
Menteri Jonan mengatakan hal ini usai menemui Presiden Joko Widodo. Dia membantah pertemuan hari ini untuk membahas dirinya yang akan digeser menjadi menteri BUMN.
Dia mengatakan pertemuan dengan Presiden untuk menghadiri rapat Tim Penilai Akhir (TPA) membahas pengisian jabatan eselon I di Kementerian ESDM.
"Kan TPA, terus ada menteri yang lain, nunggu giliran lah ya. Tidak ada soal itu (reshuffle)."
Selain menghadiri rapat TPA, Menteri Jonan menjelaskan pertemuan dengan presiden juga membahas sejumlah hal yang ditangani oleh kementeriannya. "Kami biasa update produksi hulu migas, terus rencana eksplorasi, gitu lah. Kalau detilnya ya saya tidak boleh bilang lah," tukasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi dikabarkan menitipkan nama menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaDia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab isu perombakan kabinet atau reshuffle kabinet yang beredar di publik.
Baca SelengkapnyaReshuffle merupakan kewenangan dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Ketum Golkar Airlangga Hartarto menyebut, Jokowi bakal punya peran di pemerintahan berikutnya
Baca SelengkapnyaJokowi mengernyitkan dahi mendengar kabar kabar Mentan Syahrul Yasin Limpo akan ke Istana
Baca SelengkapnyaAmran menyebut sudah beberapa kali dipanggil Jokowi untuk berdiskusi sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaPertemuan digelar usai Syahrul Yasin Limpo mengundurkan diri dari jabatan sebagai Mentan, karena diduga terjerat kasus korupsi.
Baca SelengkapnyaUntuk kementeriannya, AHY belum bisa menyimpulkan berapa banyak ASN yang akan dipindahkan ke IKN.
Baca SelengkapnyaIsu reshuffle kabinet yang kembali berembus. Kabar itu makin santer setelah Presiden Jokowi bertemu dengan SBY pada Senin (2/10) malam kemarin.
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana buka suara terkait kabar Jokowi akan reshuffle Bahlil di IKN.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat saat ini tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang terdiri dari, Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, PBB, PSI, Partai Garuda, dan Gelora.
Baca Selengkapnya