Dijual mahal, ini cara menentukan harga beras Maknyuus dan Ayam Jago
Merdeka.com - Direktur Keuangan PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk, Sjambiri Lioe, membeberkan skema penghitungan harga penjualan beras yang dilakukan oleh PT Indo Beras Unggul (PT IBU), yang merupakan anak perusahaan dari PT Tiga Pilar.
Seperti diketahui, PT IBU dikabarkan menjual beras untuk merek Maknyuss sebesar Rp 13.000 per kilogram (Kg) dan merek Cap Ayam Jago sebesar Rp 20.000 per Kg. Harga ini lebih tinggi dari yang ditetapkan oleh Permendag, di mana harga acuan penjualan beras ke konsumen sebesar Rp 9.000 per Kg.
Dia menjelaskan rumus rendemen simple (+/-) adalah 50 persen, yaitu setiap 1 Kg gabah kering panen (GKP) menjadi setengah jadi beras. Artinya, jika PT IBU membeli GKP seperti temuan sebesar Rp 4.900, maka harga bahan baku beras akan menjadi Rp 9.800.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Kenapa beras mahal? Harga beras yang melambung tinggi memaksa warga antre panjang untuk membeli beras murah. Warga menilai pemerintah gagal menjaga pasokan bahan pangan yang berujung pada melonjaknya harga yang ditanggung oleh masyarakat.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Nantinya, harga pembelian ini akan ditambah dengan 3 biaya utama untuk mendapatkan harga pokok penjualan sampai di distributor. Di mana 3 biaya utama, di antaranya biaya produksi dan pengemasan, biaya distribusi dan pemasaran, dan biaya overhead GA.
"Total 3 biaya utama tersebut berkisar kurang lebih Rp 1.700 untuk Pulau Jawa. Jadi Rp 9.800 ditambah Rp 1.700 menjadi Rp 11.500. Jadi harga pokok penjualan sampai didistributor sebesar Rp 11.500," kata Sjambiri di gedung BEI, Jakarta, Selasa (25/7).
Dari harga pokok tersebut, PT IBU menentukan harga jual ke distributor sekitar Rp 11.600 untuk Pulau Jawa, dan Rp 12.200 untuk Luar Pulau Jawa. "Keuntungan kita adalah side product dan rendemen bila lebih dari 50 persen dari GKP ke beras," imbuhnya.
Sementara margin distributor ditambah dengan grosir dan pengecer adalah Rp 13.700 sampai dengan Rp 11.600, atau selisih Rp 2.100. Ini adalah margin yang terbentuk di mekanisme pasar tradisional.
"Perhitungan berbahan baku beras kurang lebih seperti GKP hanya terjadi di rendemen dan harga beras. Kalau beras Cap Ayam Jago bedanya di Harga Bahan Baku, yaitu GKP-nya lebih mahal sekitar kurang lebih Rp 2.000. Maka harga beli di konsumen sebesar Rp 20.400," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini untuk memastikan bahwa petani juga mendapatkan keuntungan yang layak dari hasil pertanian mereka.
Baca SelengkapnyaHarga beras medium kini bertengger di atas Rp12.000 per kg dari semula hanya Rp10.000 per kg
Baca SelengkapnyaKemendag menyebut bahwa jika harga beras murah maka akan berimbas pada petani.
Baca SelengkapnyaHarga gabah kering giling (GKG) juga mengalami kenaikan sebanyal 1,7 persen mtm dan naik sebesar 29,37 persen secara yoy.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras ini diperkirakan akan berdampak pada daya beli masyarakat, terutama di kalangan menengah ke bawah.
Baca SelengkapnyaSitus Badan Pangan Nasional menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaRoy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.
Baca SelengkapnyaHarga beras terus mengalami kenaikan sejak tahun lalu. Impor beras menjadi solusi cepat yang dipilih pemerintah.
Baca SelengkapnyaPasca pemilu ini, kenaikan harga bukan pada beras saja, tetap beberapa kebutuhan sehari-hari lainnya.
Baca SelengkapnyaGibran bersama istrinya Selvi Ananda menyempatkan diri mengunjungi Pasar Tradisional Terong Makassar.
Baca SelengkapnyaMengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional harga beras di Papua Tengah pernah mencapai Rp36.130 per kg di 10 Februari 2024.
Baca Selengkapnya