Dinilai gagal turunkan angka kemiskinan, ini kata Menteri Sofyan
Merdeka.com - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam Iktisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II-2015 menyatakan pemerintah gagal menurunkan angka target kemiskinan tahun 2014.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Sofyan Djalil mengatakan, program pengentasan kemiskinan masih menjadi salah satu program prioritas pemerintah hingga tahun 2017.
"Kami usahakan dipercepat, karena masalah kemiskinan itu suatu masalah yang cukup mengganggu," kata Sofyan di Kantor Bappenas, Menteng, Jakarta, Rabu (13/4).
-
Apa yang menjadi fokus utama penanganan kemiskinan di Banyuwangi? 'Kemiskinan ekstrem di Banyuwangi sudah bagus berada di angka 0,43 persen. Ini lebih rendah dibandingkan angka nasional sebesar 1,12 persen,' kata Menko, didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat meninjau pemberian Bantuan Cadangan Pangan di Kantor Desa Sukojati, Kecamatan Blimbingsari, Jumat (8/4).
-
Apa yang dilakukan Pj Gubernur Jateng untuk percepatan penanggulangan kemiskinan? Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Nana Sudjana menyerahkan bantuan modal usaha ekonomi produktif kepada ratusan warga. Hal itu guna mempercepat penanggulangan kemiskinan di wilayahnya.
-
Bagaimana Banyuwangi melakukan penanganan kemiskinan? Menko mengapresiasi program-program penanganan kemiskinan yang dilakukan Banyuwangi dengan program-program partisipatif.
-
Bagaimana Banyuwangi menangani kemiskinan? Salah satu upayanya tersebut adalah dengan melakukan intervensi kepada warga miskin yang masuk di database UGD Kemiskinan Banyuwangi. Dari data tersebut, warga pra sejahtera yang masih produktif, akan dilibatkan dalam program padat karya yang dicanangkan Pemkab Banyuwangi.
-
Mengapa data penting untuk program penanggulangan kemiskinan? Data merupakan komponen utama dalam program penanggulangan kemiskinan. Tanpa data yang akurat, program-program penanggulangan kemiskinan akan berisiko besar tidak tepat sasaran.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk fakir miskin? Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2014, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 27,73 juta orang atau 10,96 persen. Padahal, target pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan pada saat itu berada di kisaran 9 sampai 10 persen.
Data ini pun menjadi dasar bagi Kementerian PPN/Bappenas untuk menetapkan target pengurangan angka kemiskinan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Meski begitu, angka tingkat kemiskinan justru kembali melebar pada tahun lalu, mencapai 11,13 persen. Padahal, dalam RPJMN 2015-2019 angka kemiskinan ditargetkan berada di kisaran 9,5 persen sampai dengan 10,5 persen.
Oleh sebab itu, pemerintah akan meningkatkan alokasi anggaran untuk mendukung realisasi program-program pengentasan kemiskinan dan mempersempit kesenjangan sosial.
"Kami masih diskusikan berapa (anggaran untuk program pengentasan kemiskinan). Misalnya berapa untuk program pencegahan, kami akan naikkan," tutur Sofyan.
Sebelumnya, Ketua BPK Harry Azhar Azis mengungkapkan tiga penyebab utama kegagalan pemerintah dalam upaya mengentaskan kemiskinan. Pertama, adalah karena belum tepatnya kebijakan pengelolaan data base kemiskinan.
Kedua, tidak tepatnya sasaran dalam melaksanakan program penanggulangan kemiskinan. Dan terakhir, belum tersedianya data dan informasi pelaku Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang layak menerima Kredit Usaha Rakyat (KUR).
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah kini berupaya mengejar capaian target angka kemiskinan yang dipatok turun sekitar 6,5 hingga 7,5 persen dari total sekitar 26 juta jiwa di tahun ini.
Baca SelengkapnyaBangsa yang merdeka ialah bangsa yang mampu mengentaskan masyarakatnya dari jurang kemiskinan.
Baca SelengkapnyaTarget tingkat kemiskinan diiturunkan pada periode kedua Jokowi dalam RPJMN 2020-2024.
Baca SelengkapnyaPertemuan digelar di Istana Wakil Presiden Jakarta.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut saat ini Indonesia juga menghadapi penurunan jumlah kelas menengah yang mencapai 9 juta jiwa.
Baca SelengkapnyaAngka kemiskinan nasional berdasar data BPS masih 9,36 persen, jauh di atas target pada RPJMN 2020-2024 sebesar 6,5 – 7,5 persen.
Baca SelengkapnyaGanjar pun menantang untuk membuka data soal angka kemiskinan dan dia pun menilai acara dialog publik akan menjadi menarik.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengatakan, upaya percepatan penanggulangan kemiskinan, akan terus digenjot hingga akhir tahun 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai Bansos itu penting diberikan namun harus tetap sasaran.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah, menginginkan fenomena bansos di ajang Pemilu ini tidak lagi terjadi.
Baca SelengkapnyaBangunan kumuh yang berdiri sepanjang bantaran Kali Ciliwung di Jakarta semakin mencolok.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy mengklaim angka kemiskinan ekstrem di Indonesia turun drastis dari 4 persen menjadi 0,8 persen dalam satu dekade
Baca Selengkapnya