Dinilai Terlalu Cepat Naikkan Suku Bunga, Bos The Fed Dikabarkan Bakal Dipecat Trump
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menilai bahwa suku bunga the Fed atau The Federal Reserve terlalu cepat dinaikkan. Menurutnya, The Fed terlalu cepat menilai bahwa perekonomian AS sudah sangat baik.
"Mereka menaikkan suku bunga terlalu cepat karena mereka pikir ekonomi sangat bagus. Tapi saya pikir memang itu akan segera terjadi," kata Trump seperti dilansir dari CNBC, Rabu (26/12).
Dia turut menambahkan bahwa perusahaan AS adalah yang terhebat di dunia. Maka dari itu, investor tidak akan salah jika menanamkan modalnya di AS.
-
Bagaimana Donald Trump membuat kripto menjadi lebih positif? Artinya, kripto tidak hanya dipandang sebagai alat spekulasi atau transaksi ilegal, tetapi juga bisa digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, seperti inovasi teknologi atau aplikasi di sektor-sektor lain yang memiliki dampak positif.'Saya kira ini angin segar lah ya, di satu sisi karena mulai ada banyak pemerintah yang melihat bukan hanya dari sisi transaksinya ya tapi pemanfaatan teknologi dan aset kripto ini ternyata bisa juga diarahkan ke hal-hal yang sifatnya positif,' kata Hasan usai konperensi pers Launching Bulan Fintech Nasional 2024, di Kota Kasablanka, Jakarta, Senin (11/11).
-
Mata uang apa yang nilainya paling tinggi? Mata uang memiliki peran sentral dalam mencerminkan kondisi ekonomi suatu negara.Namun, kekuatan sebuah mata uang sebenarnya dapat diukur melalui daya belinya terhadap barang, jasa, atau mata uang lainnya.
-
Siapa yang disebut Bapak Ekonomi Dunia? Bapak Ekonomi Dunia yang Inspiratif Adam Smith adalah salah seorang filsuf paling berpengaruh di dunia.
-
Kenapa 'Presiden' trending topik? Acara ini menarik perhatian banyak warganet, dan di platform X atau Twitter, kata kunci 'Presiden' menjadi trending topic dengan ribuan komentar mengenai program kerja Prabowo-Gibran serta ucapan selamat.
-
Siapa orang terkaya di Amerika Serikat? - Orang terkaya adalah Elon Musk dengan kekayaan USD180 miliar.
-
Apa dampak inflasi AS terhadap Bitcoin? Penurunan inflasi di Amerika Serikat (AS) terhadap pasar Bitcoin menunjukkan tren kenaikan dan mendapat banyak atensi di kalangan investor. Berdasarkan data terbaru, harga Bitcoin (BTC) berhasil stabil di atas angka USD 65.000 dan sempat menyentuh USD 66.000 setelah mengalami volatilitas sepanjang pekan ini. Per hari ini, 18 Mei 2024 Bitcoin menyentuh harga USD 66.967.
"Saya sangat percaya pada perusahaan kami. Kami memiliki perusahaan, yang terbesar di dunia, dan mereka melakukannya dengan sangat baik. Mereka telah mencetak sejumlah pencapaian. Jadi saya pikir ini adalah kesempatan luar biasa untuk membeli," tambah Trump.
Seperti diketahui, bursa saham AS turun tajam dalam beberapa pekan terakhir di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah. Ketiga indeks saham utama AS berakhir melemah lebih dari 2 persen pada hari sebelum liburan Natal.
S&P 500 bahkan telah melemah sekitar 19,8 persen dari penutupan tertingginya pada 20 September. Sedikit lebih rendah dari ambang batas 20 persen yang biasanya mendefinisikan pasar sedang bearish.
Trump menyalahkan bos the Fed Jerome Powell atas keguncangan ekonomi ini. Bahkan, laporan-laporan media menyatakan bahwa Trump telah membahas pemecatan Powell, dan dia mengatakan kepada Reuters pada bulan Agustus bahwa dirinya tidak terkesan dengan sang pimpinan.
"Satu-satunya masalah ekonomi kita adalah the Fed."
The Fed menaikkan suku bunga lagi minggu lalu, seperti yang telah banyak diperkirakan. Kali ini, suku bunga the Fed naik sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2,25 persen-2,5 persen. The Fed diperkirakan akan sedikit menaikkan suku bunga pada 2019 mempertimbangkan volatilitas pasar keuangan dan melambatnya pertumbuhan global.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan perkiraan para analis, The Fed masih berpotensi menurunkan suku bunga hingga ke level 3,5-4 persen.
Baca SelengkapnyaInflasi di AS pada bulan Juni menunjukkan penurunan di angka 3 persen, didorong oleh menurunnya tekanan harga energi dan sektor perumahan.
Baca SelengkapnyaTerdapat lima aspek utama yang perlu diperhatikan terkait kebijakan ekonomi dan politik di bawah kepemimpinan Trump.
Baca SelengkapnyaPerbedaan tersebut tidak terlepas dari latar belakang Trump yang berasal dari Partai Republik, yang memiliki pendekatan berbeda dengan Presiden Joe Biden.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan tekanan ini tak dialami oleh Indonesia saja, namun juga semua negara.
Baca SelengkapnyaTingkat inflasi di US yang sulit turun salah satunya dipicu oleh kenaikan harga energi.
Baca SelengkapnyaPontesi menangnya Donald Trump ini berdampak langsung pada nilai tukar atau kurs Rupiah.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah tidak lebih buruk dibandingkan Peso Filipina, Baht Thailand, dan Won Korea .
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan penguatan mata uang dolar AS terhadap mata uang dunia lainnya hingga Rupiah.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah masih akan fluktuatif namun ditutup menguat.
Baca SelengkapnyaInvestor terus mencermati pernyataan hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang disampaikan pada Rabu (20/3).
Baca Selengkapnya