Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dinilai Terlalu Cepat Naikkan Suku Bunga, Bos The Fed Dikabarkan Bakal Dipecat Trump

Dinilai Terlalu Cepat Naikkan Suku Bunga, Bos The Fed Dikabarkan Bakal Dipecat Trump Jerome Powell naikkan suku bunga the Fed. ©2017 REUTERS

Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menilai bahwa suku bunga the Fed atau The Federal Reserve terlalu cepat dinaikkan. Menurutnya, The Fed terlalu cepat menilai bahwa perekonomian AS sudah sangat baik.

"Mereka menaikkan suku bunga terlalu cepat karena mereka pikir ekonomi sangat bagus. Tapi saya pikir memang itu akan segera terjadi," kata Trump seperti dilansir dari CNBC, Rabu (26/12).

Dia turut menambahkan bahwa perusahaan AS adalah yang terhebat di dunia. Maka dari itu, investor tidak akan salah jika menanamkan modalnya di AS.

Orang lain juga bertanya?

"Saya sangat percaya pada perusahaan kami. Kami memiliki perusahaan, yang terbesar di dunia, dan mereka melakukannya dengan sangat baik. Mereka telah mencetak sejumlah pencapaian. Jadi saya pikir ini adalah kesempatan luar biasa untuk membeli," tambah Trump.

Seperti diketahui, bursa saham AS turun tajam dalam beberapa pekan terakhir di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah. Ketiga indeks saham utama AS berakhir melemah lebih dari 2 persen pada hari sebelum liburan Natal.

S&P 500 bahkan telah melemah sekitar 19,8 persen dari penutupan tertingginya pada 20 September. Sedikit lebih rendah dari ambang batas 20 persen yang biasanya mendefinisikan pasar sedang bearish.

Trump menyalahkan bos the Fed Jerome Powell atas keguncangan ekonomi ini. Bahkan, laporan-laporan media menyatakan bahwa Trump telah membahas pemecatan Powell, dan dia mengatakan kepada Reuters pada bulan Agustus bahwa dirinya tidak terkesan dengan sang pimpinan.

"Satu-satunya masalah ekonomi kita adalah the Fed."

The Fed menaikkan suku bunga lagi minggu lalu, seperti yang telah banyak diperkirakan. Kali ini, suku bunga the Fed naik sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2,25 persen-2,5 persen. The Fed diperkirakan akan sedikit menaikkan suku bunga pada 2019 mempertimbangkan volatilitas pasar keuangan dan melambatnya pertumbuhan global.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kurs Rupiah Ambruk Nyaris Sentuh Rp16.000 per USD, Ternyata Ini Pemicunya
Kurs Rupiah Ambruk Nyaris Sentuh Rp16.000 per USD, Ternyata Ini Pemicunya

Kondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.

Baca Selengkapnya
The Fed Turunkan Suku Bunga Acuan, OJK: Bisa Turun Lagi Jadi 3,5 Persen
The Fed Turunkan Suku Bunga Acuan, OJK: Bisa Turun Lagi Jadi 3,5 Persen

Berdasarkan perkiraan para analis, The Fed masih berpotensi menurunkan suku bunga hingga ke level 3,5-4 persen.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Ada Harapan Suku Bunga The Fed Turun Lebih Cepat
Sri Mulyani: Ada Harapan Suku Bunga The Fed Turun Lebih Cepat

Inflasi di AS pada bulan Juni menunjukkan penurunan di angka 3 persen, didorong oleh menurunnya tekanan harga energi dan sektor perumahan.

Baca Selengkapnya
Donald Trump Jadi Presiden Amerika, Bank Indonesia Wanti-wanti Lima Hal Ini
Donald Trump Jadi Presiden Amerika, Bank Indonesia Wanti-wanti Lima Hal Ini

Terdapat lima aspek utama yang perlu diperhatikan terkait kebijakan ekonomi dan politik di bawah kepemimpinan Trump.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Mulai Soroti Dampak Kemenangan Donald Trump, Begini Analisanya
Sri Mulyani Mulai Soroti Dampak Kemenangan Donald Trump, Begini Analisanya

Perbedaan tersebut tidak terlepas dari latar belakang Trump yang berasal dari Partai Republik, yang memiliki pendekatan berbeda dengan Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya
Jokowi Anggap Kurs Rupiah Nyaris Tembus Rp16.300 per Dolar AS Masih Posisi Baik: Semua Negara Sekarang Tertekan
Jokowi Anggap Kurs Rupiah Nyaris Tembus Rp16.300 per Dolar AS Masih Posisi Baik: Semua Negara Sekarang Tertekan

Jokowi mengatakan tekanan ini tak dialami oleh Indonesia saja, namun juga semua negara.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Minta Pembelian Dollar oleh BUMN Dilakukan Optimal
Erick Thohir Minta Pembelian Dollar oleh BUMN Dilakukan Optimal

Tingkat inflasi di US yang sulit turun salah satunya dipicu oleh kenaikan harga energi.

Baca Selengkapnya
Proyeksi BI: Ekonomi Global Tahun 2025 Cuma Tumbuh 3,1 Persen
Proyeksi BI: Ekonomi Global Tahun 2025 Cuma Tumbuh 3,1 Persen

Perry Warjiyo memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia di tahun depan kian seret.

Baca Selengkapnya
Donald Trump Menang Pilpres AS, Nilai Tukar Rupiah Anjlok ke Level Rp15.832 per USD
Donald Trump Menang Pilpres AS, Nilai Tukar Rupiah Anjlok ke Level Rp15.832 per USD

Pontesi menangnya Donald Trump ini berdampak langsung pada nilai tukar atau kurs Rupiah.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Pede Kurs Rupiah Bakal Menguat, Ini Dia Pemicunya
Bank Indonesia Pede Kurs Rupiah Bakal Menguat, Ini Dia Pemicunya

Pelemahan rupiah tidak lebih buruk dibandingkan Peso Filipina, Baht Thailand, dan Won Korea .

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Buka Suara, Ini Alasan Sebenarnya yang Buat Nilai Tukar Rupiah Melemah
Sri Mulyani Buka Suara, Ini Alasan Sebenarnya yang Buat Nilai Tukar Rupiah Melemah

Kondisi ini menyebabkan penguatan mata uang dolar AS terhadap mata uang dunia lainnya hingga Rupiah.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat Di level Rp16.371 Per Dolar AS
Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat Di level Rp16.371 Per Dolar AS

Nilai tukar rupiah masih akan fluktuatif namun ditutup menguat.

Baca Selengkapnya