Dipicu harga pangan, inflasi Februari 2018 tembus 0,17 persen
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Februari 2018 sebesar 0,17 persen.
"Inflasi Februari 2018 sebesar 0,17 persen," kata Kepala BPS, Suhariyanto, di kantornya, Senin (1/3).
Inflasi ini berdasarkan pemantauan dari 82 kota besar. Inflasi Februari jika dilihat secara bulan kalender adalah 0,79 persen dan secara tahunan adalah 3,18 persen.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Bagaimana Banyuwangi menjaga inflasi? Salah satu programnya adalah menjamin ketersediaan bahan pangan melalui intervensi kepada petani hingga perbaikan jalan yang menjadi akses distribusi hasil pertanian.
Pria yang akrab disapa Kecuk ini mengatakan bahwa kenaikan harga bahan pangan menyumbang inflasi Februari 2018. "Adanya kenaikan harga seluruh indek kelompok bahan makanan 0,13 persen," ujarnya.
Kendati demikian, Kecuk menyatakan bahwa andil inflasi dari bahan makanan terhitung bagus jika melihat kondisi cuaca buruk akhir-akhir ini.
"Dengan memperhatikan cuaca yang kurang bersahabat angka itu bagus sekali karena dalam kelompok makanan ada yang inflasi ada juga yang deflasi."
Suharyanto mengungkapkan, naiknya bebeapa bahan makanan menjadi penyumbang inflasi. "Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Februari 2018, antara lain beras, bawang putih, ikan segar, bawang merah, emas perhiasan, bensin, mie kering instant, anggur, pepaya, semangka, cabai rawit," kata Suharyanto.
Selain itu, harga makanan jadi seperti ayam goreng, soto juga mengalami kenaikan. Tarif rokok pun ikut andil menyumbang inflasi Februari 2018. "Rokok kretek, rokok kretek filter, tarif sewa rumah, upah tukang bukan mandor, tarif listrik, upah pembantu rumah tangga, dan mobil," ujarnya.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, tarif angkutan udara, cabai merah, bayam, kacang panjang, kentang, sawi hijau, dan wortel.
"Pada Februari 2018 beberapa kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,01 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,07 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,05 persen, kelompok sandang sebesar 0,02 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan inflasi September 2023 tak lepas dari kenaikan harga beras dan kebijakan penyesuaian harga BBM.
Baca SelengkapnyaKelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau.
Baca SelengkapnyaTelur ayam dan daging ayam ras berkontribusi terhadap inflasi Maret 2024 sebesar 0,9 persen.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pada Juli 2023 lalu yang berada di level 3,08 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKategori makanan, minuman dan tembakau, jadi kelompok menjadi penyumbang deflasi 4 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaDeflasi periode ini lebih dalam ketimbang Mei dan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaSecara historis, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaInflasi pada Oktober 2024 mengakhiri tren deflasi yang terjadi sejak Mei 2024 hingga September 2024.
Baca SelengkapnyaLaju inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaKomoditas ini dianggap sebagai komoditas pangan bergejolak sehingga sangat berpengaruh terhadap inflasi pangan.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi juga terjadi pada harga gabah di tingkat petani sebesar 5,64 persen secara bulanan, dan 11,34 persen secara tahunan.
Baca Selengkapnya