Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dipotong 3 kali, anggaran BPS dalam RAPBNP 2016 jadi Rp 4,9 T

Dipotong 3 kali, anggaran BPS dalam RAPBNP 2016 jadi Rp 4,9 T BPS. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan pihaknya telah mengalami tiga kali pemotongan pada tahun anggaran 2016. Sehingga, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan 2016, jumlah anggaran BPS hanya dipatok Rp 4,9 triliun.

"Sebelumnya pagu indikatif BPS tahun anggaran 2016 sebesar Rp 6,8 triliun dipotong Rp 154,11 miliar menjadi Rp 5,6 triliun. Lalu berkurang lagi sebesar Rp 217,15 miliar menjadi Rp 5,4 triliun. Sekarang dikurangi lagi Rp 531,08 miliar menjadi Rp 4,9 triliun," ujar Suryamin di gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (9/6).

Dia mencatat, realisasi penyerapan anggaran BPS dalam APBN 2016 hingga 31 Mei 2016 mencapai Rp 1,9 triliun. Yang terdiri dari dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya sebesar Rp 748,22 miliar, peningkatan sarana dan prasarana aparatur BPS sebesar Rp 2,59 miliar, pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur BPS sebesar Rp 56,1 miliar, dan penyediaan dan pelayanan informasi statistik sebesar Rp 1,1 triliun.

Orang lain juga bertanya?

"Dengan demikian hingga 31 Mei 2016 penyerapan anggaran kami sebesar 40,61 persen," kata dia.

Suryamin menjelaskan, penghematan tersebut menghentikan sebagian besar survei-survei yang menghasilkan data indikator makro ekonomi, indikator kependudukan, indikator pembangunan manusia, indikator kesehatan, data penunjang kedaulatan pangan, dan indikator pembangunan sektor unggulan.

Selain itu, juga untuk menghentikan survei pariwisata, industri manufaktur, perumahan, angka kemiskinan, angka pengangguran, dan indikator pendukung pembangunan antar wilayah.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
APBN Surplus Rp22 Triliun, Sri Mulyani: Didorong Pendapatan Negara Rp493 Triliun
APBN Surplus Rp22 Triliun, Sri Mulyani: Didorong Pendapatan Negara Rp493 Triliun

Namun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Defisit APBN 2023 Sebesar Rp347,6 Triliun, Lebih Baik Dibanding 2019 dan 2020
Sri Mulyani: Defisit APBN 2023 Sebesar Rp347,6 Triliun, Lebih Baik Dibanding 2019 dan 2020

Pada APBN 2019, defisit sebesar Rp348,7 triliun atau 2,20 persen terhadap PDB.

Baca Selengkapnya
Defisit APBN Agustus 2024 Tembus Rp153,7 Triliun
Defisit APBN Agustus 2024 Tembus Rp153,7 Triliun

Meski mengalami defisit, kinerja APBN selama Agustus diklaim mengalami perbaikan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Kumpulkan Rp1.196,54 Triliun Penerimaan Pajak di Agustus 2024, Ini Rinciannya
Pemerintah Kumpulkan Rp1.196,54 Triliun Penerimaan Pajak di Agustus 2024, Ini Rinciannya

Penerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.

Baca Selengkapnya
Belanja Pemerintah Per Agustus 2024 Tembus Rp1.368 Triliun
Belanja Pemerintah Per Agustus 2024 Tembus Rp1.368 Triliun

Realisasi belanja ini dalam bentuk distribusi jaminan sosial, hingga bantuan sosial.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Kantongi Pajak Rp393 Triliun di Tiga Bulan Pertama 2024
Pemerintah Kantongi Pajak Rp393 Triliun di Tiga Bulan Pertama 2024

Per Maret 2024, realisasi PPh Migas mencapai Rp14,53 triliun atau 19,02 persen dari target.

Baca Selengkapnya
APBN April 2024 Surplus, Tapi Pendapatan Negara Turun
APBN April 2024 Surplus, Tapi Pendapatan Negara Turun

Pendapatan negara jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan yakni 7,6 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya
Tahun 2023 Segera Berakhir, Sri Mulyani Pamer Pendapatan Negara Capai Rp2.553,2 Triliun
Tahun 2023 Segera Berakhir, Sri Mulyani Pamer Pendapatan Negara Capai Rp2.553,2 Triliun

Angka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Ternyata Sudah Tarik Utang Rp107,6 Triliun di Januari 2024
Pemerintah Ternyata Sudah Tarik Utang Rp107,6 Triliun di Januari 2024

Adapun APBN per Januari 2024 mencatatkan surplus Rp31,3 triliun atau 0,14 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Semringah, APBN 2023 Masih Surplus Rp153,5 Triliun
Sri Mulyani Semringah, APBN 2023 Masih Surplus Rp153,5 Triliun

Bendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: APBN Alami Defisit Rp35 Triliun per 12 Desember 2023
Sri Mulyani: APBN Alami Defisit Rp35 Triliun per 12 Desember 2023

Pendapatan negara sampai 12 Desember 2023 tercatat mencapai Rp2.553,2 triliun.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tarik Utang Rp198 Triliun Hingga September 2023
Pemerintah Tarik Utang Rp198 Triliun Hingga September 2023

Dalam periode yang sama di tahun lalu, penarikan utang sebesar Rp480,4 triliun.

Baca Selengkapnya